Stella, Aliya dan Karin. Tiga wanita cantik yang sedang menjajahkan kaki jenjang, indah nan mulus mereka keluar masuk toko yang ada di mall ini.
Ya tadi sebelum berangkat Stella berinisiatif untuk mengajak Karin juga, sekaligus memperkenalkan Karin kepada Aliya.
Hasilnya memang seperti yang ia harapkan, namun kalian tahu bukan jika Karin dan Aliya memiliki hobi yang sama, yaitu belanja dan inilah hasilnya ia harus mengikuti Karin dan Aliya keluar masuk toko, sebenarnya tujuannya keluar dari penthouse Alex adalah menghindari pria itu, tapi sekarang ia harus mengikuti setiap langkah Aliya dan Karin.
Sebenarnya Stella tidak suka Shopping tapi apa mau dikata, ini juga salahnya tadi menerima ajakan Aliya dan mengajak Karin dan disinilah ia sekarang di dalam butik yang cukup terkenal dengan kedua temannya yang gila belanja.
"Stella ini pasti bagus untukmu." Ujar Aliya menunjukkan dress berwarna pastel, dress berlengan pendek dengan aksen bunga di bagian bawahnya.
Stella memang menyukai warna pastel tapi kali ini yang tidak disukainya adalah karena Aliya dan Karin sejak tadi terus menerus memilihkan pakaian untuknya dan membayar dress itu mengenakan credit card tanpa batas milik Alex dan Stella tidak ingin mengenakannya. Tidak sampai kapanpun.
Tadi sebelum berangkat Alex memberikannya credit card untuknya dan atas namanya. Memangnya kapan pria itu menyiapkan ini semua?
"Tidak." Jawab Stella.
"Ayolah kakak ipar pakai credit card yang diberikan kakak ku saja untuk membayarnya." Bujuk Aliya.
"Apa kalian belum selesai berdebatnya? Aku sudah lapar." Lerai Karin karena Aliya belum tahu saja bagaimana keras kepalanya Stella dan itu sangat menyebalkan.
"Ayo kita makan." Ujar Stella antusias dan mengandeng Karin keluar dari butik.
"Hei kalian meninggalkan ku." Ucap Aliya kesal dan mengembalikan dress itu ke tempatnya.
Sebenarnya Stella menyukai dress itu tapi harganya yang harus membuat Stella berpikir dua kali karena isi dari tabungannya, tadi saja ia sudah membeli satu dress dan itu adalah pilihan dari Karin dan Aliya dan sebenarnya harganya juga harus dipertimbangkan, tapi karena Stella ingin membuat Karin dan Aliya senang jadi dia ambil saja dress itu dan membayarnya dengan uanganya pasti. Ya Stella tidak akan mengenakan credit card milik Alex.
Kini mereka sedang menikmati makan siang mereka di salah satu tempat makan yang sering dikunjungi Stella dan Karin jika mereka pergi berlanja tapi tentunya Karin yang sangat anstusias untuk belanja.
"Kita akan kemana lagi setelah ini?" Tanya Aliya sangat antusias.
"Tidak, aku ingin pulang saja, jika kalian masih ingin pergi maka pergilah, aku sudah lelah." Ujar Stella menunjukkan wajah lelahnya.
"Ya...kau tidak asik sekali Stella." Ucap Karin.
"Sudalah Karin, kau tidak tahu kakak iparku itu sudah di monopoli di ranjang oleh kakaku, maka dari itu ia lelah." Goda Aliya.
Seketika ucapan Aliya membuat Karin tertawa terbahak-bahak sedangkan Stella merenggut kesal, biarlah semua orang berpikir mungkin ya...seperti yang seharusnya di lakukan sepasang suami istri, namun jangankan di monopoli di ranjang, disentuh saja dia belum.
Astaga Stella apa yang sekarang sedang kau pikirkan? Di sentuh? Kau sepertinya sangat berharap disentuh oleh Alex ya?
Stella mengeleng-gelengkan kepalanya menghilangkan semua pemikiran kotor itu.
"Lihat, dia blushing." Goda Aliya lagi dan mereka Karin-Aliya masih menertawainya.
"Hei." Kesal Stella.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband, My CEO (DITERBITKAN)
RomanceDITERBITKAN OLEH RDM PUBLISHERS SUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA ***** "Menikahlah denganku Stella Caelan. Aku akan memberikan apapun yang kau mau." Alexander Edward "Maaf Tuan, Anda mabuk. Permisi." Stella Caelan. Apa jadinya jika Stella Caelan yang ti...