Aku butuh bantuanmu" ucap Aaron.
"Bantuan?" Aku mengernyitkan dahi.
"Iya bantuan, tolong bantu aku memperbaiki pesawatku".
"Apa yang perlu aku bantu?".
"Kau lihat bagian kiri pesawatku" dia menunjukan bagian kiri pesawatnya, berlubang besar terdapat baret-baret disekelilingnya dan warna silver yang memudar mengubah ke warna asli pesawat itu "bantu aku memperbaikinya, agar lubang itu tertutup kembali dan aku bisa pulang ke planet asli ku, tidak untuk tinggal disini".
"Aku hanya membawa ini, semua peralatan yang aku butuhkan ada didalam sini. Tetapi aku tidak tahu, apa peralatan ini bisa membantu memperbaiki pesawatmu" aku memberikan tas hitam ku kepadanya.
Dia mengambil tas itu dari tanganku lalu membukanya. Aaron terdiam beberapa saat "tidak ada yang bisa aku gunakan" Aaron menutup tas itu kembali. "Aku butuh lempengan plat dan las. Las untuk menyatukan lempengan plat dengan badan pesawatku".
"Aku akan menelvon Mr.Charles leader ku besok dan meminta tolong kepadanya" kataku.
"Terima kasih, kau baik juga ya di planetku tidak semua manusia mau membantu satu sama lain" nadanya melemah.
Aku menepuk bahunya "Tidak semua orang sama" dan tersenyum.
Aaron menatapku "Kita bisa menjadi teman?".
Aku mengangguk "tentu".
"Kau tahu Nandha?.
"Apa?".
"Aku lapar, apa kau mempunyai makanan? Sudah tiga hari disini aku tidak makan apa-apa" Aaron memasang tampang melasnya, menyuruhku untuk mengasihaninya sekarang juga.
"Aku kira kau akan berbicara sesuatu yang penting" aku membuka tas dan mengeluarkan perbekalan yang tadinya akan aku makan sendiri, tapi tidak jadi aku harus membagi dua dengan 'makhluk asing' berbeda planet yang baru saja aku kenal dan menjadi 'temanku'. Bentuk fisiknya sama seperti manusia. Tutur katanya pun juga sama seperti manusia di bumi.
Aku memberinya dua shawarma, shawarmaku makanan favoritku. Aku suka shawarma menggunakan daging ayam.
"Benda apa ini?" Aaron membolak-balik shawarma itu.
"Itu shawarma, makanan bukan benda coba saja shawarma ini lezat" aku mengacungkan jempol tanganku didepan wajahnya.
Sedikit demi sedikit shawarma yang tadinya utuh menjadi habis dilahapnya.
"Aku tidak pernah memakan makanan ini di planetku planet Eria. Ini makanan ter-enak yang pernah aku makan" dia tersenyum lebar.
"Kau suka?".
"Sangat suka".
"Aku sudah memberimu makanan, bagaimana jika kau membalasnya dengan membawaku kedalam tactical ship mu, dan kau ceritakan kepadaku tentang planetmu itu" tanyaku ragu-ragu. Aku takut dia menolak ajakanku ini.
Dia mengangguk dengan cepat. Menarikku kedalam tactical ship nya.
Pintu tactical ship terbuka dengan sendirinya, seakan-akan seperti baru saja kita datang ke mall dan pintu membuka dengan sendirinya. Aku melihat sekeliling tactical ship ini. Luas, banyak terdapat tombol-tombol yang tidak kuketahui. Mungkin Aaron tahu tombol-tombol ini semua. Bukan hanya tahu mungkin dia juga hafal fungsinya.
Aaron duduk di kursi driver "kau mau mendengarkan tentang planetku?" Dia menatapku lagi, tatapannya tajam terasa di mataku.
"Tentu" Aaron menepuk-nepuk kursi disebelahnya, dia menyuruhku untuk duduk.
YOU ARE READING
Different
FanfictionPertemuan yang tak terduga akibat sebuah penelitian. Aku menyukai dirinya, tetapi kita berbeda. Bukan berbeda sifat, tetapi tempat tinggal. Dia meninggalkan bumi beserta diriku. Misi Aries5 membawaku kembali kepada dirinya tetapi tidak seperti dahul...