4. Notes

8.3K 1K 34
                                    

Alley (Seoul)
15.30 KST

Aku pun meneguk air liurku kasar. Mengira-ngira bagaimana ia akan memergoki kebohonganku.

Menampar?

Menginjak kaki?

Menyiramku dengan air dalam botol di genggamanya?

Semua imajinasiku tentang silat dan tarik-menarik rambut mulai kembali terbayang. Mungkin inilah yang akan terjadi, aku akan mengeluarkan jurus silatku untuk menyelamatkan diriku sendiri. Tragis.

"Ya, Gomawoyo." Katanya dengan tersenyum tulus. (Terimakasih)

"Ne?" Tanyaku tak percaya.

"Thankyou. The way you explained it to us is really cute. You're beautiful too..."

Aku tidak salah dengarkan?

"Ah, Okay... Your welcome." Balasku dengan senyum kikuk.

"Bye bye." Ia melambaikan tangannya dan berlari kembali pada sekumpulan gadis yang kira-kira masih berada di sekolah menengah atas itu.

Mereka berjalan menjauh setelah gadis itu sekali lagi melambaikan tanganya padaku, tentu aku membalasnya dengan senyum terbaikku.

Walau ada suatu pemikiran kecil yang muncul... Mengapa aku terlihat seperti pemeran antagonis yang terselubung seperti ini?

Mianhaeyo army... (Maafkan aku army)

Ia cantik, kurasa ia yang paling cantik dari kumpulan yeoja itu dan kemampuan Bahasa Inggrisnya juga cukup baik.

Ini merupakan perkenalan pertamaku dengan seorang gadis asal Korea. Ini buruk, diawal perkenalanku ini aku pun berbohong padanya. Apakah aku terlihat terlalu egois?

Kurasa orang lain akan melakukan hal yang sama, benar bukan?

Aku pun kembali berjalan menyusuri gang buntu itu setelah memastikan mereka telah berlari jauh dari tempat ini.

Apakah Jungkook Oppa masih ada disana? Aku pun mempercepat langkahku.

.

.

.

Ia tampak tetap pada posisi yang sama. Berjongkok dan bersandar pada dinding gang ini.

Mungkin ia memang tidak bisa pergi kemana-mana mengingat gang ini buntu. Tasku pun masih terduduk rapi disampingnya.

Oh, Jungkook Oppa sekarang sedang berbicara dengan seseorang. Ia menatapku seakan ingin bertanya tapi ia tetap memilih bercakap-cakap melalui ponselnya.

Kesempatan ini kugunakan untuk mencari notesku, lebih tepatnya tulisan Eonni translator.

Ya Tuhan...
Aku meninggalkanya...
Kira-kira kau berada dimana sekarang Eonni?

Mianhae Eonni, ini terjadi begitu saja.

Setelah aku menggeledah semua isi tasku dengan mengeluarkanya lalu menatanya di lantai paving gang itu, aku pun belum menemukannya.

Aku memang sengaja merobeknya dari notesku dengan harapan aku dapat membawanya dengan mudah.

Shit-ue... Odieyo? (Dimana)

Aku semakin panik karena Jungkook Oppa telah menyudai percakapanya. Ia menatapku kembali dengan masker putih bertengger dibawah dagunya.

Instingku berkata ia akan menanyakan sesuatu.

MEET YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang