Part 15

307K 13K 90
                                    

Ini adalah hari ke-tiga setelah kejadiaan Alex yang mencari Stella dan ini sudah hari ke-tiga dimana Alex menghindarinya.

Entahlah Stella merasa seperti itu, karena setiap pagi Alex sudah berangkat sebelum Stella bangun dan Alex akan pulang saat Stella sudah benar-benar tertidur. Astaga Stella benar-benar gila jika begini, bagaimana ia bisa tahan dengan keadaan seperti ini?

"Stella." Panggil Karin dengan wajah cemberut karena perkataannya tidak dihiraukan oleh Stella padahal sudah hampir setengah jam mereka sudah duduk dikantin kantor untuk makan siang, tapi Stella tetap saja masih melamun.

"Eh?" Ujar Stella tersadar dari lamunannya.

"Ck, kau ini kenapa sih dari tadi melamun?" Kesal Karin pada Stella.

"Tsk, kau tahu kan Karin kalau aku bukan orang yang betah mendiamkan seseorang?" Tanya Stella pada sahabatnya.

"Ya, tapi menurutku kau memang salah, coba kau jelaskan padanya, jika selama ini dia menghindar maka kau harus menunggunya pulang atau kau bangun sangat pagi sekali agar kau bisa bicara dengannya." Ucap Karin memberi saran pada Stella.

"Tapi kalau dia tetap menghindar?" Tanya Stella lagi.

"Bicara dikantor saja kalau begitu, susah sekali." Final inilah saran terakhir Karin pada Stella jika Alex masih menghindar maka jika di dalam perusahaan Alex tidak dapat menghindar.

"Lagi pula kenapa kau tidak katakan yang sebenarnya bahwa kau sehabis mengunjungi ibumu? Dia sudah tahu masalah ibumu bukan?" Lanjut Karin pada Stella.

"....."

Ya memang keluarga Edward sudah tahu tentang Sarah yang koma selama 5 tahun, karena sehari sebelum pernikahan, keluarga Edward datang mengunjungi rumah sakit dimana Sarah dirawat, tapi Alex tetap tidak tahu bahwa Stella meminta uang 700 juta dan meminjam uang sebesar 100 juta itu untuk keselamatan ibunya.

Stella menghembuskan nafasnya bingung, jujur dia bukan tipe orang yang mampu bertahan lama mendiami seseorang, apalagi masalahnya sekarang ia lah yang salah. Dan sekarang ia harus bicara pada suaminya. Sekedar minta maaf karena hari itu telah membuat Alex mencarinya bahkan hampir keseluruh kota.

Ya Stella tahu Alex mencarinya hampir keseluruh kota itu dari Max, Max yang menceritakannya pada Stella

******

Sekarang Stella benar-benar bingung dengan apa yang harus ia lakukan, terbukti bahwa setelah makan malam dia terus-menerus berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya.

Ia memikirkan saran Karin saat jam makan siang tadi, bahkan saat pulang kerja ia sempat melamun hingga seruan Bagas tidak didengarnya sampai supir pribadi Alex itu membukakan pintu untuknya, Bagas tahu bahwa istri tuannya itu sedang memikirkan sesuatu.

Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam, tadi Stella juga mendengar bahwa Alex sudah datang tiga puluh menit lalu.

Sekali lagi Stella menarik napas panjang dan mengeluarkannya dari mulut, ia gugup bukan main.

Sekarang ia sudah membulatkan tekadnya untuk bicara pada Alex.

Kau bisa Stella. Semangat Stella dalam hati.

Stella mengenakan hotpans dan kaos longar seperti biasa saat ia akan tidur, ia berjalan menuju kamar Alex, saat sudah di depan pintu kamar Alex ia mengembuskan napasnya sekali lagi.

Tok...Tok...Tok...

Tidak ada jawaban dari sang empunya kamar.

1menit...

2menit...

3menit...

"Apa kau sudah tidur?" Tanya Stella diluar kamar Alex.

My Husband, My CEO (DITERBITKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang