PG-13 | Family, Brothership, Drama, Angst | Wu Yi Fan, Wu Li Jian, Zhang Yi Xing | Vignette
"Ada sebuah cerita yang mengatakan bahwa pada zaman dahulu—."
"Seberapa lama jaraknya dengan zaman sekarang, Ge?"
"Ah kau ini berisik. Pokoknya dulu sekali, jauh dari sekarang, ada yang mengatakan kalau di negara kita—Tiongkok—ini ada naga. Kau tahu apa itu naga?"
"Aku tahu! Hewan yang hebat itu 'kan, Ge? Ada yang bisa terbang, ada yang berenang di air. Ada yang bisa menyemburkan api, ada juga yang air. Pokoknya hebat sekali, Ge! Hebat sekali."
Kakaknya tersenyum mendengar suar cempreng adiknya memenuhi ruangan dengan cerita-cerita seputar naga. Dia tak pernah bosan, begitu pula tak pernah bosan terus menceritakan hal yang sama. "Kau senang, Li Jian?" tanya kakaknya pelan.
Wu Li Jian mengangguk antusias. Benar-benar antusias. "Yi Fan—Fan Fan—Gege-ku yang tampan, kalau nanti di toko hewan peliharaan ada yang menjual naga, maukah Gege membelikannya satu untukku?" pertanyaan tak masuk akal itu ke luar dari bibir Li Jian. Tentu saja naga itu tidak eksis di dunia nyata, melainkan dunia dongeng.
"Tentu." Wu Yi Fan tak pernah berani mengatakan bahwa naga itu hewan yang tak akan pernah ada di dunia ini. Baginya, merusak fantasi yang dimiliki adiknya bukanlah gayanya. Sama sekali bukan gayanya. Yi Fan membetulkan letak selimut adiknya, kemudian mengusak pelan kepala adiknya itu.
"Gege tidak tidur denganku?" Li Jian bertanya kecil. Setengah wajahnya tenggelam dalam selimut dan matanya berkerjap-kerjap lucu.
Yi Fan menggeleng, "Nanti dulu Li Li, Gege harus belajar dulu. Setelah itu, Gege akan tidur denganmu." Li Jian kembali mendapatkan jawaban yang sama dengan malam-malam sebelumnya. Ya, begitulah gaya Yi Fan.
Setiap hari, Yi Fan selalu seperti ini. Di hari-hari sekolah, dia akan memasak di pagi hari, bersekolah, lalu bekerja paruh waktu sampai malam, setelah pulang ke rumah dia akan mendongengi adiknya, lalu akan pergi belajar sebelum tidur. Yi Fan menyukai matematika dan fisika, namun begitu membenci sejarah. Begitu pula bencinya pada sejarah keluarganya.
Ayahnya meninggal saat Li Jian berusia 3 tahun dan itu artinya dia berusia 13 tahun, setelah itu ibunya pergi bekerja sampai malam atau bahkan tak pulang seharian. Yi Fan sering berperan menjadi tiga sosok bagi Li Jian; ayah, ibu, dan kakak. Tak lama setelah kebiasaan ibunya yang seperti itu, ibu mereka pun pergi ke luar negeri. Katanya untuk bekerja, namun Yi Fan bahkan tak pernah mendapat uang kiriman atau sekedar surat sapaan.
Mereka hanya hidup berdua pada akhirnya, dan Yi Fan benar-benar menjdi tiga sosok bagi Li Jian.
Kesibukan Yi Fan bertambah setelah Li Jian masuk sekolah. Dia masih harus mengejarkan itu semua, ditambah dengan membuatkan bekal untuk Li Jian. Yi Fan juga harus bekerja lebih keras untuk mencukupi kebutuhan mereka berdua.
-o-
"Gege aku pulang!" Li Jian selalu melakukan itu selama bertahun-tahun setiap pulang sekolah. Meski dia tahu bahwa Yi Fan belum ada di rumah. Berapa usianya sekarang ini? Ah, dia sudah berusia 15 tahun. Tentu sudah mengerti banyak hal.
Li Jian tak lagi percaya pada naga, meski masih mengangumi makhluk fiksi itu. Dia juga mulai berpikir bahwa mungkin dia harus bekerja paruh waktu untuk meringankan beban Yi Fan. Sejak dulu Yi Fan sudah bekerja untuk dirinya; bersekolah sambil bekerja, lalu berganti menjadi berkuliah sambil bekerja, sekarang justru bekerja lembur.

KAMU SEDANG MEMBACA
EXO Random Fictions
Fanfiction[OPEN REQUEST--inbox!] Imagines, drabbles, ficlets, vignettes, and oneshots about my and your biases. Kim Minseok [KMS] - Lu Han [LH] - Wu Yi Fan [WYF] - Kim Joonmyeon [KJM] - Zhang Yi Xing [ZYX] - Byun Baekhyun [BBH] - Kim Jongdae [KJD] - P...