1. Fight For Life

4.7K 63 3
                                    

Pagi ini Chaewon bangun  karna suara alarm jam bekernya sudah menunjukkan jam 06.00  pagi dia bergegas bangun untuk mandi dan menyiapkan sarapan untuk adiknya Yoo Bin sebelum brangkat sekolah. hal ini menjadi rutinitas chaewon sebelum dia brangkat kerja, mengingat hari ini dirinya memiliki jadwal kerja tambahan sebagai pengantar susu yang dia dapat dr salah satu temannya di restoran, jam 10.00 dia bekerja di sebuah restoran cepat saji sebagai kasir sepulang dari sana dia menerima pekerjaan tambahan untuk mengajar privat anak-anak SMP untuk mata pelajaran IPA .

Cukup melelahkan memang tapi itulah yang bisa aku lakukan untuk menutupi biaya uang sewa rumah dan persiapan untuk Yoo Bin masuk Perguruan Tinggi. jika lelah itu datang kepada ku pasti dengan cepat aku langsung menyemangati diriku sendiri " aku pasti bisa akan kutunjukkan kepada ayah bahwa aku bisa hidup tanpa uang ayah, aku bisa membesarkan Yoo Bin dengan baik dan membuatnya menjadi orang yg berhasil " dengan mata berkaca-kaca chaewon mencoba kuat dan di dalam hatinya dia berkata " Ibu bantu aku untuk bisa melewati ini semua dan smoga kau slalu menjaga Aku dan Yoo bin dari jauh ".

Ingin rasanya aku cepat sampai dirumah selain diri ku merasa lelah dengan segala rutinitas yang kulakukan sedari pagi tetapi aku juga ingin cepat bertemu dengan Yoo Bin karna sudah beberapa hari ini adiknya setiap dia pulang sudah tidur pulas di kamarnya. tapi hari ini berbeda saat aku membuka pintu tampak yoo Bin menyambut ku dengan senyum khas yang membuat rasa lelah pada diriku sirna dibuatnya. dengan manja dia memelukku sambil berkata " lelah kah eonni mau kuambilkan minum ? " dengan cepat kujawab " tidak sayang aku tidak lelah kau kan tau aku kuat, kau tak usah menghawatirkan ku " sambil kuusap lembut rambutnya dan membiarkannya menyandarkan kepalanya pada pangkuanku.

Dengan suara tercekat karna menahan air mata Yoo Bin berkata " eonni maafkan aku karna aku kau jadi bekerja keras untuk mencari uang tanpa memikirkan kesehatan mu sendiri, tapi aku janji jika aku sudah lulus nanti aku akan membantu mu bekerja dan membantu untuk mencukupi keperluan sehari-hari kita eonni " dengan cepat kubangunkan dia dan menjawab " tidak syang tugas mu hanya belajar yang tekun sehingga kau bisa mendapat nilai yang baik dan bisa masuk Universitas yang bagus syukur-syukur kau juga bisa dapat beasiswa sehingga aku bisa memasukkan mu ke sana, kau harus lebih baik dari pada ku " sambil kuhapus air mata di pipinya " kau mengerti kan sayang kuajukan jari kelingking ku sebagai tanda setuju dan dia pun memberikan jari telunjuknya pada ku sambil menganguk penuh semangat ". air mata yang sedari tadi kutahan akhirnya jatuh juga sambil kupeluk erat adikku.

Akhirnya Yoo Bin tertidur dalam pelukan ku, kupandangi wajah nya betapa cantiknya dia sama cantiknya seperti ibu, seketika kenangan 4 tahun silam datang lagi pada ku. hari dimana kami menyaksikan mayat ibu kami dimasukkan ke tanah pemakaman, kami berdua saling berpelukan seakan tak rela melepaskan ibu, walaupun kami tahu ibu pun pasti seandainya bisa memilih dia takkan rela meninggalkan kami berdua hanya karna sakit gagal ginjal yang dideritanya dan dia sudah tak sanggup lagi untuk menahan sakitnya maka Tuhan baik datang untuk menjemputnya.  dan dari sinilah kehidupan kami berdua berubah tak lama dari kematian ibu kami terkejut saat mengetahui bahwa ayahku ternyata diam-diam memiliki hutang yang cukup besar untuk biaya pengobatan ibu. selang 3 bulan dari kematian ibu ayahku pun menyusul pergi meninggalkan kami karna tak kuat menahan derita hidupnya yang dipenuhi oleh hutang apalagi rumah kami pun sudah diambil oleh pihak Bank. lengkap sudah rasanya penderitaan kami berdua seketika kami menjadi yatim piatu yang hidup tanpa rumah dan keluarga.

Dengan sisa uang yang ada kubawa pergi Yoo bin dengan hati yang tidak tentu mau kemana dan akan menjadi apa kehidupan kami kedepannya benar-benar membuat aku tak bisa berpikir jernih saat itu tapi aku ingat akan Tuhan sehabis kuberdoa aku langsung teringat kedua orang tuaku dengan lirih ku berkata " ayah ibu kami merindukan mu apakah kalian juga merindukan kami "

Tak terasa akhirnya aku terlelap juga dan mendapati diriku skrang yang bangun karna panggilan telepon dari teman ku yang mengingatkanku untuk segera mengambil susu yang seharusnya sudah kuambil dari tadi secepat kilat aku bangun dan menyadari aku terlambat mengantar susu hari ini. kulihat Yoo Bin sudah tidak ada disisi ku mungkin dia sudah brangkat sekolah dan lupa membangunkan ku akhirnya dengan tergopoh-gopoh aku mengambil susu dan meminta maaf pada temanku,   tanpa pikir panjang  langsung ku kayuhkan sepeda teman ku untuk mengantar susu kerumah para pelanggan ku. " syukurlah smua susu sudah kuantar dan mereka mau memaafkan ku karna aku kesiangan untuk mengantar susu  pagi ini " 

Dengan senyum cerah Chaewon memulai rutinitasnya di pagi hari ini sambil berkata " Chaewon Faighting "

 

You're Still my LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang