Chapter 03 - Mari Liburan!

160 7 4
                                    

Hari libur sudah dimulai dua hari yang lalu. Kesembilan sahabat ini tampak rempong dengan barang yang akan dibawa saat mereka bersiar nanti dan ada lagi yang sedang mendiskusikan apa yang akan dilakukan saat bersiar nanti. Ya, karena kemarin mereka gagal berdiskusi di Cafe karena urusan masing.

Kesembilan sahabat ini pun akhirnya sepakat untuk berdiskusi di rumah Salsa. Dan begitulah, rumah yang awalnya bersih dan rapi sekarang tampak berantakan bagaikan kapal pecah.

"JADI MAU KAYAK GIMANA?! PUSING GUE!"

"YAUDAH SIH! LO BAWA APA YANG LO MAU ASAL BUKAN ALAT ELECTRONIC YANG LO BAWA"

"IYA! TAPI BINGUNG NIH MAU BAWA APA!"

"AH! TANPA ALAT ELECTRONIC HIDUP ITU HAMPA CUY! HARUS BAWA LAH!"

"KAN LO UDAH SETUJU! UDAH GK USAH DI GANGGU GUGAT. NANTI GK JADI LAGI LIBURANNYA!"

Dan celotehan yang lain pun berlangsung. Lea dan Rara yang tidak terlibat apa apa hanya menggelangkan kepala melihat tingkah teman temannya yang sama-sama memiliki sifat 'Keras Kepala'.

"Ra, kita nyiapin makan malam yuk. Disini berisik banget" ajakan Lea di jawab angguk oleh Rara karena memang di ruang tamu sudah seperti ruang yang tidak layak dihunikan. Berantakan dan berisik.

Rara menghela nafas panjang, "Le, emang kita mau masak apa? Ini bukan dapur aku jadi serasa kayak gk sopan gitu" di antara sahabat Lea, Raralah yang paling pendiam dan sopan. Itu membuat Lea merasa sahabatnya itu sempurna karena terdapat berbagai jenis sifat yang membuat mereka sempurna.

"Kita menyiapkan makanan seadanya aja. Lagian Salsa pasti iya-iya jika di tanya" Lea begitu yakin jika Salsa tidak akan marah. Karena ia pernah memasak tanpa seizin Salsa saat ia menginap untuk mengerjakan tugasnya yang bertumpukan bersama Salsa selama 2 hari.

Kedua gadis remaja ini pun berkutat dengan alat-alat dan bahan bahan yang terdapat di dapur.

-Fake Friend's-

6:30 am

Matahari sudah menampkan cahayanya di pagi hari yang cerah ini. Terlihat ke-sembilan sahabat ini masih terlelap dalam bunga tidurnya. Bahkan masih ada yang mendengkur dan air liur nemplok di wajah mereka.

Lea yang terusik dengan bunyi dengkuran dan cahaya matahari yang mulai menyinari ruang tamu ini pun terbangun.

Kemarin, karena mereka terlalu rempong dengan barang yang ingin di bawa membuat mereka lupa jika sudah larut malam dan memutuskan untuk tidur di rumah Salsa.

Orang tua mereka? Yang pastinya orang tua Salsa, Risma, Dahlia, Indah dan Intah sibuk dengan pekerjaan mereka. Jadi mereka sedikit lebih santai menginap dan bahkan memberantaki rumah Salsa.

Lea bangun dan beranjak menuju kamar mandi untuk membasuh muka atau untuk membuang air seni yang udah ia tahan sejak tadi. Tidak usah jijik, karena itu yang kita lakukan setiap pagi.

Setelah Lea melakukan aktivitas ke kamar mandi ia kembali ke ruang tamu dan masih mendapatkan sahabat-sahabatnya tertidur pulas. Lea sedikit bingung, ia harus membangungkan mereka atau membiarkan mereka tertidur sampai sarapan yang dibuat oleh pembantu rumah Salsa selesai.

Tapi bukan Lea jika ia hanya berdiam diri saja. Lea beranjak ke dapur dan mendapatkan 2 wanita paruh baya sedang berkutat dengan alat-alat dapur dan bahan bahan.

"Selamat pagi" sapa Lea dengan senyum manisnya yang membuat kedua wanita paruh baya tadi menghadap ke arah Lea dan membungkukan selayak hormat kepada presiden, "Selamat pagi Nona."

Fake Friend'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang