Author POV
Seperti hari-hari sebelumnya, kini Alex dan Stella berangkat bekerja bersama dan kini juga Stella tidak mau kalah, ia akan bersikeras untuk diturunkan di perempetan seperti kemauannya, bukan didepan perusahaan dan ia akan mendapatkan tatapan-tatapan berbeda dari para karyawan.
"Apa kau yakin akan turun diperempatan?" Tanya Alex.
Mereka, Stella-Alex dan Bagas berada didalam mobil dengan Alex yang sedang memeriksa beberapa berkas di atas pangkuannya yang diberikan asistennya kemarin.
"Ya, turun di situ lebih baik daripada turun di depan perusahaan denganmu." Jawab Stella sesinis mungkin seraya melihat ke arah luar jendela.
Alex tertawa kecil mendengar omelan Stella, istrinya itu benar-benar takut mendapat tatapan dari para pegawainya, seandainya pegawainya tahu jika yang mereka berikan tatapan seperti itu adalah istri CEO mereka, maka mereka tidak tahu apa yang akan terjadi pada mereka selanjutnya, tapi mereka juga tidak salah karena mereka tidak mengetahui tentang fakta itu.
Fakta tentang Stella dan Alex.
"Kau harus menurunkanku di perempatan kali ini, jika tidak..."
"Jika tidak...kenapa?" Tanya Alex memotong perkatan Stella dengan nada menantang.
"Jika tidak..." Astaga wanita ini mengancam tapi masih berpikir ancaman apa yang pas untuk suaminya, lihat saja sekarang ia sedang bingung memikirkan ancaman apa yang cocok untuk Alex.
"Jika tidak aku akan mendiamkanmu, dan jika kau kabulkan maka kau akan mendapatkan hadiah dariku." Ujar Stella setelah berpkir ancaman untuk Alex.
Alex bukannya takut malah tertarik pada perkataan Stella, ia bukan tertarik dengan ia akan di diami istri cantik ini, namun ia tertarik akan hadiah apa yang diberikan istrinya itu. Bahkan berkas-berkas yang ada di pangkuannya sudah ia lupakan akibat perkataan Stella.
"Jika aku menurutimu maka kau akan memberikan hadiahku sekarang juga?" Tanya Alex menatap Stella.
"Iya." Jawab Stella semangat, karena menurutnya hadiah yang akan ia berikan bisa ia berikan kapanpun dan dimana pun kecuali di area umum.
"Baiklah." Ujar Alex.
Tanpa disangaka perbincangan kecil mereka itu ternyata berjalan cukup lama tanpa mereka sadari.
Aneh.
Dan tanpa mereka sadari pula mereka sudah sampai dimana Alex akan menurunkan Stella seperti yang diminta istrinya itu.
"Sudah samapi tuan." Ucap Bagas.
Stella yang menyadari bahwa ia sudah sampai di perempatan, ia segera turun, tapi sebelum ia benar-benar turun ia akan memberikan hadiah yang ia janjikan pada Alex.
Stella bergerak mendekat ke arah Alex dan seketika ia mengecup singkat bibir Sexy suaminya, sangat singkat. Namun sayang kecupan itu ternyata bagi Alex tidak cukup untuk dikatakan sebagai hadiah dari istrinya.
Maka dari itu ia menahan kepala Stella yang akan menjauh membuat Stella tidak dapat pergi begitu saja setelah memberikan kecupan. Karena sekarang Alex membuat kecupan itu menjadi lumatan-lumatan.
Alex menekan tombol yang ada di sampingnya dan saat itu juga ada sekat yang muncul untuk memisahkan bagian depan dan belakang tempatnya membuat Bagas tidak mengetahui hal apa yang akan terjadi pada tuan dan istri tuannya itu.
Meski Bagas tidak akan melihatnya, namun tetap Alex saja akan merasa terganggu.
Alex mulai menekankan bibirnya lembut menekan kepala Stella membuat ciuman mereka semakin dalam dan intens, ia menarik Stella agar mendekat padanya. Alex mencecap setiap hal yang ada di dalam mulut Stella dengan lidahnya.
Sialnya, Stella mulai terbuai akan bibir dan sentuhan-sentuhan suaminya itu. Sebelum ia benar-benar sadar akan apa yang dilakukannya saat ini dan berada di mana mereka saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband, My CEO (DITERBITKAN)
RomansDITERBITKAN OLEH RDM PUBLISHERS SUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA ***** "Menikahlah denganku Stella Caelan. Aku akan memberikan apapun yang kau mau." Alexander Edward "Maaf Tuan, Anda mabuk. Permisi." Stella Caelan. Apa jadinya jika Stella Caelan yang ti...