Bagian 1

65 7 7
                                    

Sejak kecil Jeslin yang bernama panjang Jessica Linda selalu dititipkan oleh orang tuanya tinggal di rumah neneknya di Bandung, karena mereka sibuk mencari nafkah di negeri Paman Sam. Jeslin tinggal bersama dengan nenek dan keluarga pamannya, disana ia juga mempunyai seorang sahabat yang bernama Lando Tanuwijaya yang biasa dipanggil Lando, walaupun Lando adalah anak yang nakal tapi Jeslin tetap senang setiap bermain dengannya, karena meskipun dia nakal dia selalu melindungi Jeslin jika ada orang yang jahat padanya.
Jeslin dan Lando juga satu sekolah sejak mereka SD, alasannya karena Jeslin yang tidak mempunyai teman selain Lando, ya walaupun Jeslin cantik dan baik tapi dia tidak pandai untuk bergaul dengan orang yang baru dikenalnya.
"Lando, kata Nini ga boleh coret-coret dinding rumah bibi Siska" nasihat Jeslin kepada Lando yang ingin mencoreti dinding rumah bibi Siska yang terkenal seram kalau marah.

"Ssttt... diam, nanti ketauan, udah deh kamu pergi aja sana, ga usah ikut campur!" balas Lando kesal.

"Tapi kata Nini itu ga baik Lando, nanti bibi marah, lagian bikin orang yang lebih tua itu marah dosa tau.." Jawab Jeslin penuh makna dengan suara yang cukup keras.
Lando pun mengurungkan niatnya dan menarik tangan Jeslin agar cepat pergi karena dilihatnya bibi Siska menuju ke arah mereka.
"Yeee.. Lando ga jadi berbuat nakal" seru Jeslin penuh kebahagiaan.

"Ahh berisik, kamu tuh main aja sana sama yang lain! Gangguin aku aja deh! Udah pergi sana" teriak Lando kesal, Jeslin yang mendengar pernyataan Lando langsung sedih dan menangis dengan gelagapan Lando langsung meminta Jeslin untuk tidak menangis karena dia takut nanti dimarahi oleh Mamanya yang kelihatan lebih sayang dengan Jeslin.

"Aduhh jangan nangis dong Lin, iya-iya aku minta maaf, udah dong jangan nangis lagi, nanti mamaku liat terus marahin aku" pinta Lando dengan wajah panik.

"Lagian Lando jahat, Lando ngusir Jeslin, padahalkan Jeslin cuma mau main sama Lando" jawab Jeslin dengan tersendat.

"Iya-iya aku kan tadi udah minta maaf, jadi udah dong jangan nangis lagi.. Ntar aku beliin cokelat deh.. tapi jangan nangis lagi ya.." balas Lando dengan cepat.

"Bener ya?" tanya Jeslin singkat ke Lando, dan Lando pun langsung mengangguk pasti dan mengajak Jeslin pulang. Lando memang sangat hafal dengan setiap kesukaan Jeslin, dan salah satunya ya cokelat, kalau Jeslin menangis pasti Lando langsung mengiming-iminginya dengan cokelat.
Walaupun sudah kelas 3 SMP tapi sifat dan cara berbahasa Jeslin terbilang masih polos dan berbeda dengan anak-anak seumurannya yang mungkin sering mengatakan kata-kata kasar, dan Lando juga termasuk dalam jajaran anak-anak yang sering berkata kasar, tapi Lando selalu berusaha untuk mengatakan bahasa yang halus ke Jeslin karena kalau tidak pasti Jeslin akan menangis, ya Jeslin memang seorang anak yang cengeng untuk anak berumur 14 tahun, makanya Lando harus selalu siap siaga jikalau ada yang membuat Jeslin nangis.

***

Keesokan harinya Jeslin memutuskan sesuatu yang akhirnya malah membuat Lando khawatir...

Kira-kira apa yang Jeslin putuskan ya?

My Dear (Boy) FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang