ENAM

45 3 2
                                    

Tidak ada kokok ayam saat pagi di gurun pasir. Yang ada hanya sinar matahari yang sebentar lagi menembus kabut pagi.
Cia memicingkan matanya ketika silau sinar matahari masuk melalui celah kantong tidurnya. Dengan masih setengah sadar ia membuka kantong tidurnya. Ia begitu kaget ketika tidak ada keberadaan Kayes di sebelahnya. Cia langsung tersadar sepenuhnya. Diperhatikannya ke sekeliling.

"KAY ??? Kamu di mana ?? " teriaknya.

"Jangan bercanda seperti ini, Kayes ! "

Batang hidung pria itu juga tidak tampak.
Bahkan ranselnya juga ikut raib. Cia lalu bangkit, mengikat rambutnya, memasukkan kantong tidur itu ke ranselnya dengan asal-asalan. Gadis itu mulai kalut. Beranjak Cia dari tempat ia dan Kayes tidur semalam.
Ia pun bergegas, siapa tau pria itu masih tidak jauh dari sini. Saat ia melangkah, sebuah kertas berisi coret-coretan jatuh bersamaan dengan jaket lorengnya. Gambarnya tampak seperti arah jalan. Gemetar dipegangnya kertas itu.
'Apa Kayes sengaja meninggalkan kertas ini ? Apa dia sengaja pergi ?..' ia membathin.

"Oh tuhan, situasi sulit macam apa ini ?" Cia tidak mampu berkata apa-apa lagi. Cia lalu berbalik dan tidak mengikuti arah jalan yang Kayes tinggalkan untuknya. Ia tidak saja berjalan, ia bahkan berlari. Berlari sekuat mungkin. Toh semakin jauh lalu menghilang seperti ditelan bumi juga tidak akan mengubah apa pun.

'Sepertinya ketiadaanku nggak masalah kan ?'

Cia berlari dengan sekuat tenaganya. Sejauh mungkin akan lebih baik. Pikirnya.

***

"Apa dia sakit jiwa ?" Kayes mendapati Cia pergi dan tidak mengikuti arah yang ia berikan. Ia malah melawan arah yang seharusnya dia ikuti. Kertas itu ia dapati di bawah kakinya teronggok dan terkacak dengan sempurna. Ia lalu mencari jejak kaki gadis itu di bawah kakinya.

"Apa dia berlari ? " gumamnya sambil memperhatikan jejak kaki Cia yang tampak dalam. Kayes lalu menyadari satu hal. Memang tidak seharusnya ia meninggalkan Cia, gadis itu pasti merasa sangat kecewa. Pagi-pagi sekali saat ia pergi meninggalkan Cia. Ia tidak ingin gadis itu bersamanya, mengingat masa lalu nya bersama Yasumi, gadis jepang yang tidak lain adalah pacarnya yang tewas saat bersamanya melintasi gurun pasir ini. Gadis itu terbenam saat badai pasir melumat mereka.
Sebelum ia terlambat, ia kemudian bergegas berlari menyusul jejak langkah gadis itu.

~~~

ELs Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang