"KENAPA kamu?" tanya Ayah begitu melihat yifan yang babak belur. Kris baru akan bicara ketika yifan bergumam ringan,
"Abis kena pukul preman kampus." kris tertegun sementara Ayah mengernyitkan dahinya.
Saat ini, mereka semua sedang makan malam. Hanya minchan yang tidak ikut karna masih sedikit demam.
"Apa mereka cari gara-gara?" tanya Ayah tak suka.
"Biasalah," yifan melirik kris yang menggigit ayam gorengnya dengan buas. "Alasan nggak jelas."
"Apa kamu yakin preman-preman itu nggak dikirim sama seseorang?" tanya Ayah lagi, ada nada curiga pada suaranya, membuat kris emosi.
"Maksud Ayah?" tanya yifan sebelum kris sempat membuka mulut.
"Sebentar lagi kan turnamen," Ayah mengedikkan bahu. "Siapa tau ada yang mau ngerjain timmu."
yifan tertawa geli selama beberapa saat. "Mana ada yang begituan, Yah! Itu kan cuma pertandingan."
"Jangan ngeremehin yang begituan fan," kata Ayah tegas. "Ayah pernah liat tawuran cuma karna tim-nya kalah. Dan ada yang mati." Hening sejenak di meja makan.Kris tahu, Ayah tadi meliriknya tepat setelah selesai berbicara.
"Tenang Yah," yifan memecah kesunyian. "Aku bakal hati-hati. Dan menang juga."
"Semoga aja," kata Ayah kemudian diam lagi.
Kris melirik yifan yang tampak sudah kembali makan. kris tahu, yifan tidak pandai berkelahi, dan kalah di setiap perkelahian dengan siapa pun.Tapi kris tak akan meragukan kemampuannya bermain basket. Kris juga menyadari selama makan malam, atau tepatnya, setelah dia memberitahu soal pekerjaannya kepada Ayah, Ayah tak pernah lagi mengajaknya berbicara. Kris tiba-tiba teringat perkataan minchan, bahwa Ayah sudah tua, hanya mengetahui bahwa kris adalah anak yang nakal dan tak bisa apa-apa selain mempermalukan nama keluarga, juga diramalkan menjadi penyebab kematian Ayah.
Kris meletakkan sendok dan garpunya, menarik napas panjang, lalu mengembuskannya lagi dengan mantap. Dia merasakan tangannya dingin.
"Yah," kata kris membuat aktivitas semua orang terhenti. Ayah, Ibu, dan yifan menatapnya heran. "Kayaknya kita perlu bicara."
Ayah begitu terkejut sehingga sendoknya melayang jatuh ke piringnya.Yifan kaget dengan parah, sementara Ibu hanya bisa membelalakkan matanya. Selama beberapa menit, tak ada yang berbicara. kris menatap Ayah pasrah.
"Ya udah kalo nggak bisa," katanya, lalu kembali melanjutkan makan.
"Nggak, nggak," kata Ayah tiba-tiba, membuat kris kehilangan napsu makannya. "Setelah makan. Di kamar Ayah."
Setelah Ayah bicara demikian, tak seorang pun lagi berniat untuk meneruskan makan. Ayah beranjak dari kursinya lalu masuk ke kamar dengan wajah tegang.Kris melirik kepada yifan dan Ibu yang juga tegang, air muka mereka mengatakan agar kris tak usah mencari gara-gara.
"Tenang, Bu," kata kris, lalu mengikuti Ayah masuk ke kamar. Kris mendapati Ayah sedang duduk di kursi rias Ibu, menghadapnya. Kris kaku di tempatnya sejenak.
"Nah, apa yang mau kamu omongin? Semoga bukan kamu kehilangan kerja, terus kamu mau minta duit sama Ayah," kata Ayah ketus.Kris menatap ayahnya tak percaya, lalu berusaha mengendalikan diri. Kris tak akan menyianyiakan kesempatan ini hanya karna termakan omelan Ayah.
"Yah...," kata kris, tapi selanjutnya, tak sepatah kata pun lagi keluar dari mulutnya. Tenggorokan kris serasa tersumbat.
"Ya ampun, kris, apa kamu habis bunuh anak orang? Iya, kan? Iya, kan? Jawab!" sahut Ayah dengan wajah ngeri.Dia sekarang berdiri dan mendekati kris. Kris menggeleng cepat, menghindari Ayah yang akan segera memukulnya.
"Bukan Yah, bukan itu!" sahut kris sementara Ayah terus mengejarnya.
"Lalu apa? APA, KRIS?" sahut Ayah lagi, berhenti mengejarnya untuk mengurut dadanya.Kris berhenti, lalu memandang Ayah yang segera duduk di kasur untuk menenangkan diri. Kris menyingkirkan rasa takutnya, lalu berjalan mendekati Ayah.
Ayah tampak kesakitan karna jantungnya. Kris menatapnya sedih. Ayah sudah terlalu tua. Kris tak bisa lagi mempermainkannya. minchan benar. Selama ini, kris terus-terusan menyalahkan Ayah yang tak pernah menyayanginya. Padahal harusnya kris bisa mengerti Ayah, dan menjadi apa yang diinginkannya. Kris terlalu egois untuk itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Remake Novel By Orizuka) That Summer Breeze (Kris Ver.)
Randommain cast: song min chan Kris wu Wu yifan han ae hwan -and other- Ff ini bkan hasil dri pemikiran saya. Tapi remake dri novel yg ditulis o/ orizuka, wlwpun aku kurang suka sma bahasanya, tapi aku salut kak orizuka bisa buat aku nangis pas baca nov...