8.Love

23 6 0
                                    

Aku senang. Dunia sudah tahu tentangku dan Aaron. Aaron kau harus tau, aku sudah menceritakan kepada semuanya tentang hubungan kita. Aku berharap kau akan kembali kepadaku. Secepatnya.

Aaron POV
Sesampainya di planet Eria aku langsung menemui kedua orang tuaku. Mereka sangat khawatir kepadaku. Mereka bilang jika aku sudah tidak pulang lama sekali. Mungkin dibumi hanya 5 hari tetapi dalam planet Eria sudah bertahun-tahun.

Aku menceritakan semuanya kepada orangtua ku. Aku menceritakan apa yang terjadi padaku. Tentunya aku juga menceritakan tentang kekasihku 'Nandha'.

Mereka terkejut. Mereka tidak percaya ada planet lain dan ada kehidupan lain selain di planet Eria.

"Siapa nama kekasihmu itu? Mengapa kau tidak membawanya kemari?" tanya Ibu ku.

"Nandha namanya Nandha, dia mempunyai keluarga sama sepertiku Bu".

"Terus bagaimana kau akan menjalani hubungan ini? Tidak mungkin kau tidak menikah jika kau hanya memikirkan hubungan mu dengan manusia di Bumi ini".

"Tahun depan aku akan menemuinya" senyumku miring.

"Tidak, aku tidak akan mengijinkanmu untuk kembali ke planet Bumi. Itu sangat jauh. Aku tidak akan mengijinkanmu Aaron" ucap Ibu ku dengan lantang.

Aku mengernyitkan dahiku "kenapa Ibu melarangku? Aku mencinatainya".

"Lupakan cintamu itu. Beralih lah kepada perempuan lain. Tentu saja yang satu planet denganmu. Kau mengerti".

Setelah mengucapkan kata-kata tersebut Ibu ku langsung pergi meninggalkanku.

Aku bergegas masuk kedalam kamar. Mengunci pintu kamarku, lalu duduk dipinggiran kasur. Bagaimana bisa Ibuku melarangku seperti itu. Bagaimana bisa Ibuku menyuruhku untuk melupakan kekasihku sendiri.

Aku sudah berjanji kepada Nandha bahwa tahun depan aku akan menemuinya. Sebenarnya aku juga tidak yakin bisa menemuinya lagi. Ini semua karna jarak dan perbedaan yang ada.

Jika Nandha kembali kedalam hutan itu untuk menungguku dan aku tidak akan datang, bagaimana keadaannya nanti. Aku yakin dia akan kecewa terhadapku.

Sebisa mungkin aku akan menemuimu. Pegang janjiku. Aku akan datang kepadamu.

Nandha POV
Setelah acara jumpa pers dengan beberapa wartawan, aku bersantai diruanganku. Menyaksikan acara televisi, tentu saja berita tentang diriku tadi. Aku yakin berita ini akan menggemparkan dunia.

Aku akan benar-benar dikenal dengan sebutan 'Nandha pacar seorang Alien' baiklah itu cukup bagus bukan.

"Tok.. Tok.. Tok".

Seseorang mengetuk pintu ruanganku "masuk saja".

Aku melihat kearah pintu "hai Gilinsky, ada apa?".

Gilinsky duduk disebelahku dan berkata "apa kau masih yakin dengan hubunganmu?".

"Maksudmu?".

"Kau dengan Aaron" ucapnya.

Aku tersenyum "sangat yakin, aku yakin Aaron akan kembali padaku aku yakin itu".

"Kenapa kau sangat yakin?".

"Karna dia sudah berjanji padaku".

"Apa kau tidak tahu? Ada orang yang mencintaimu lebih dari Aaron".

Mataku terbelalak tak percaya "siapa?".

Gilinsky menatap mataku "jika kau mengetahui orang tersebut, apa kau akan marah?".

"Tentu saja tidak, untuk apa aku marah. Itu hak nya" jawabku pada Gilinsky lembut.

"Dia ada dihadapanmu sekarang".

Aku terdiam untuk beberapa saat. Aku tak percaya, Gilinsky yang sudah kuanggap sebagai sahabatku sendiri menyukaiku.
"Apa yang membuatmu suka kepadaku?".

Gilinsky menatap wajahku dengan tajam "cinta tanpa alasan kau tahu itu, aku menyukaimu sudah lama. Sudah lama juga aku ingin mengungkapkan ini semua kepadamu tetapi aku ragu untuk mengungkapkan semuanya, dan kurasa sekarang aku sudah telat. Ada pria lain yang sudah memenuhi hatimu. Bisa dikatakan kau bulan aku bumi. Dimana jarak antara kita sangat dekat tetapi tidak mungkin untuk bersatu".

Aku menahan napas sejenak "maafkan aku".

Gilinsky menggeleng-gelengkan kepalanya "tidak kau tidak salah, perasaanku yang salah. Aku berjanji akan selalu ada untukmu. Aku disini akan menjagamu pengganti Aaron sementara. Aku tidak akan menjadi penghancur hubungan diantara kalian berdua".

"Terima kasih Gilinsky. Aku menghargai itu semua".

Gilinsky tersenyum "Sama-sama" Gilinsky berdiri hendak keluar dari ruanganku. Sebelum keluar dan menutup pintu aku memanggilnya "Gilinsky".

Gilinsky berbalik menghadap kepadaku "ada apa?".

"Berjanji padaku, jangan ada yang berubah dari dirimu? Tetap anggap seperti dulu?" Aku bergegas mendekati Gilinsky lalu mengacungkan jari kelingkingku dihadapannya.

"Aku berjanji untuk itu"  sahut Gilinsky dan mengaitkan jari kelingking ke jari kelingkingku juga.

"Jadi berikan aku sebuah pelukan untuk sebuah persahabatan?" aku merentangkan kedua tanganku.

"Tentu saja" tawa Gilinsky diselingi dengan memelukku.

Gilinsky POV
Mungkin untuk saat ini dia hanya menganggapku sahabat. Baiklah aku tidak keberatan untuk itu. Setidaknya dia masih menganggapku ada.

Nandha melepaskan pelukan 'seorang sahabat' yang baru saja terjadi "Aku menghargaimu. Aku juga menghargai perasaanmu Gilinsky, mungkin untuk saat ini kita hanya sebatas sahabat. Kau tau, aku mencoba setia kepada Aaron. Aku sangat mencintainya lebih apa yang kau tahu".

Seperti ada yang menusuk hatiku saat ini. Sakit sangat sakit. Aku tersenyum miring tidak menjawabnya. Apa yang harus aku katakan. Apa aku harus menyetujui kata-katanya? Sama saja aku membohongi perasaanku sendiri.

Aku sudah mencintainya sejak aku awal kenal dengannya. Dari awal aku bertatap wajah dengan Nandha.

Aku tidak cukup berani mengungkapkan perasaanku kepada Nandha. Aku takut dia menolakku.

Dan sekarang aku sudah telat untuk mendapatkan cintanya. Dia mencinai orang lain. Aku akan berusaha untuk menarik perhatian Nandha.

"Hey, apa kau baik-baik saja?" Nandha melambai-lambaikan tangannya didepan wajahku.

Aku tersenyum muram "Jus't hurt".

"I'm sorry for this".

"No problem" sahutku.

Nandha terdiam lalu berjalan menuju sofa yang didudukinya tadi lalu menatap lurus kearah televisi. Aku yakin dia bimbang untuk saat ini.

Maafkan aku, mungkin ini terlalu  cepat untukmu nan. Aku rasa kau menunggu makhluk asing yang tidak pasti apakah dia akan menghampirimu lagi atau tidak.

"Nandha" panggilku.

Nandha menoleh kearahku "iya ada apa?".

"Aku akan membantu Mr.Charles aku rasa dia kewalahan dengan beberapa wartawan".

"Baiklah, semangat".

Aku mengangguk bergegas meninggalkan Nandha dari ruangannya.

•••

"We accept the love we think we deserve".
-Stephen Jhbosky-

•••

Hello dark readers❣
Tau kok ngaret 😂 haha sorry 🙏
Vote and Coment thankyou❤️

DifferentWhere stories live. Discover now