Keesokan harinya di sekolah tepatnya SMP Negeri 2 Bandung, Jeslin mendengar kabar tak sedap, yang mengatakan kalau Lando akan terlibat perkelahian dengan preman yang berada di ujung jalan sekolahnya. Jeslin pun semakin panik karena ia tidak dapat menemukan Lando dimana-mana, Jeslin juga sudah bertanya pada teman-teman Lando yang ditemuinya di belakang sekolah, namun mereka juga tidak tahu. Lando memang anak yang misterius, keberadaannya sangatlah sulit untuk ditemukan, walaupun begitu Jeslin tetap berusaha untuk menemukannya, karena ia tidak mau kalau sampai Lando tersakiti.
Berulang kali Jeslin mencari Lando ke setiap sisi sekolah dan dia ingat satu hal kalau dia belum mencarinya di ruang kepala sekolah, tapi setelah ia pikir kenapa juga Lando ada disana? Memangnya kesalahan apa yang diperbuat Lando sampai masuk ruang kepala sekolah? Dan setelah berpikir panjang akhirnya Jeslin memutuskan untuk mengintip dari dari jendela ruangan tersebut, dan ternyata benar Lando berada di sana, tapi mengapa? Pikiran Jeslin langsung menerawang jauh kira-kira apa yang telah dilakukan sahabatnya ini? Karena perkelahiannya kan belum terjadi, dan Jeslin juga tahu betul kalau Lando tidak akan berbuat hal aneh-aneh yang sampai membuatnya dimasukan ke ruang kepala sekolah. Dengan nekat akhirnya Jeslin mendorong sedikit pintu ruangan kepala sekolah dan menguping pembicaraan mereka.
"Lando, sebenarnya apa yang ingin kamu bicarakan dengan saya? Saya sedang sibuk, jadi tolong dipersingkat saja" seru pak Susila, kepala sekolah SMPN 2 Bandung, sambil mengetik beberapa lembar kertas di tangannya, yang sepertinya itu surat penting."Hmm, jadi gini pak, akhir-akhir ini saya sering melihat anak-anak sekolah kita dipalaki sama preman-preman yang ada di ujung jalan, dan bahkan siswi sekolah kita juga sering digodai, ya saya sih sudah pernah melaporkan hal ini ke satpam, tapi kelihatannya mereka juga ga berani menghadapi preman tersebut, jadi akhirnya saya laporkan ke bapak deh" jelas Lando ke pak Susila, yang membuat pak Susila tersentak kaget, karena memang tidak ada satu orang pun yang pernah menceritakan kejadian ini kepadanya, dan dia juga menganggap kalau Lando telah berbohong, apalagi Pak Susila juga tahu kalau Lando itu salah satu anak yang susah diatur di sekolah.
"Kamu serius dengan apa yang kamu katakan Lando? Karena sungguh saya tidak pernah mendapatkan laporan seperti ini sebelumnya." kata pak Susila kepada Lando dengan wajah serius, dan dengan cepat Lando menjawab.
"Pak saya ga bohong, kalo perlu saya sumpah deh, dan perlu bapak tau juga, kalau saya kemarin sempat berantem kecil dengan mereka karena mereka mencoba memalak saya, ya kalau saya ga lari mah, mungkin saya udah babak belur sekarang, dan hari ini saya yakin mereka pasti sudah menunggu saya di ujung jalan sana." Perkataan Lando sungguh meyakinkan, dan pak Susila pun akhirnya mengambil langkah cepat dan tepat untuk menyelesaikan permasalahan ini, karena pak Susila memang sosok orang yang tegas dan selalu ingin melindungi semua warga sekolahnya.
Jeslin yang mendengarkan semua pembicaraan mereka, langsung tersenyum bahagia karena ia akhirnya tahu apa yang sebenarnya terjadi dan ia juga tahu kalau Lando sebenarnya berniat baik, namun segera kesenangan itu berubah menjadi rasa kaget karena pundaknya di tepuk oleh bu Ros.
"Hai nak, belnya sudah berbunyi dari tadi, kamu ngapain disini? Cepat sana masuk kelas!!" Teriak bu Ros yang membuat Jeslin terlonjak dan langsung lari menuju kelasnya.***
Ternyata permasalahan dengan preman sekolah belum tuntas sepenuhnya karena sekarang Lando yang malah menjadi sasaran utama para preman tersebut. Setelah 3 hari dari kejadian tersebut Lando yang sedang berjalan pulang bersama Jeslin, tiba-tiba dicegat oleh 3 orang preman yang tentu Lando kenal, ya mereka adalah preman yang pernah memalak Lando.
"Mau ngapain lagi lu pada?" tanya Lando dengan suara ditinggikan."Pake nanya lagi mau ngapain, udah sini lu ikut sama gue! Ga usah banyak nanya!" Seru salah satu preman yang mungkin dia adalah pentolannya. Lando pun langsung menarik tangan Jeslin dan berlari sejauh mungkin dari preman-preman tersebut.
"Tangkap mereka!" Lanjut preman itu sambil menunjuk ke arah Lando dan Jeslin yang sedang berlari.
Setelah merasa jauh dari preman itu Lando pun membawa Jeslin untuk bersembunyi dibelakang rumah kosong.
"Kayanya mereka udah jauh deh.. udah tenang aja ada aku disini.." seru Lando ke Jeslin sambil mengusap rambut Jeslin, untuk menenangkannya."Lando mereka siapa? Kenapa mereka mengejar kita?" tanya Jeslin dengan raut wajah gelisah.
"Ssttt diam.." pinta Lando ke Jeslin, sambil menutup mulutnya, karena dilihatnya preman tersebut lewat di depan rumah kosong ini.
***
Bagaimana keadaan selanjutnya ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dear (Boy) Friend
Teen FictionSewaktu masih kecil Jeslin dan Lando adalah sahabat yang saling bertolak belakang, dimana Jeslin kecil adalah seorang gadis cantik, baik, dan penurut akan setiap perkataan neneknya, sedangkan Lando adalah anak yang nakal dan sering membuat gaduh. Su...