*****
Dia menyelamatkan semua orang dan menghilang. Aku tidak percaya bahwa dia bisa menggunakan kekuatan gaib seperti itu. Aku tidak yakin ini bisa disebut mukjizat, aku tidak yakin bahwa dia menghilang dan meninggalkanku begitu saja.
Kami berlari menuju atap bangunan, Jash merencanakan hal mengerikan. Dia akan membunuh kota ini dengan kekuatannya. Ketika sudah membuka pintu, aku melihat Jash yang sedang menatap jalanan kota.
“Jash! Berhenti! Kau tak bisa melakukan mengeluarkan kekuatanmu untuk membunuh umat manusia" ucapan tak masuk akal datang dari mulut Masrur. Jash berbalik arah dan menghadap ke arah kami.
“Jadi kau melindungi mereka? Ah aku tahu alasannya. Apa kau jatuh cinta pada gadis tak berguna itu?”ujar Jash. Dia menyindirku.
“Mereka tak melakukan kesalahan! Seharusnya kita yang meminta maaf pada mereka!” Jash menggeram, aku melihat tangannya mengepal dan mengeluarkan api. Aku tidak suka ini.
Masrur berlari dan mengeluarkan pukulannya. Jash menghindar dan mereka mulai bertarung. Masrur hanya manusia biasa dan aku percaya itu. Aku yakin dia bukanlah seorang Sorceress seperti Jash. Ini adalah dunia dimana sihir sudah tidak ada dan manusia hidup berdampingan.
Tak lama kemudian Masrur berhasil mengenai wajah Jash. Lelaki itu menggeram.“Argh! Dasar tak berguna. Keluarkan kekuatanmu! Aku tidak suka kau berlagak hebat di depan gadis itu!”
Masrur kesal dan memukul wajah Jash hingga kepalanya membentur lantai dengan keras.Aku hanya bisa terdiam. Aku tak percaya dengan apa yang kulihat. Kini Jash sudah tak bergerak. Masrur berjalan ke arahku dengan kedua tangannya yang mengeluarkan tetesan darah. Dia mendekat tapi entah mengapa kakiku ingin bergerak mundur. Tapi seketika, Masrur memelukku.
“Aku menyukaimu, tidak, aku mencintaimu Eunbi. Aku tak ingin kehilanganmu seperti aku kehilangan kupu-kupu biru yang selama ini kukejar. Kau adalah kupu-kupu biru yang datang kepadaku dan memberikan keindahan dalam hidupku,”
Aku meneteskan air mata dan balik memeluknya. Angin malam menusuk pipiku dan menyapu air mataku. Tak lama kemudian aku melihat Jash kembali berdiri.
“Kau tidak akan pernah menyerah padaku bukan, Jash?” ujarnya sambil memancing emosi Jash. Lelaki itu mengeluarkan apinya. Kali ini lebih besar, seperti bola api. Masrur melepaskan pelukannya dan menghalangi tatapanku.
"Aku senang bisa mengenalmu, Eunbi. Dan kini, aku bisa menghilang dengan tenang.”
Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Masrur berjalan. Aku tak bisa melihat apa yang dia lakukan. Tapi yang jelas, sebuah lingkaran sihir berwarna merah mengelilinginya.“Masrur!”
“selamat tinggal, Eunbi.” Masrur berlari dengan lincah dan mendorong Jash mundur. Mereka berdua terjatuh dan seketika terjadi ledakan besar.
“MASRUR!!!!!”
Setelah hari itu aku, Eunbi, menjalani hidupku seperti biasa. Aku tak melihat monster dari dimensi lain berdatangan dan kembali melanjutkan kehidupanku sebagai penulis.
“Aku tidak akan melupakanmu...” Aku berjalan pelan melewati taman bunga. Tempat pertama kali aku dan Masrur bertemu. Seekor kupu-kupu biru datang. Aku menyodorkan tanganku dan kupu-kupu tersebut mendarat di jari kelingkingku.
“Dan aku juga.. Mencintaimu, Masrur.”
****
Ada tuga ceritaa yg nyusul guys....
Jadi, gue harap yah partisipasi kaliann dalam memberikan krisan dan nilainyan..

YOU ARE READING
Flash Fiction Event
De TodoKali ini kami membawakan tantangan baru untuk anak-anak AB, yaitu Flash Fiction, yang bertemakan dark romance....