((cie nungguin ya? /siapalu/))
"Dari mana kalian? Lama sekali." kata Jurio setelah Sayaka dan Miyuki kembali.
"Heh? Kan tadi mencari dia. Gimana sih.." Sayaka menunjuk gadis di sebelahnya.
"Sudah, lebih baik kita segera ke aula kota sebelum terlambat." kata Rena.
Sayaka kemudian menggandeng tangan Miyuki selama perjalanan.
Sesampainya di aula kota, Sayaka melihat bahwa semua persiapan sudah lengkap. Dalam hati ia berpikir hebat sekali yang menyiapkan bisa secepat itu selesai.
Pukul 12.00 siang acara pernikahan Sayaka dan Miyuki pun dimulai. Miyuki masuk ke ruangan dengan Jurio sebagai pendamping. Sayaka menunggu di altar bersama pendeta.
"Yamamoto Sayaka, bersediakah anda menerima Watanabe Miyuki sebagai pendamping dalam suka maupun duka?"
"Ya saya bersedia.." kata Sayaka sambil menatap Miyuki.
"Watanabe Miyuki, bersediakah anda menerima Yamamoto Sayaka sebagai pe-"
"Aku bersedia.." Miyuki menyela perkataan pendeta.
Semua yang ada di situ bertepuk tangan meriah. Jurio dan Yuko menyoraki mereka sampai-sampai perlu ditenangkan Rena dan Haruna.
"Mirukii..maaf membuatmu menunggu lama." Sayaka berbisik di telinga Miyuki.
"Tidak apa-apa..Aku senang Sayaka masih ingat aku." Miyuki tersenyum.
"E-eh? Kenapa menangis?" Sayaka panik melihat ada air mata mengalir di pipi Miyuki.
Miyuki menyeka air matanya, "Aku hanya terlalu senang.."
"Silahkan bertukar ciuman, kalian sudah resmi."
Miyuki menyodorkan bibirnya ke Sayaka sehingga membuatnya salah tingkah.
"Cium cium..." Jurio paling semangat kalau soal begini.
Sayaka mendekati Miyuki untuk menciumnya tapi Miyuki malah menutup mata Sayaka dengan tangannya.
"Urghh..."
"Dokter, suster..anakku sudah sadar."
Dokter dan suster segera datang setelah mendengar panggilan tadi. Kemudian dokter memeriksa keadaan Sayaka dan mengatakan besok ia sudah bisa pulang serta memintanya untuk jangan bergerak terlalu banyak dulu.
"Ibu? Kenapa aku di rumah sakit?"
Lalu ibu Sayaka menceritakan kalau Sayaka tertabrak mobil saat sedang berjalan-jalan di taman. Mobil tersebut hilang kendali hingga masuk areal taman. Sayaka kemudian merasa konyol karena dari sekian banyak orang di taman hanya dirinya yang kena tabrak.
"Kamu tak sadarkan diri sejak kemarin siang." ia memegang tangan Sayaka, "Tapi syukurlah sekarang sudah baik-baik saja."
Sayaka tidak ingat apa-apa mengenai hal tersebut. Memang benar ia merasa sedang berjalan-jalan di taman siang itu. Saat sebelum ia 'terdampar' di pemukiman orang-orang 'ajaib'. Kemudian ia menanyakan sesuatu pada ibunya.
"Ibu..apa ibu ingat gadis bernama Miyuki?"
"Miyuki? Miyuki teman masa kecilmu yang gemuk itu?"
Memang benar Miyuki saat kecil bertubuh agak gemuk. Sampai sebelum mereka berpisah karena salah satu harus pindah kota pun masih begitu.
"Errrr...iya. Apa ibu tahu sekarang dia di mana?" tanya Sayaka.
"Apa kamu lupa? Dia sudah tidak ada.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Stranger ~I Used to Know~
FanfictionTiba-tiba tersasar di tempat asing, bertemu dengan orang-orang aneh yang membuatnya hampir gila, namun dia bertemu juga dengan seorang yang menyebalkan tapi mengingatkannya pada masa lalu.