2. DUA KATA

912 112 15
                                    

—sempiternal

"Cie, Mas Re, jadi trending topic di Twitter." Raesaka melirik Giya yang tengah menunjukan top ten trending topic di aplikasi Twitter tersebut. Tagar JEDA Episode Empat berada di posisi nomor 2, tepat di bawah tagar Malam Minggu Biasa Aja. "Bentar lagi aku punya kakak yang jadi seleb, nih." Adik perempuannya itu cekikikan sambil menyelami timeline. Ia me-retweet beberapa postingan dari boyband Korea yang ia ikuti perkembangannya.

Mobil Raesaka berhenti di depan halaman sekolah Giya, bergabung dengan angkot dan kendaraan pribadi lainnya yang berhenti sejenak untuk menurunkan anak sekolah. "Buat apa tenar kalau Swas aja nggak mendengar?" Raesaka mengulurkan tangannya saat Giya ingin turun dari mobil. "Sekolah yang bener. Nilai kamu jangan sampai turun. Kalau jadi juara satu, Mas beliin kamu tiket konser."

Giya menjadi antusias mendengar kata konser yang diucap kakaknya. "Bener ya, Mas?" Raesaka mengangguk. "Nah, gitu dong. Kan enak kalau tiket dari Mas Re dan uang sangu dari Mbak Rinjani."

"Ya, tapi syaratnya tetap satu. Nilai kamu nggak boleh turun walaupun nol koma. Minimal stagnan. Turun sedikit pun, tiket konser bayar sendiri."

"Oke, Mas Re. Aku sekolah dulu." Wajah Giya maju ke depan untuk mencium pipi Raesaka. "Muahh! Bye, Mas Re! I love you." Lalu, perempuan itu turun dari mobil dan masuk ke dalam sekolah.

Mobil kembali dilajukan oleh Raesaka. Jalanan Jakarta sudah ramai meskipun masih pagi. Dikarenakan Giya sudah keluar dari mobil, Raesaka bebas menyetel audio dari Spotify miliknya yang disambungkan ke kabel hub mobil. Pasalnya jika ada Giya, lagu yang diputar selama perjalanan adalah lagu-lagu berbahasa Korea yang sama sekali Raesaka tidak tahu artinya. Terakhir saja tadi Giya memutar lagu band asal Korea, yang katanya Sheila On 7-nya negara tersebut.

Lagu Terlintas 2 Kata milik Sheila On 7 secara acak terputar di Spotify. Lagu tersebut yang kembali membuat Raesaka berputar di beberapa tahun ke belakang. Mantan kekasihnya pernah memberikan sebuah flashdisk yang isinya lagu-lagu dari Sheila On 7. Lagu-lagu tersebut dimasukkan ke dalam satu folder dengan nama 'Dari Amba, Untuk Bisma', yang ternyata adalah lagu-lagu patah hati yang mantannya sarankan untuk Raesaka dengarkan tepat setelah mereka berpisah. Raesaka betul-betul melakukan saran dari mantan kekasihnya itu. Selama lebih dari empat bulan, Raesaka memutar semua lagu Sheila On 7 dari flashdisk tersebut.

Ia sepatah hati itu.

Mobil Raesaka memasuki halaman depan kantor. Ia menyerahkan kunci mobilnya kepada petugas parkir, lalu Raesaka mulai melenggang pergi memasuki kantor.

"Morning, Mas Ganteng." Elegi, petugas bagian informasi yang tengah memoleskan lipstik ke bibirnya itu, menyapa Raesaka saat laki-laki itu tengah melakukan absen di mesin.

Raesaka membalas, "Morning juga, Legi! Udah dengerin podcast gue, kan?"

Elegi mengangkat jempolnya ke udara. "Udah, Mas Ganteng. Legi nunggu episode selanjutnya. Jangan kelamaan update ya, Mas. Kasihan anak-anak SMA yang nge-fans sama Mas Ganteng."

"Nanti, deh, kalau gue lagu kangen sama doi, gue lanjutin podcast-nya." Raesaka kemudian masuk ke dalam lift. Ia bergabung bersama pegawai yang lainnya untuk naik ke lantai atas.

Gedung kantor Raesaka bekerja memiliki 8 lantai. Masing-masing lantai diisi oleh divisi yang berbeda. Raesaka bukanlah berkerja di perusahaan asuransi, bank, atau yang lainnya, melainkan bekerja di perusahaan semi-formal yang bergerak di bidang penerbitan. Raesaka sendiri adalah karyawan bagian desain sampul buku novel dan komik. Sesekali juga ia merilis komiknya sendiri di aplikasi online. Tapi karena lebih menyukai podcast dan hal-hal berbau radio, Raesaka sangat jarang melanjutkan komiknya tersebut.

SEMPITERNALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang