Part 5

3 0 0
                                        

Aku berangkat sangat pagi, sekolah tampak sepi, sunyi hanya ada pak kebun yang sedang menyapu. Karna aku takut sendirian, fionalah yang menemaniku.

"Hoam... Sis kenapa sih gak di kasih langsung aja. Kalau kayak gini terus bisa-bisa aku terus tidur di kelas nih." tanya fiona dengan sedikit mengantuk. Aku hanya melemparkan senyum.

Sembari menunggu yang lain datang aku menghabiskan waktu di perpus dengan fiona. Aku membaca buku-buku sejarah, sedangkan fiona malah asyik tidur dan sering kali mendengkur.

Terkadang aku seperti cinderella yang bersembunyi di balik topeng saat diadakan pesta kerajaan. Bisa dekat tapi pangeran tidak tau siapa sebenarnya cinderella itu. Tapi kalau di dongengkan pangeran sudah pasti suka sama cinderella, nah kalau di kehidupanku? Aku rasa gak mungkin.

Bel berbunyi membuatku dan fiona menuju kekelas. Aku sengaja memilih melewati kelas kak revan. Aku melihat wajah kak revan yang sangat senang, tapi aku juga melihat wajah kak clarissa yang kesal. Aku bahagia sekali ternyata pengorbananku gak sia-sia. Aku yang paling susah bangun pagi ternyata paling rajin dari si mbok.

Saat di kantin kak revan melahap makananku sampai habis. Banyak teman-temannya yang menawarkan makanan lain tapi kak revan lebih memilih makananku. Setiap pulang sekolah kotak bekalku yang habis di makan kak revan di taruh di kolong meja kak revan.

Aku mengambilnya setelah besok pagi dan mengganti yang baru. Aku sudah melakukannya 2 minggu ini, tapi kak revan juga belum tau siapa yang memberikannya. Selain memberikan makanan aku juga menulis beberapa quotes untuk memberi semangat.

"Aku akan selalu di belakangmu, mendukungmu dan menyukaimu. Meskipun kamu gak pernah sedikitpun menyadari keberadaanku, itu tak apa.
Kalau dengan begini kamu bisa menyukaiku, aku akan menerimanya tanpa sedikitpun mengeluh. Karna kamu adalah alasanku untuk melangkah sampai sejauh ini."

You Don't Know MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang