Hari Jumat, 15 Mei 2015. Sekitar jam 5 petang, aku menulis kisah hororku. Aku mengalami sebuah kisah yang tak pernah ku duga sebelumnya. Tapi, agar jelas akan ku ceritakan pada kalian semuanya dari awal.
Hari Jumat, 15 Mei 2015. Pada pagi hari yang terasa dingin ini, aku berjalan menelusuri rumah demi rumah untuk tiba di sekolah. Nama ku Remifa umur 15 tahun, aku baru masuk sekolah di pertengahan semester 2. Aku bukan nakal atau sejenisnya, aku tak masuk sekolah selama itu karena aku mengalami koma, tepatnya aku tertabrak oleh truk besar dan aku melupakan sebagian memori yang telah aku alami selama 15 tahun kebelakang. Khusunya hari disaat aku tertabrak, aku benar-benar melupakannya. Entah kenapa dan entah karena apa, dimulai saat aku membuka mata dari komaku, aku merasakan sesuatu yang janggal, aku seperti bisa melihat hal-hal ghaib disekitarku. Aku bersyukur karena aku tidak melihat hal ghaib tadi dengan sangat jelas.
Aku kelas X-B, ya benar. Aku anak SMA. Sebelumnya aku masuk sekolah ini hanya untuk mengikuti ospek, dan orang tua ku bilang bahwa hari terakhir ospek adalah hari dimana aku tertabrak, aku benar-benar penasaran.
Aku duduk di barisan keempat, semuanya ada lima baris, memakai kursi dengan kursi dan mejanya menyatu. Bel masuk berdering, aku memulai perkenalan dan sepertinya semua orang menjauhiku. Pelajaran pun dimulai, dibelakangku ada bangku yang kosong.
Saat istirahat, tiba-tiba bangku kosong yang ada di belakang ku ini berisikan seorang siswi.
"A-ada apa ini?" apa yang kulihat ini hal ghaib?
Siswi itu mengenakan baju SMP, memakai papan nama besar yang melingkar dilehernya, memakai tas gendong yang terbuat dari kardus, dan juga topi sarjana yang terbuat dari kertas karton. Yang ia pakai sekarang, sama dengan yang aku pakai waktu ospek beberapa bulan lalu. Biasanya aku tak semerinding dan tak setakut ini saat memilhat 'sesuatu' yang ghaib. Dia tersenyum kearah ku, senyuman itu, senyuman itu ... rasanya aku pernah melihatnya, tapi dimana? Dimana?!
"Hai! Re-mi-fa." ucapnya dengan senyuman yang sangat seram.
Aku berdiri seketika itu. "Aaaaa!" dan menjerit keras, lalu dengan tubuh yang gemetaran aku berlari kencang keluar.
Sayang sekali, wali kelas dan guru yang lain tidak mempercayai kata-kataku, bahkan aku ditertawakan oleh teman-teman yang ada di kelasku. Yang lebih parah lagi mereka menyebutku "Orang gila."
Sekarang jam pulang sekolah pun tiba. Asal kalian tahu, saat jam sesudah istirahat sampai pulang sekolah anak perempuan tadi tetap berada di bangku belakang. Aku takut, benar-benar takut. Tapi entah mengapa sekarang, pada saat ini aku penasaran terhadap anak tadi. Dengan segenap ketakutan ini aku memberanikan diri kembali ke kelas, dan benar saja dugaanku. Anak perempuan tadi masih ada disana, masih duduk dibangku belakang, di dalam kelas X-B, kelas yang sepi dan gelap.
"Si ... siapa kau?" aku memberanikan diri, dia menatapku, ''Ke-kenapa ka-kau tahu namaku?'' tubuhku bergetar, untuk berkata-kata saja sangat sulit. Dia tetap menatapku.
Tiba-tiba saja dia berdiri melangkah ke arahku seraya berkata ''Lima belas ...'' dan melewatiku begitu saja, lalu berlari, aku pun mengejarnya.
''Hei! Tunggu!'' anak perempuan itu terus berlari sambil tertawa keras, ''Hei!'' aku terus mengejarnya. Aneh, ini aneh, ini sungguh aneh!
Setelah cukup lama aku mengejarnya, akhirnya dia pun berhenti di pinggir jalan. Di pinggir sebuah jalan yang besar, aku dan dia saling berhadapan.
"Ha ... e, ha ... a, ha ..." aku masih terengah-engah.
"Siapa kau?!" aku tak perduli dengan orang-orang disekitarku yang menganggapku bicara sendiri. Dia terus saja tersenyum, aku seperti pernah bertemu dengannya, tapi dimana? Dan kapan? Tapi saat ini dia hanyalah sebagian dari halusinasiku, atau mungkin benar-benar hantu.
"Hehe." dia malah tertawa, dan ini benar-benar seram.
"Jawab pertanyaanku!!" aku kehabisan kesabaran, "Kau siapa?! Kenapa kau tahu namaku?! Kenapa hanya aku yang bisa melihatmu?! Kenapa?! Siapa kau sebenarnya?!"
Hawa seram yang aku rasakan dari anak perempuan itu telah menghilang, kini senyuman yang ia ukir terlihat begitu ramah bagiku. Dia menunjuk ke jalan sambil berkata "Li ... lima belas ... li ... lima ... belas." suaranya terdengar parau, seperti ... dia sedang menahan air matanya.
"Lima belas Juli ... Re, mi, fa,"
Aku ...
Aku mengerti sekarang.
''Fa, Farah ... apa itu kau?''
Sosok hantu itu mengangguk. Aku pun mengingat semuanya, aku mengingat jelas kejadian waktu aku tertabrak.
Memori tragis itu menghampiri kepalaku..
"Remifa, biar aku antar."
"Tidak apa-apa Farah, aku bisa menyeberang sendiri, jangan khawatirkan aku."
"Tapi,"
"Sudah ya. Dah! Sampai bertemu nanti kawanku."
Pada waktu itu tanpa melihat kanan dan kiri, aku langsung berlari ke seberang jalan, tanpa aku sadari truk besar dengan kecepatan tinggi ada di hadapanku. Tapi Farah terlalu baik, dia berlari mendorongku, dan Farahlah yang tertabrak truk besar itu hingga terpental jauh. Sedangkan aku tertabrak oleh mobil yang berlawanan arah, dan seingatku kepalaku terbentur keras dengan batu setelah aku tertabrak.
Kini aku mengerti, aku ingat semua, jadi selama ini keluargaku tidak menceritakan kejadian yang sebenarnya terjadi.
"Farah," tiba-tiba kepalaku pusing.
Sesosok hantu itu, sahabat pertamaku di SMA, ia meneteskan air mata sambil tersenyum dan "Jangan lupakan aku lagi ya, Remifa." dia menangis tersedu-sedu.
"Farah ... ma, maafka-" keseimbangan tubuhku tumbang. Aku tak sadarkan diri.
Aku terbangun, aku terbaring di kasur kamarku,
"Farah, selama ini aku melupakanmu," air mataku berjatuhan. Aku mengambil buku diary ku dan mulai menulis.
''Hari Jumat, 15 Mei 2015 ... Sekitar pukul 5 petang, aku mengalami sebuah kisah yang tak pernah kuduga sebelumnya ...'' sambil menulis, masa-masa ospek yang kulalui bersama Farah tergambar jelas dalam ingatanku, kenangan indah yang sempat ku lupakan, sambil menulis aku tak berhenti menangis.
''... Sahabatku Farah, mendatangiku dan mengingatkanku agar ... he, ha, a-agar, tak lupa padanya ... lagi. He, aa AA!" aku tak kuasa menahan isak tangis, "Maaf, maaf ... maafkan aku. MAAF!!"
~15 Juli-15 Mei~
THE END***
Nilai silakan anda pilih dari 1-9....
Ok guys... selamat menikmati....
YOU ARE READING
Flash Fiction Event
RandomKali ini kami membawakan tantangan baru untuk anak-anak AB, yaitu Flash Fiction, yang bertemakan dark romance....