Part 30

279K 11.6K 259
                                    

Play Media.

----------

Author POV

Stella berjalan memasuki salah satu restoran di mana saat pertama kali Calvin mentraktirnya makan, sebagai tanda pertemanan mereka.

Ia memiliki janji dengan Calvin sedari minggu kemarin. Satu hal yang membuatnya senang untuk bertemu Calvin saat ini selain kehadiran Calvin adalah akan ada Ayah kandung Calvin yang juga datang.

Stella tahu bagimana ayah Calvin, karena kemarin saat ia mendapatkan tugas untuk mengantarkan berkas pada Calvin untuk ditandatangani karena perusahaan Alex dan perusahaan Calvin sedang berkerja sama sedangkan Alex ataupun Tomy tidak bisa hadir karena ada suatu meeting mendadak yang bertepatan dengan janji penting dengan Calvin.

Tapi bukannya bertemu Calvin Stella malah bertemu dengan ayah kandung Calvin.

Ayah Calvin adalah sesosok ayah yang diharapkan banyak anak, bahkan Stella berharap ia memiliki ayah seperti ayah Calvin. Berhati hangat, terlihat seperti pria yang menyayangi keluarganya dan murah akan senyum.

Stella berharap memiliki ayah seperti Williams Greyson.

Stella berjalan ke arah meja dimana Calvin dan ayahnya terlihat sudah menunggunya. Ia tersenyum senang saat Williams melihatnya dengan binar... bahagia?

"Hai, maaf menungguku lama." Ucap Stella saat sudah sampai didepan meja Calvin dan Williams.

"Tidak apa Stella, duduklah." Ujar Williams mempersilahkan Stella agar ia duduk di depannya.

Stella dengan segera duduk ditempatnya saat Williams mempersilahkannya. Saat Stella sudah duduk tepat di tempatnya waiters datang dengan berbagai makanan. Rupanya Calvin dan Williams sudah memesan.

Calvin, dia hanya diam ditempat seraya memandangi Stella sedari awal dengan pandangan yang tidak dapat dimengerti, setiap gerak gerik Stella tidak luput dari perhatiannya.

Makan siang itu mereka lewati dengan bersenda gurau, Stella benar-benar merasa nyaman berada disekitar Williams.

"Lalu seperti apa sosok ayah yang kau inginkan?" Pertanyaan tiba-tiba Williams berhasil membuat Stella yang awalnya terfokus pada makanannya mendongak menatap Williams.

"Apa aku boleh berkata jujur?" Tanya Stella balik dan ditanggapi Williams dengan anggukan seraya tersenyum.

"Aku memimpikan memiliki seorang ayah sepertimu, tapi itu hanya mimpiku, maafkan aku." Ucap Stella.

Mendengar perkataan Stella membuat senyum Williams melebar.

"Kau memang anakku."

Mendengar ucapan Williams, Stella mengernyitkan keningnya bingung. Apa ia tidak salah dengar bahwa baru saja ia mendengar Williams berkata 'kau memang anakku.'

Tapi ia segera mengenyahkan pikirannya dan hanya menanggapi ucapan Williams dengan tersenyum manis.

"Kau memang anaknya, kau adik tiriku, Stella Caelan." Ujar Calvin saat melihat reaksi Stella yang tidak menanggapi ucapan Williams dengan serius.

Perkataan Calvin bagaikan petir di tengah badai bagi Stella. Pasalnya apakah benar semua ini? Apakah ini hanya mimpi?

"Jangan bercanda." Telak Stella.

"Tidak, itu semua benar. Kau memang anakku, kau anakku bersama Sarah Caelan Anderson. Sarah wanita yang kucintai ternyata mengandung seorang putri cantik saat aku memilih pergi darinya. Awalnya aku tidak pernah tahu bahwa saat aku meninggalkannya ternyata dia tengah mengandungmu. Semua adalah kesalahanku, kesalahanku karena dalam waktu yang sama aku telah menghamili wanita lain. Aku tidak sadar saat aku tidur bersama ibu Calvin. Maafkan aku, semua ini adalah kesalahanku." Ucap Williams penuh penyesalan.

My Husband, My CEO (DITERBITKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang