#11 Moveon?

26 4 1
                                    

1 Bulan kemudian...

Semenjak kejadian di Taman yang melibatkan aku dengan Louis itu, sampai sekarang aku sudah tak pernah sekalipun melihanya karena dia memang pergi ke Amerika dan dia pergi bersama kekasih lamanya yang bukan lain ialah Sandra. Hal itu dapat melukai hati ku seperti dulu lagi.

Dan ia juga berkata bahwa aku tak perlu menunggunya kembali karena bisa saja dia tak kembali lagi karena Sandra-Louis memang sudah ditakdirkan untuk bersama untuk ---selamanya. Dan setelah Louis lulus SMA mereka akan ditunangkan.

Bagaimana rasanya bila kalian menjadi aku? Seseorang yang aku sayangi telah melepaskan ku dia tak berjuang untukku melainkan berjuang untuk seseorang yang telah meninggalakan nya.

Hati ini sakit iya sakit, karena luka yang kau goreskan cukup dalam untuk ku lupakan.

Tapi biarlah waktu yang menjawab semua itu, aku hanyalah seorang gadis lemah yang tak bisa berbuat apa apa untuk memperjuangkan cintanya.

Menyedihkan
Hidupku sungguh---
Menyedihkan

Seiring waktu aku akan mencoba melupakan mu dan berusaha membuka lembaran baru dan dengan kehidupan yang lebih baik lagi daripada sebelumnya.

***

Sepulang sekolah aku memergoki Sharon yang sedang melihatku sambil melipat tangannya. Sharon itu seseorang yang telah membuat ku menjadi dingin dan tak peduli dengan keadaan. Saat dulu aku masih berada di bangku smp dia sering membully ku dan dia hanya memanfaatkanku.

Dia melihatku cukup lama, lalu ia menghampiriku bersama dengan teman teman satu geng nya yang berjumlah 7 orang yang dinamakan dengan Sevengirls.

"Eh ada gadis yang cuma dibuat mainan, ya gak guys? " Sharon dan teman se-geng-nya menertawakanku.

Semula aku tak menanggapinya tapi lama kelamaan dia tetap menghinaku dan apa boleh buat aku harus bisa melawan cewek cewek gila ini.

"Andai aja gue yang digituin, gue udah gak terima gitu ya gak, Sha? " temannya Sharon yang kukenal bernama Fina itu mengeluarkan pendapatnya mengenai aku dengan Louis.

"Terus? masalah buat lo? " ucapku santai.

"Iyalah, kak Louis kan udah mainin perasaan lo gitu" dasar mulutnya gak pernah disekolahin kali ya.

"Apasih lo lo semua, gak ada kerjaan lain apa? Urus hidup lo sendiri gak usah ikut urusan orang lain, apa lo kira gue gak berani sama geng lo itu? apa namanya sevengirls? Jijik gue dengernya tau gak" ucapku sarkastik menghina mereka semua.

"Oh jadi lo sekarang berani sama kita kita? " teriak Sharon yang mulai naik 1 oktaf sambil mendorong bahuku kebelakang.

"Emang sejak kapan gue gak berani sama lo? Maaf ya gue sekarang udah beda sama gue pas dulu yang lo bully tapi gue diem aja ya! Jangan mentang mentang lo kelihatan famous disekolah terus sok gitu?" ucapku menahan marah karena Sharon dari dulu selalu membully ku karena dulu waktu smp aku mempunyai sifat pendiam dan dia memanfaatkan ku untuk barang contekan nya dan setelah dia tak butuh denganku dia mulai membully ku habis habis an sampai sampai aku pindah sekolah karenanya.

Taffana harus kuat.
Sharon lo gak bisa buat apa apa lagi ke gue.
Taffana sekarang udah beda sama yang dulu.
Lo semua gak bisa ngerendahin gue begitu aja.

"Oh, gitu ya? gue tunggu lo sampai lo keluar sekolah ini kayak dulu smp" Sharon tertawa iblis dan beranjak pergi diikuti geng gila nya itu.

"Sombong banget mentang mentang MANTAN kak Louis dia" aku mendengar anggota sevengirls yang menghinaku.

Terus kalau mantan kak Louis bisa jadi barang hinaan gitu? No mulai sekarang Taffana harus kuat menghadapi celotehan para manusia gila.

Emang kalau jadi mantan anak hitz disekolah harus dibenci satu sekolah gitu? Dasar banci lo semua yang dapet gue yang bacod lo.

Sebetulnya kak Louis masih menyayangiku, tapi apa boleh buat dia telah berjanji kepada teman masa kecilnya dan juga fisrt love nya untuk tetap berada di sampingnya.

Apa iya First Love itu sulit dilupakan?

Kebanyakan orang berbicara bahwa first love itu sangat sulit dilupakan.

***

Aku sekarang berada di balkon kamar menikmati angin berhembus yang menusuk kulitku, tetapi aku tetap tak beranjak dari balkon karena sekarang ini aku sedang memikirkan keadaan kak Louis yang sampai sekarang belum sama sekali memberi kabar untukku.

Aku terlalu hanyut dengan pikiranku dan tanpa kusadari handphone yang berada ditanganku bergetar dan notification menunjukkan bahwa seseorang yang sedang ada dipikiranku me-sms-ku.

"Hai taff, gue kangen banget sama lo" itu adalah kalimat pertamanya di sms setelah ia pergi dariku selama satu bulan.

Aku bingung harus menjawab sms itu atau tidak. Akhirnya kuputuskan untuk membalasnya.

"Aku juga kak, gimana kabar kakak disana? " balasanku.

Tak lama kemudian Louis membalas pesanku.

"Gue baik kok, Taff. Lo juga baik kan?"

"Iya kak aku juga baik baik aja. " dasar lo munafik Taff mana ada orang yang baik baik aja padahal ditinggal orang yang begitu kamu cintai, tapi bagaimana lagi bila itu takdir kita bisa berbuat apa lagi. batin Taffana.

"Maaf ya, Taff. Selama ini gue sulit dihubungi karena gue sibuk ngurus kepindahan sekolah gue dan harus belajar extra karena bentar lagi gue udah mau ujian buat kelulusan. "

"Iya, gapapa kok kak santai aja. "

Setelah itu mereka saling berbalas pesan sampai Taffana merasa ada yang memperhatikannya dan orang itu berdehem.

Taffana menoleh ke belakang dan siapa dia? MARIO.

"Aduh ada yang gak bisa move on ya kelihatannya" ucap Kak Mario menggodaku sambil mencolek hidungku. Aku membalasnya dengan mencubit lengannya dan dia berkata "apa sih adek? "

"Salah siapa colek colek hidung gue segala? ngerayu gue? sorry gue gak mempan" ucapku sambil menggelengkan kepalaku.

Kak Mario yang memperhatikan nada bicara ku dan dia langsung menirukan orang yang sedang muntah.

"Sok kecantikan banget lo, nyuk"

"Emang gue cantik, wleee" kami berdua saling mengejek sampai sampai aku melupakan bahwa aku sedang berbalas pesan dengan Louis.

***

Bahagia itu bisa didapat walaupun tanpa adanya seseorang yang spesial disamping kita.

See you again.

Lexgisyiabunga💙

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang