Part 24

317K 12.3K 233
                                    

Buat kalian para pendatang baru yang belum tahu kalau sebenarnya Alex itu ada di dunia nyata saya.

----------

Alex benar-benar merasa bahagia sekarang, lihat saja sedari tadi ia tersenyum sendiri menginggat semua hal yang telah ia lalui bersama Stella padahal ini bisa dikatakan masih terlalu awal untuk ia merasa bahagia karena ia baru mengenal Stella.

Tapi mau bagaimana lagi, ia terlanjur sudah bahagia, dan ini tidak pernah terjadi padanya sejak empat tahun terakhir.

Ini Aneh.

Tapi ia juga merasa terkejut saat mengetahui bahwa Stella masih virgin di umurnya yang sudah dewasa ini. Bayangkan saja masih adakah wanita yang masih menjaga kehormatannya di negara yang seperti ini? Bahkan para gadis sekolah saja sudah tidak virgin karena bagi mereka itu adalah hinaan jika mereka masih virgin. Tapi Stella, ia masih menjaga kehormatannya di umurnya yang ke 24.

Tidak disangka Alex benar-benar bahagia mengingat Stella belum pernah tersentuh dan ia menjadi yang pertama dan akan menjadi yang terakhir.

Alex pikir Stella adalah wanita yang sama saja dengan wanita-wanita yang berada di luar sana, tapi ia salah. Karena Stella adalah wanita yang berbeda.

"Kita memiliki saham sebesar 40% di perusahan Company dan kita bisa membeli saham yang ada pada Mr. Robert yang memiliki 20% saham dalam perusahaan itu, dengan membeli saham Mr.Robert kita akan menduduki sebagai pemegang saham terbesar sir." Ucap salah satu pegawai Alex.

Namun Alex bergeming tidak menjawab perkataan panjang lebar pegawainya.

"Sir...Sir.." Panggil Anthony karena merasa sedari tadi tuannya tidak menggubris semua perkataan yang ada di ruang meeting ini.

"Ha...ya...kirim saja semua berkas yang diperlukan dan taruh di mejaku aku akan membacanya, dari itu kita akhiri meeting ini. Terima kasih atas kemampuan kerja kalian dan selamat bekerja." Ujar Alex membuyarkan lamunannya dan membubarkan acara meeting ini.

Karena bisa dipastikan jika ia terus menerus ada diruangan meeting maka semua perkataan karyawannya tidak ada yang ia gubris dan itu akan sia-sia dengan melakukan meeting jika pikirannya saja tidak berada di tempatnya.

Disisi lain para karyawan memandang takjub ke arah atasannya yang tersenyum meskipun sangat tipis tapi itu adalah kejadian yang langka, karena selama ini CEO mereka tidak pernah bersikap seperti itu.

Maksud dari bersikap seperti itu adalah pertama mereka tidak pernah melihat CEO mereka itu tersenyum meski tipis kepada mereka, kedua mereka tidak pernah melihat CEO mereka tidak seberapa peduli terhadap meeting kali ini meski meeting ini tidak seberapa penting tapi CEO mereka itu selalu profesional dan yang ketiga mereka tidak pernah melihat wajah bahagia CEO mereka dan apa karena hal yang membuat CEO mereka itu bahagia yang membuat Alex acuh akan meeting ini. Tapi mereka ikut bahagia saat melihat wajah bahagia atasan mereka, karena mereka juga tahu apa yang dialami atasan mereka itu.

Semua orang tahu awal dari pria berhati hangat dan menjadi sedingin es itu berubah karena apa.

*****

Stella baru saja turun menuju dapur karena ia merasa bosan berada di kamar seharian. Meski ia harus berjalan tertatih-tatih karena ia masih merasakan sakit disekitar pahanya.

Ia juga memakai pakaian yang tertutup hingga bagian lehernya juga tertutup menginggat banyak sekali tanda yang ditinggalkan Alex di dirinya. Tadi saja ia tercengang saat melihat pantulan dirinya di cermin karena ia melihat banyak tanda di tubuhnya.

Saat berada di dapur ia melihat Lila ada disana sedang menyiapkan makan malam mereka, rasanya Stella sekarang benar-benar malu terhadap Lila mengingat kejadian tadi.

My Husband, My CEO (DITERBITKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang