Chapter 15

79 12 2
                                    


Seorang lelaki paruh baya sedang mengendarai mobilnya di tengah derasnya hujan. Sampai dia melihat remaja wanita yang berjalan sendirian. Setelah di lihat-lihat ternyata Si lelaki paruh baya ini mengenal remaja wanita itu, Yakni Nam Jinsoo. Putri kandungnya. Selama ini dia tidak pernah tahu keberadaan putrinya sendiri. Setelah 10 tahun yang lalu, Ia menitipkan Jinsoo pada adik iparnya. Lee So Man.
Ia melihat Jinsoo yang sedang melihatnya juga, sampai akhirnya

"Jinsoo-yaa.. bertahanlah nak." Sambil menepuk-nepuk pipinya, Lalu menggendong Jinsoo masuk kedalam mobilnya.

Sehun Pov

Ketika aku mau mengetuk pintu kamar Eunha. Aku mendengar ia sedang telepon dengan seseorang.

"Ne, Appa. Gamsahamnida." Hanya itu yang kudengar. Akhirnya aku mengetuk pintu kamarnya.

"Ne, masuklah."

"Ada apa?"
"Aku butuh bantuanmu."
"Bantuan?"
"Ne." Aku mendudukkan diriku di tepi kasur.

"Bantu aku supaya Lelaki tua itu tidak menjodohkanku dengan Hana." Eunha membulatkan matanya.
"Shirreo." Katanya.

"Ayolah, kau kan sahabatku yang paling baik." Aku mengeluarkan Aegyeo andalanku.
"Simpan saja Aegyeomu itu, menggelikan," Katanya sambil kembali menatap layar ponselnya.

Saat aku melihatnya ia tiba-tiba tersenyum, lalu cemberut. Sebenarnya ada apa. Akhirnya aku meraih ponselnya dan eunha mencoba merebut ponselnya.

"Yak!! Oh Sehun."
"Oh, jadi kau sedang chattingan dengan Chanyeol."

"Kau menyukainya kan?" Tanyaku kepo.
"Tentu saja tidak, bagaimana bisa aku menyukainnya." Elaknya.
"Pipimu memerah, Eunha."

"Bagaimana bisa aku menyukainya, kan aku baru berteman tadi pagi." Katanya.
"Baru bertemannya sih tadi pagi, tapi bertemunya kan sudah lumayan lama." Aku mencoba menggodanya.

"Aku tak tahu."
"Kau itu menyukainnya, bodoh."
"Yak Oh sehun!"

"Mwo? Akan ku katakan pada Chanyeol."
"Yak! Jangan."
"Oke, tapi kau harus membantuku untuk membatalkan perjodohanku dengan Hana. Otte?." Hahahaha ancaman yang ampuh Oh Sehub.

"Ne, ne arrasseo. Aku akan membantumu Tuan Oh yang pemaksa." Ucapnya.

Jinsoo Pov

"Eunghh.." Aku membuka mataku, ku edarkan pandangan ku kesegala arah, ini bukan apertemenku dan bukan kamar Seulrin. Lalu aku dimana?
Aku mendengar suara kaki berjalan dan itu..."Eoh, kau sudah bangun?"

"Appa..." Kenapa aku disini? Ya Tuhan Cobaan apa lagi ini??
"Ne chagi, aku appamu. Apa kau sudah lupa Eoh?" Bagaimana aku lupa jika dulu kau membuat masa lalu yang sangat buruk bagiku.
"Appa tahu, appa salah. Tapi Lupakanlah masa itu." Ucapnya lirih.
"Cih, Lupakan? Setelah apa yang appa lakukan? Kau membunuh wanita itu appa! Kau membunuhnya di depan mataku. Lalu kau menyuruh ku untuk melupakan? Aku ter.."
"CUKUP Jinsoo!"--" kau tidak tahu apa-apa. Nam Jinsoo!." Sambungnya membentakku.
"Lalu apa? Kenapa kau membunuhnya? Apa ini ada sangkutannya dengan keluarga Oh? Jika memang iya, tolong katakan padaku appa! Jelaskan padaku! Appa kumohon... aku tersiksa dengan itu. Aku selalu memimpikan namja kecil itu." Aku menjelaskan semuanya pada Appa. Sudah terlalu sakit jika aku menyimpannya terus biarkanlah appa tahu.
"K-kkeluarga Oh?" Appa berucap gugup? Apa ada yang disembunyikan oleh appa?
"Ne, apa yang kau senyumbikan appa? Katakan padaku!"
"Makanlah, setelah itu akan appa ceritakan semuanya padamu." Ucap appa lalu menyodorkan mangkok yang berisi bubur padaku, lalu berjalan keluar kamar.
Aku hanya melihat mangkok itu sambil memikirkan Apa hubungan Appa dengan keluarga Oh? Dan siapa itu keluarga Oh? Kenapa aku merasakan perasaan tidak enak seperti ini? Ya Tuhan...

Because You!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang