Chapter 16

69 12 0
                                    

Jinsoo Pov

Aku mendengar dengan seksama. Aku kaget kenapa harus Oh Sehun? Kenapa harus keluarganya? Jadi mimpiku ada kaitnya dengan Oh Sehun? Aku anak dari seorang pembunuh. Sehun dia... Air mataku jatuh. Aku memukul dada bidang ayahku. Sambil tersisak "Appa mengapa kau melakukan ini? Appa kenapa harus terjadi pada keluarga Oh? Appa Waeyo? Appa..."
"Jinsoo maafkan appa.. appa benar-benar kalut dengan emosi saat itu. Appa sangat mencintai eomma Sehun. Appa tidak ingin dia berbahagia dengan orang lain. Appa pikir dengan cara itu, appa bisa bahagia. Tapi ternyata tidak! Appa sedih! Appa terpuruk karenannya Jinsoo." Jelas appa padaku. Aku kecewa padamu appa..
Aku menyeka air mataku "Lalu kenapa kau membunuh eommaku? Kenapa kau tidak membunuhku saja appa? Appa kau jahat! Aku membencimu!" Bukan ini yang appa Jinsoo inginkan. Ia ingin putrinya mengerti dirinya. Cukup itu saja. Tapi ia salah. Ia malah membuat Putrinya semakin terpuruk.
Aku langsung lari pergi dari apertemen ini. Aku membenci dirinya. Kenapa harus Oh Sehun? Oh Tuhan...

Author Pov

Sedari tadi Seulrin hanya mondar-mandir di depan pintu rumahnya menunggu Jinsoo yang tidak memunculkan batang hidungnya sekalipun.
"Di mana kau Jinsoo?" Cemas Seulrin. Tak henti-hentinya Seulrin menelpon Jinsoo, bukannya Jinsoo yang menjawab malah operator.
Setelah dipikir-pikir akhirnya Seulrin memutuskan untuk menelpon Sehun. Siapa tahu Sehun bersama Jinsoo.
"Yeobseyo? Sehun apa kau bersama Jinsoo?."
"....."
"Aku tidak tahu, tadi ia bersama di restoran Xxx. Lalu ia meminta ijin padaku ke tolilet. Tapi ia juga belum kembali sampai aku dirumah sekarang. Aku kau dengannya." 
"....."
"Ne, kumohon carilah Jinsoo. Aku takut dia kenapa-kenapa"
"....."

Seulrin pun mematikan panggilannya. Lalu masuk menunggu Jinsoo di dalam, karena diluar masih hujan.

Sehun Pov

Karena hujan maka aku hanya uring-uringan saja di kasur. Belum sempat 5 detik aku memejamkan mataku, tiba-tiba Handphone ku berbunyi. Ku lihat tertera nama Seulrin 'Tumben ia menelponku' batinku.
"...."
"Aniya. Wae?" Balasku. Kenapa tiba-tiba ia menanyakan Jinsoo padaku?.
"...."
"Mwo? Kenapa kau tidak memerhatikannya? Baiklah aku akan mencarinya sekarang." Jinsoo di restoran yang sama denganku tadi? Berarti dia... tidak mungkin Jinsoo mendengarnya.
Aku langsung mengambil jaketku dan kunci mobilku lalu langsung keluar melewati sofa. Untungnya Eunhaa suda terlelap.
Aku pun langsung bergegas keluar diderasnya hujan. Aku tidak perduli! Yang penting sekarang adalah Jinsoo.

Author Pov

Sendirian menyusuri jalan yang gelap. Yeoja ini bahkan tak takut. Yeoja ini tetap berjalan menyusuri hujan yang sangat lebat. Tidak peduli akan ketahanan tubuhnya. Ia tetap berjalan. Yeoja itu adalah Jinsoo. Jinsoo terlalu capek menghadapi semua ini, ia lelah. Kenapa semua ini
Harus terjadi padanya. Kenapa Jinsoo harus mempunyai rasa bersalah pada Sehun, yang bahkan ia tidak menyukainya. Melainkan membenci Oh Sehun. Tiba-tiba kejadian-kejadian yang di alami Jinsoo dengan Sehun berputar di kepalanya. Bagaimana keras kepalanya Sehun, bagaimana cara tatap Sehun padanya, bahkan kejadian Sehun menciumnya juga berputar dikepalanya. Semakin sakit jika Jinsoo mengingat semua itu. Jinsoo adalah anak dari pembunuh ibunya Sehun. Kenapa ini harus terjadi pada Sehun. Ah, Jinsoo tahu, ini pasti alasan Sehun sangat dingin terhadap orang lain. Selama ini Sehun terpuruk karena kematian eommanya. Eommanya yang mati karena appa Jinsoo sendiri.

Air mata Jinsoo jatuh lagi. Ia kembali terisak. Jinsoo memukul dirinya sendiri. Kenapa ia harua terlahir sebagai anak dari seorang pembunuh. Dan membunuh orang itu karena masalah Cinta. Karena Cinta bodoh. Kali ini Jinsoo benar-benar benci kata 'Cinta' karena cinta, Appanya sendiri membunuh Istri orang lain. Appanya sendiri yang membunuh karena Cinta. Bahkan dengan teganya appa yang selalu ia turuti dan sayangi sejak kecil, membunuh Eommanya. Eomma yang melahirkan Jinsoo dengan susah payah. Mata Jinsoo memerah mengeluar pancaran tajam yang menusuk jika orang melihatnya. Tapi tiba-tiba mata itu kembali normal saat melihat truk berbelok ke arah nya. Jika dengan ini Jinsoo bisa melupakan semuanya maka Jinsoo mohon ia ingin semuanya baik-baik saja termasuk Oh Sehun. Jinsoo ingin Sehun bahagia. Jinsoo ingin Sehun bisa merasakan kasih sayangnya kembali. Ya itu saja.
Jinsoo berdiri ditengahnya jalan. Sampai truk itu mendekat ke arahnya. Supir dalam truk itu pun sudah memencet bel berulang-ulang kali, tapi tidak di respon oleh Jinsoo. Jinsoo tetap berdiri dan menunggu truk menabraknya. Ia menutupnya matanya lalu "Eomma, tunggu aku..."

Sehun Pov

Aku mencari-cari Jinsoo kemana-mana. Tapi nihil. Aku tak menemukannya. Saat ini aku sedang menunggu lampu hijau. Tapi perasaan ku semakin resah. Aku merasa Jinsoo sudah tidak baik-baik sekarang. "Jinsoo kemana kau sebenarnya??" Racau Sehun.

Sampai mataku melihat jalan di seberang kanan aku melihat Seorang Yeoja berdiri di tengah jalan, bahkan Yeoja itu tidak menghiraukan truk yang beberapa meter lagi akan menabraknya. Ku lihat-lihat, ku perhatikan dengan jelas Yeoja itu sampai aku tersadar itu adalah....

Aku pun berlari keluar dari mobil. Persetan dengan mobil ini. Jinsoo harus diselamatkan. Sebelum Truk itu menabraknya. Aku langsung menariknya kedalam pelukanku. Ku peluk dia dengan erat. Biarlah dengan hujan yang  membasahi ku dengannya. Aku sangat takut jika truk itu menabraknya. Aku.. aku sangat khawatir dengannya. Yeoja yang biasaa keras kepala dan kuat ini sekarang menjadi Yeoja yang lemah. Sudah dua kali ia ingin mencoba membunuh diri. Sebenarnya ada apa denganmu Jinsoo? Kenapa?

Aku merasakan Jinsoo memberontak dipelukanku, tapi aku malah memeluknya lebih erat. Sampai ku rasakan Jinsoo melemah dipelukanku. Ku elus-elus punggungnya. Ya Tuhan.. Jinsoo kau benar-benar membuatku khawatir.

"Jinsoo-yaa kenapa kau begini?"
"....." tak ada suara.
"Jinsoo kumohon jawab pertanyaanku."
"Sehun.." panggil Jinsoo lalu melepaskan pelukanku.
"Ya.." jawabku memegang bahunya.
"Bencilah aku.."
DEG.. kenapa dia mengatakan seperti itu?
"Wae Jinsoo? Kenapa kau menyuruhku membencimu? Bahkan kemarin kau menyuruhku menjauh darimu. Kenapa Jinsoo? Apa aku punya salah besar padamu? Hah?." Ini sudah kedua kalinya Jinsoo memintaku seperti ini. Sebenarnya apa maunya?
"Karena aku... a-aaku....."

************************************

Tbc.


Because You!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang