2. Future Someone

11.7K 1K 16
                                    

Village (Seoul)
D-TWO 11.00 KST

Setelah jogging pagi ditaman yang aku lupa namanya, aku dan Eonni cantik memutuskan kembali kerumahnya.

Rumah sederhana ini ditinggali oleh keluarga kecil Eonni yaitu kedua orang tuanya dan dia yang sebgai anak tunggal.

Lingkungan sekitar rumah Eonni ini sangat bersih dan nyaman. Untuk berkunjung ke rumahnya, harus melalui jalan-jalan kecil yang hanya bisa di lalui satu mobil berukuran kecil.

Tidak banyak kendaraan yang lewat di sekitar sini. Berbeda dengan Indonesia yang di dalam kampung-kampungnya sekalipun, banyak di lewati kendaraan.

Eksterior rumah Eonni sendiri seperti rumah lama dengan konsep tradisional yang sering kulihat di drama Korea. Rumah yang tidak terlalu tinggi dan memiliki atap yang khas.

Jujur, aku menyukai suasana tempat ini. Walau konsep yang gunakan adalah rumah sederhana dengan konsep tradisional, semuanya masih terlihat terawat dan indah.

Eomma dan Appa sedang sibuk entah kemana.

Mereka berangkat pagi-pagi sekali bersama kedua orang tua Eonni tanpa memberitahu atau membangunkanku. Mereka hanya meninggalkan stickernote di meja makan dengan beberapa lembar won.

Aku pun mulai mempersiapkan segala sesuatunya untuk hari ini.

Awalnya aku ingin membawa semua album BTS kemudian duduk bersila di depan Bighit atau dorm BTS untuk memohon sign mereka. Tapi kurasa itu terlalu norak untuk menjadi kesan pertama berkunjung ke Korea, benar bukan?

Jadi aku hanya mengisi tasku dengan notes kecil, Snapback hitam kesayanganku, tas make up kecil, ipod lengkap dengan earphonenya, dompet dan terakhir ponsel tercintaku.

Eits.. Spidol permanen pun tak lupa kubawa, mungkin saja nanti aku bertemu dengan artis yang sedang mencari Pokemon.

Chanyeol EXO melakukanya-loh, serius.

Kurasa itu sudah cukup. Seandainya tas hitamku ini masih muat, aku akan membawa Army- bombku, tapi sayangnya tasku menolaknya.

Hanya ke Han river Olin-ah...
Ngapain juga kamu bawa Army-bomb?

Dari semua barang yang ada dalam tasku, kurasa notesku-lah yang paling penting.

Setelah sesi pengajaran bahasa Korea singkat tadi malam dengan Eonni translator yang cantik, Choi Hyerin namanya, ia memberiku catatan kecil pada notes itu yaitu perkenalan basic apabila aku bertemu dengan orang asing.

Memang aku terbiasa menonton drama Korea dan mempelajari lirik-lirik lagu Korea. Tapi aku belum bisa menyusun suatu kalimat dengan rapi mengingat bahwa struktur bahasa Korea yang tidak sama dengan bahasa Indonesia.

"Bagaimana Eonni?"

Aku mengenakan setelah putih dengan rok hitam, kakiku terbalut kaos kaki hitam lengkap dengan sepatu kulitku.

Aku baru pertama kali mengenakan pakaian seperti ini, Eonni cantik yang menyuruhku agar aku terlihat seperti gadis Korea katanya. Kapan lagi memakai fashion seperti ini?

Haruskah aku mengambil foto, menguploadnya ke instagram dengan hastag ootd?

Bukankah kita harus pintar menyesuaikan diri? Bila di Indonesia berpakaianlah seperti warga Indonesia, bila di Korea pun berpakaianlah layaknya gadis Korea.

This is called Quotes of the day #quotd

"Yeoppoyo Olin-ah." Mata indahnya tampak men-scan fashionku dari ujung rambut sampai kaki. (Cantik)

MEET YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang