Alex kembali ke penthousenya pada pukul dua belas malam, saat memasuki penthousenya keadaan kediamannya itu sangat sunyi, bahkan lampu-lampu juga sudah dimatikan menunjukkan pada siapapun bahwa yang menempati kediaman itu sudah tidur.
Maka dari itu Alex langsung menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Ia sudah tidak sabar melihat wajah cantik Stella saat tidur. Tapi saat memasuki kamarnya, keadaanya sangat berbeda dengan di ruang-ruang lain.
Keadaan kamarnya dalam keadaan lampu masih hidup, ada beberapa kertas berserakan di sekitar sofanya dan yang menjadi fokus pengelihatannya adalah wanita-nya yang tertidur dalam posisi duduk dilantai dengan kepala berada di meja dan laptop yang masih menyala menunjukkam data-data perusahaan yang baru dikerjakannya. Dan satu hal yang baru Alex ketahui, Stella mengenakan kacamata saat bekerja.
Segera ia melepaskan kacamata yang dikenakan Stella dengan lembut, ia pun mengendong Stella ala bridal style, dan pun menidurkan Stella ke ranjangnya dengan lembut tak lupa ia juga menyelimuti Stella.
Alex memperhatikan wajah tidur Stella secara intens, hanya dengan memandang wajah damai wanita-nya dapat membuat semua rasa lelah yang ada padanya hilang seketika.
Tidak hanya itu ada desiran aneh dalam dirinya saat melihat wajah polos itu. Ada rasa kepemilikan dan rasa ingin melindungi.
Ia segera bebaring disamping Stella, tak lupa ia juga memeluk Stella dengan erat dan lembut yang akhir-akhir ini selalu menjadi kebiasaannya saat Stella tidur bersamanya.
"Kau hanya milikku Stella Caelan Edward. Dan akan seperti itu selamanya."
******
Erangan kecil keluar dari bibir ranum itu. Stella mengeliyat dari tidurnya dan melihat ada lengan kekar yang melilit tubunya.
Semalam aku tidak tidur dengan posisi seperti ini.
Menyadari itu Stella langsung menoleh ke belakang dan menemukan wajah damai suaminya- Alex.
Astaga kenapa jantungku selalu bereaksi seperti ini saat aku ingin menikmati keindahan ciptaan tuhan? Tanya Stella dalam hati.
Stella memejamkan matanya sejenak dan tersadar akan sesuatu, ia segera melompat dari ranjang dan berlari menuju kamar mandi.
Stella keluar dari kamar mandi hanya dengan mengenakan kimono, ia sempat lupa tadi untuk membawa pakaiannya, karena ia juga lupa jika ini kamar Alex.
Stella cepat-cepat mengambil pakaiannya di dalam walk in closet.
Kegiatannya terhenti saat suara khas orang bangun tidur terdengar olehnya.
"Kau mau kemana?" Tanya Alex dengan suara serak dan itu terdengar sexy di telinga Stella.
"Ah..aku...akan pergi ke kantor." Jawab Stella tergagap melihat Alex.
"Untuk apa?" Tanya Alex lagi.
"Untuk bekerjalah, kau ini bagaimana?"
"Untuk apa kau bekerja jika tempat bekerjamu adalah milik suamimu?"
"Tapi kan mereka belum tahu jika aku istrimu." Jawab Stella.
"Kalau begitu aku akan membuat mereka tahu, bahkan aku akan membuat seluruh dunia tahu bahwa kau adalah milikku." Ucapan Alex itu membuat Stella tersentak.
"Tidak, tidak. Baiklah-baiklah aku akan melakukan apapun asal kau tidak melakukan hal itu." Ucap Stella menyembunyikan keterkejutannya dan....senang?
"Okay, kau bergantilah."
"APA?! jangan bilang kau menyuruhku berganti pakaian di depan mu." Ucapan Stella membuat Alex terkekeh.
"Ternyata pikiran mu sudah sejauh itu Mrs.Edward."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband, My CEO (DITERBITKAN)
RomanceDITERBITKAN OLEH RDM PUBLISHERS SUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA ***** "Menikahlah denganku Stella Caelan. Aku akan memberikan apapun yang kau mau." Alexander Edward "Maaf Tuan, Anda mabuk. Permisi." Stella Caelan. Apa jadinya jika Stella Caelan yang ti...