Sayaka menengok ke Miyuki dengan wajah menahan kesal tapi langsung berubah merah bak kepiting rebus tak kala Miyuki tersenyum polos.
Ceklik...
Pintu dibuka lalu muncul Mayor Jurio diikuti Rena di belakangnya.
"Rena...ini Sayaka. Calon suami Miyuki. Dia dari luar kota. Bagaimana menurutmu?"
"Boleh juga, dia imut kok. Tapi agak sedikit lusuh dan kotor. Kalau dipoles sedikit pasti jadi kakkoii."
"Aku pikir juga begitu. Ngomong-ngomong lebih imut aku atau dia?" tanya Jurio dengan puppy face-nya. Dia sepertinya yakin kalau Rena akan menjawab kalau dia yang paling imut, tapi...
"Hmmm...aku pikir Sayaka-san."
"Begitu ya...Eh? Apa? Kau bilang dia lebih imut." Jurio terlihat lemas dan merenungi diri mendengar itu.
"Loh kok jadi lesu? Jangan khawatir aku akan suka dengan Sayaka, aku kan sudah punya Jurina. Asal Jurina-chan tidak bandel aku tidak akan berpaling."
"Rena...aku terharu. Aku tidak akan mengecewakanmu." Jurio memeluk Rena dan Rena juga balas memeluknya.
"Jurina-chan, aishiteru..." bisik Rena.
Jurina mengangkat wajahnya dan mendekatkan wajahnya ke Rena. Semakin dekat dan semakin dekat...
"Ouch..." Sayaka menjerit.
Mayor Jurio dan Rena menghentikan 'kegiatan' mereka. Mereka terlihat merasa tidak enak hati dan malu.
"Awww...romantis sekali. Nanti kita juga gak kalah dari mereka." Miyuki meremas lengan Sayaka semakin kencang.
"Ittai...Miyuki lepaskan." Sayaka memohon.
"Uhuk...uhuk...Oh iya, Sayaka-san apa kau ingin membersihkan badanmu?" Jurio bertanya.
"Aku boleh mandi di sini? Yang benar..."
"Tentu boleh, Sayaka-san. Kau adalah bagian dari kami sekarang." jawab Rena.
"Mari aku antar ke kamar tamu." ajak Jurio.
"Kok bukan kamar mandi kamarmu Juri-chan?" tanya Miyuki.
"Tidak sopan menggunakan kamar mandi milik tuan rumah. Aku kan hanya tamu." Sayaka menjawab.
"Saya-chan, kamu harus tahu kalau di kamar mereka itu ada-Hfmph..Hfmph..." Rena menutup mulut Miyuki dengan tangannya.
"Sayaka-san, silahkan ikut aku ke kamar tamu. Ini baju gantinya beserta handuk." Jurio mengalihkan perhatian Sayaka.
"Ah iya...Terima kasih." Sayaka menerima baju ganti dan handuk yang diberikan. Sayaka dan Jurio berjalan menuju kamar tamu.
"Oh iya, Miyuki temani Rena di kamar dan jangan utak-atik apapun." Jurio mengingatkan Miyuki.
"Baik Mayor...Rena-san silahkan." Miyuki dan Rena masuk ke kamar.
xxxxxxxx
Setelah sampai di kamar tamu, Jurio membukakan pintu lalu Sayaka masuk ke dalamnya.
Sayaka meletakkan baju ganti di ranjang lalu masuk ke kamar mandi.
"Kamar mandinya bagus juga. Seperti inikah kamar mandi orang kaya." pikir Sayaka dalam hati.
Byurr...byurrr...
"Jurio-san, sejak kapan kau di sini? Bukankah semua orang di sini awalnya juga tersasar."
"Mungkin sekitar 4 tahun yang lalu. Aku dan Rena tiba-tiba berada di sini. Akhirnya kami menetap dan membangun kota ini." jelas Jurio.
"Hebat sekali. Lalu bagaimana dengan Miyuki?"
"Kau ingin tahu banyak juga ya tentang calon istrimu itu. Hahaha..."
"Ya tidak begitu...Hanya ingin tahu saja."
"Dia datang ke sini hanya beda 4 bulan denganku. Dia dulunya pemalu loh."
"Tapi kok sekarang bisa jadi seperti ini? Keracunan apa dia?"
"Mungkin seiring waktu dia jadi berubah. Bukankah itu bagus, Sayaka-san?"
"Ya...begitulah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Stranger ~I Used to Know~
FanfictionTiba-tiba tersasar di tempat asing, bertemu dengan orang-orang aneh yang membuatnya hampir gila, namun dia bertemu juga dengan seorang yang menyebalkan tapi mengingatkannya pada masa lalu.