"Sayaka-san bajunya pas tidak?" suara Jurio dari luar pintu.
Sayaka yang mendengar itu langsung cepat-cepat bangun dan membuka pintu kamarnya.
"Sedikit kepanjangan tapi tidak apa-apa kok.."
"Oh baiklah, ngomong-ngomong liat Miyuki gak?" Sayaka langsung keringat dingin karena Miyuki ada di kamarnya.
Miyuki lalu ikut muncul di belakang Sayaka, "Hai, kangen ya?"
"Hohoho...kalian ngapain di kamar berdua." Jurio langsung mencurigai mereka.
"N-nggak ada apa-apa kok...Dia yang tiba-tiba muncul dari kolong ranjang." Sayaka langsung mengelak.
"Padahal kan tadi ranjang-aku-Sayaka.." Miyuki memegang pipinya.
"Wah kalian sudah tidak sabaran ya padahal tinggal besok menikah.." Jurio melirik Sayaka.
Sayaka hanya bisa bersabar berada diantara 2 orang ini.
"Kalian masih di sini?" Rena melihat ketiganya berkumpul di depan pintu, "Nanti tidak keburu loh.."
"Rena-san tidak ikut?" tanya Miyuki.
"Aku sebenarnya mau ikut tapi Jurina Jr. tidak bisa ditinggal."
Pfftttt...parah banget nama anaknya, pikir Sayaka.
"Ah sayang sekali, okelah kalau begitu." jawab Miyuki sambil mengangguk.
Tapi kemudian dia melihat raut kecewa di wajah Rena, ia jadi merasa tidak enak dan memutuskan untuk ikuti saja mau mereka.
"Ayo berangkat!!! Rena-chan jaga rumah ya, daisuki." Jurio melambaikan tangan.
Tempat yang mereka tuju adalah rumah kakak Jurio yaitu Yuko dan 'temannya' Haruna. Setelah sampai, Jurio langsung saja membuka pintu tanpa mengetuk dan sejurus kemudian ditutup lagi.
"Ada apa?" tanya Sayaka.
Jurio menggeleng dan bilang tidak ada apa-apa. Miyuki kemudian berkata, "Pasti lagi itu.."
Tiba-tiba pintu dibuka dan seseorang muncul, "Halo selamat datang silahkan masuk.."
"Yuuchan, siapa itu?" suara dari dalam.
"Jurio...dan Miyuki...dan temannya." sahut Yuko.
Mereka bertiga dan Yuko masuk dan duduk di ruang tamu. Yuko menawarkan mereka mau minum apa, Jurio langsung menjawab iced-blended coffee. Sayaka bilang air putih saja dan Miyuki mengikuti.
"Anak kecil gak boleh minum kopi terlalu banyak, nanti jadi bodoh." Miyuki menyindir.
"Betul itu, Jurio minum saja air cucian beras biar sehat.." sambung Yuko.
Sayaka tersenyum mendengar jawaban Yuko. Adik-kakak sama saja gilanya, pikir Sayaka.
"Oh iya, ini siapa? Orang baru?" Yuko menunjuk Sayaka.
Kemudian Sayaka memperkenalkan diri pada Yuko. Jurio lalu menyampaikan bahwa Sayaka dan Miyuki besok akan menikah dan meminta Yuko untuk membuatkan baju pernikahan untuk Sayaka.
"Eh? Besok? Mana sempat..." Yuko terkejut setelah mendengar penjelasan Jurio.
"Kalau Yuuchan tidak bisa menyelesaikan besok tidur di luar." Haruna datang membawa minuman untuk mereka semua.
"Nyan hidoi yo~" Yuko memasang wajah memelas.
"Tapi kalau Yuuchan bisa..." Haruna kemudian membisikkan sesuatu sehingga senyum Yuko mengembang dan matanya berbinar.
"Yosh...jangan buang waktu, ayo sekarang mulai bekerja." Yuko mengambil meteran dari sakunya.
Kemudian ia meminta Sayaka merentangkan tangannya lalu mengukur ukuran tubuhnya.
Wah besar juga, pikir Yuko saat melihat dada Sayaka.
"Jangan berani-berani ya.." Haruna mengingatkan.
"Aaa..Gak kok." Yuko melanjutkan pengukurannya.
Setelah selesai mereka berpamitan pada Yuko dan Haruna. Sesampainya di rumah Jurio langsung berteriak "MANA ANAKKKU, AKU KANGEN SEKALI.."
Kemudian ia mencari Rena dan anaknya ke seluruh rumah tapi tidak ada. Jurio mulai panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stranger ~I Used to Know~
FanfictionTiba-tiba tersasar di tempat asing, bertemu dengan orang-orang aneh yang membuatnya hampir gila, namun dia bertemu juga dengan seorang yang menyebalkan tapi mengingatkannya pada masa lalu.