6. Thankyou puppy

7.9K 947 33
                                    

Seoul Street
17.00 KST

Aku pun segera merengkuh anjing itu sebelum ia menyebrang jalan yang belum menunjukan lampu hijau untuk pejalan kaki.

Ia mengenakan kalung pada lehernya, sepertinya ia kehilangan pemiliknya.

"YA!! Neo Gwaenchanha?" Seseorang tiba-tiba menepuk pundakku dengan nafas yang ngos-ngosan. (Kau baik-baik saja?)

Aku pun terkejut dengan kata "YA!!" itu. Banmal. Ternyata "YA!!" itu dapat menggambarkan rasa kawatir juga, hal itu jelas tergambar pada wajah lelaki yang menurunkan maskernya itu.

Aku pun segera mengangkat daguku pada asal suara itu.

"N-nan g-gwaenchanha." Kataku dengan memandang wajah kawatir itu.
(Aku baik-baik saja)

Jungkook pun segera menariku untuk berdiri. Faktanya aku tidak sampai bergulung-gulung untuk menolong anjing lucu itu. Aku hanya langsung menariknya lalu terjatuh dalam posisi terduduk di pinggir jalan. Sungguh memalukan.

Ia terus menggeret lengan kananku karena tangan kiriku sibuk menggendong anjing kecil ini.

Tunggu...

IA MENYENTUH TANGANKU!!
MY HAND-EU MY HEART-UE!!!!

Jungkook membawaku pada tempat yang cukup sepi kemudian melepaskan genggamanya. Ia menelitiku dari ujung kepala hingga kaki, hendak mengatakan sesuatu.

"Nan gwaenchanhayo, jeongmal gwaenchanha." Pandangku berusaha meyakinkanya.
(Aku benar-benar baik-baik saja)

Kemudian aku melayangkan pandanganku kekursi kosong tempatku meletakan box tteokggochi-ku.

Menyedihkan...
Box tteokggochi itu terjungkir dan jatuh ke tanah. Aku pun menatapnya sedih.

Aku baru makan dua tusuk T_T

"Tteokggochi..." Ia pun hendak melangkahkan kaki menuju box itu. Akupun menahanya dengan kembali menyentuh lenganya.

"Kajima, gwaenchanha." Kataku sambil terus menggelengkan kepala. (Jangan pergi, tak apa)

Tidak mungkin aku membiarkanya mengambil tteokggochi yang sudah terjatuh itu atau membiarkan ia membeli yang baru.

Ia pun mengerti dan menghentikan langkahnya serentak aku melepaskan gengamanku.

Aku pun melangkahkan kakiku lebih dekat padanya. Mengangkat sedikit daguku agar aku bisa melihat wajahnya dengan jelas, tingginya sungguh tinggi pria idamanku.

Aku pun mengetuk-ngetuk dagunya tepat di atas masker putih yang tidak menutupi hidung tinggi dan bibir manisnya itu.

Kalau wajahnya terekspos seperti ini lalu tertangkap kamera, bisa jadi artis mendadak aku nantinya.

Jungkook pun tersenyum mengerti lalu merapikan masker itu kembali pada wajahnya.

Ia tampak memandang tepat pada maniku dengan tatapan yang entahlah seperti apa, sedetik yang serasa seribu abad itu pun datang kembali.

AGAIN!

AGAIN!!

AGAIN!!!

"Jeogiyo..." (Permisi)

Anjing dipelukanku pun mulai meronta-ronta ingin lepas dari pelukanku. Dengan berat hati, mataku pergi dari manik Jungkook menuju asal suara itu.

Ah, rupanya nenek itu pemilik anjing ini.

MEET YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang