Enam

192 10 0
                                    

"Nih, kampusku," kata yifan setelah akhirnya sampai."Wah, besar juga ya," komentar minchan, sambil mengagumi beberapa bangunan yang tampak menjulang ke langit dan taman besar dengan lapangan basket luas di tengahnya."Ayo, kita jalan-jalan," ajak yifan sambil menggandeng minchan. Sesekali yifan melirik minchan ketika semua orang menatap mereka.

Minchan sangat cantik dibandingkan dengan semua gadis di kampus ini, dan yifan bangga karnanya."yifan!" sahut seseorang, membuat yifan dan minchan menoleh.

Ae hwan berlari-lari kecil arah mereka, raut wajahnya yang tadinya ceria berubah bingung saat melihat minchan. Yifan yang belum melepaskan pegangan dari minchan membuat dahi Ae hwan berkerut."Hai, Ae," sapa yifan santai."Hai," balas Ae hwan dingin, lalu melirik ae hwan yang tersenyum kepadanya.

"Hai," sapa Ae hwan kepada minchan."Halo," minchan mengulurkan tangannya yang segera disambut Ae hwan.

"Song Minchan, temen yifan sama kris."
"Han Ae hwan," ae hwan mengerling yifan. "Temen yifan sama kris? Kok aku nggak pernah liat?"

"Oh, temen waktu kecil," kata minchan lagi."Oh," ae hwan sekarang melirik tangan kiri minchan yang masih digenggam yifan."Ng... Ae hwan liat kris, nggak?" tanya minchan, membuat ekspresi ae hwan menjadi curiga."Liat sih tadi. Emang kenapa?" tanya aeHwan."Dia kuliah?" sahut minchan, hampir berteriak karna terlalu senang.
"Trus dia ke mana?"

"Mana aku tau?" Suara aeHwan tiba-tiba terdengar ketus, "Aku duluan ya, ada kelas. Dah," katanya sambil bergegas pergi.Masih bahagia karna kabar dari aeHwan, minchan tersenyum lebar.
Yifan melepaskan genggamannya dengan sedikit menyentak.
Minchan menoleh ke arah yifan."Aku tau sekarang kenapa kamu ngajak aku ke kampus," yifan berkata dingin.
Minchan menatap yifan dengan perasaan bersalah."fan, kris udah nggak pulang dari tadi malem. Apa kamu nggak khawatir?"

"Kamu nggak perlu khawatir, dia tuh udah gede! Bisa jaga diri! Lagian siapa sih yang mau cari gara-gara sama dia? Dia tuh preman kampus ini!" sahut yifan, mulai emosi.
Minchan terdiam beberapa saat. Sadar kalau dia barusan lepas kendali, yifan menarik napas panjang dan menghelanya.

"Sori, tadi aku kelepasan," sesal yifan. "Chanie, kamu nggak usah cemas soal dia, oke? Dia pernah kok nggak pulang sampe tiga hari, dan pulangnya dia baik-baik aja. Jadi kamu tenang aja, oke?"minchan menatap yifan tidak yakin, tapi akhirnya mengangguk.
Kris memang jago berkelahi. Pasti tidak akan terjadi apa-apa padanya.

Tapi bagaimana kalau dia mencelakakan dirinya sendiri? Semalam kris pergi dengan kemarahan, bukan tidak mungkin dia akan melakukan hal-hal bodoh.

"Wu Yifan!" seru Lay dari kejauhan. Dia berlari menuju yifan dan minchan.

"Kenapa, Lay-ah?" tanya yifan."Kenapa? Latihan, fan!" sahut Lay setelah memutar bola mata. "Tadi si chanyeol udah kegirangan pas tau kamu mau diganti! Kamu harus ngelakuin sesuatu!"

"Lay, santai aja. Kemaren kan aku udah bilang aku nggak keberatan," kata yifan sambil memberi isyarat tentang kehadiran gadis di sebelahnya dengan matanya.

Lay melirik minchan yang tampak sedikit bingung."Tapi fa, kamu bisa kehilangan posisi itu selamanya! Suho kecewa berat karna kamu tiba-tiba ngundurin diri," desak Lay membuat yifan terdiam selama beberapa detik, memikirkan wajah pelatihnya yang galak itu.

"Ada apaan sih fan?" tanya minchan akhirnya."Aku bolos latihan supaya bisa nemenin kamu selama kamu ada di sini, chanie. Kapan lagi sih kamu ke sini," jelas yifan, membuat minchan mengangakan mulutnya.

"Kamu ngapain pake bolos-bolos segala? Pabbo! Kamu latihan aja!" sahut minchan sambil mendorong tubuh yifan yang besar. "Ayo sana, latihan! Ntar kamu kehilangan kesempatan!"

"Trus kamu? Aku bakal kehilangan banyak waktu sama kamu kalau aku ikut latihan sama turnamen!" sahut yifan tidak rela."Aku temenin deh pas kamu latihan sama turnamen!" sahut minchan.

(Remake Novel By Orizuka) That Summer Breeze (Kris Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang