Tidak banyak yang berbeda.
Masih dengan udara yang sama, ranjang yang sama, serta memandangi langit-langit yang sama.
"Kenapa aku merasa begitu kosong?". Tidak ada alasan untuk itu semua.
Ini sudah berjam-jam aku melamun.
Awalnya...
Aku pikir aku la...
"Ini. Terima kasih telah meminjamkannya waktu itu." Hyejin memberikan payung kepada Jungkook.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
- Jungkook POV -
Aku terseyum.
"Sama-sama." Jawabku Sambil mengambil payung itu dari tangannya.
Aku kembali ke mobil.
Saat ini aku sedang termenung memikirkan sesuatu. Aku merasa sangat tidak enak kepada Hyejin. Terlebih sehari ini dia tidak banyak bicara, membuatku sangat khawatir.
Aku keluar dari mobil dan membuka bagasi mobil, aku keluarkan boneka beruang yang aku taruh disana. Kembali aku masuk ke rumahnya.
Tok tok tok
"Masuklah." Jawabnya.
Aku membuka kenop pintunya.
"Annyeonghaseyong~ namaku Jeon Bear, senang bertemu denganmu putri cantik." Ucapku dengan suara yang imut serta menggerakkan boneka beruang itu.
Hyejin tersenyum.
"Hari ini sepertinya kamu sedang sedih ya?" Aku menggerakkan tangan boneka ini untuk menutup wajahnya agar terlihat sedih juga.
Hyejin mengangguk pelan.
"Apakah kamu mau pelukan dariku?" Aku merentangkan tangan beruang ini ke samping.
Hyejin yang sedari tadi di atas ranjangnya kini mulai berjalan ke arah boneka beruang ini.
Dia semakin dekat untuk memeluk beruang yang lucu ini.
Dan hap. Kini Hyejin memeluknya.
Maksudku, dia memelukku juga. Dia melingkarkan tangannya di pinggangku yang terbuka karena aku sedang merentangkan tangan boneka ini ke samping.
Jarak kami terpisah oleh beruang ini.
"Hei, terima kasih Jeon Bear." Dia mempererat pelukannya.
Oke. Kami berdua membalas pelukannya.
----
Cukup lama juga dia memeluk kami berdua. Ternyata dia juga sudah menangis di pelukan kami.
Saat dia melepaskan pelukannya dapat aku liat pipi merahnya basah oleh air matanya.
"Hei, putri cantik~ jangan menangis, nanti aku juga ikutan menangis." Aku mengelap pipinya dengan tangan beruang ini.
Dia tersenyum.
"Nah... Itukan lebih baik~ Senyum lebih lebar lagi dong~" pinta boneka ini.
"Ihhh kok kamu lucu sekali sih." Dia mencubit pipi beruangnya.
"Aku memang lucu." Jawabku.
"Ihh.. Bukan kamu! Tapi Jeon Bear ini." Kembali dia mencubit pipinya.
