Aroma Melati

202 1 0
                                    

Mori mu telah terbentang, indah.
Mungkin.
Aromamu tersibak kepenjuru hampa, resah.
Mungkin.
Gelisah ku tetap pada tempatnya, hatiku.
Mungkin.

Kaku,
Jasadmu kaku melebihi batu.

Sembilu,
Senyummu tajam menyayat tanpa arti.

Tenang,
Batinmu abadi mengalahkan serdadu air mata itu.

Melangkahlah terus, wahai jiwa.
Kau telah mencapai titik keabadianmu.

Aroma Melati, 23 juli 2016
Teruntuk engkau yang hari ini mengingatkan akan kematian, tenanglah wahai jiwa.

Belangi

Aksara SepiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang