Part 6 r

3K 137 3
                                    

Hari ini penentuan final aku dan candy. Walau hampir semalaman tidak bisa tidur. Alhasil dengan membolak balikkan badan aku mendapat tidur berhargaku selama empat jam.
Aku bangun sambil menyiapkan diri untuk menuju ke kantor tempat dimana aku akan mengikuti audisi final.
Hp berbunyi dan aku melirik nomer itu. Sandra? Adik tiriku dari ayah yang berbeda. Buat apa dia meneleponku. Ingin rasanya tidak mengangkat nomer itu tetapi apa lah daya.
" halo?" Kataku
" kak, disuruh mama sabtu ini makan malam dirumah" kata sandra to the point.
" kakak, masih repot. Mungkin next time dek" kataku tidak ingin datang.
" gak bisa kak, mama udah bilang harus datang. Kita mau makan sekeluarga dirumah" kata sandra.
" katakan pada mama kalau kakak akan usahakan" kataku langsung menutup telepon. Tanpa mengucapkan kalimat penutup. Bagi sebagian orang mungkin aneh atau tidak sopan. Tetapi bagiku adalah hal yang biasa karena aku memang tidak pernah akur dengan keluarga mama ku yang baru. Tepatnya aku menutup pintu hatiku setelah dulu mencoba membuka pintu hatiku namun balasan nya adalah aku dikecewakan berkali-kali.

Flashback on
" ma, sandra ngerusak barang aku ma. Ini barang aku belinya dengan uang jajanku selama sebulan. Kok mama malah marahin aku sih" kataku saat itu masi berumur 15 tahun.
" din, dia itu adikmu. Masih kecil, kenapa sih kamu bilang begitu. Mana coba buktinya kalo sandra yang ngerusak barang kamu? Kata si bibi dia gak ada megang barang kamu kok" kata mama
" tapi dian liat sendiri sandra banting jam weker ini ma" kataku ngotot.
Mama langsung marah dan memukul pahaku. Aku yang sudah berumur lima belas tahun hanya terdiam menatap mama tidak percaya.
" mama sudah kasih tau kamu kalau bukan sandra yang merusak!! Bibi juga bilang begitu! Lebih baik kamu pulang saja ke kampung sama nenek dan kakek kamu! Dasar anak tak tau diuntung!!" Kata mama yang menyeretku ke depan lemari baju dan mengeluarkan semua baju beserta koperku.
Aku shock dan meneteskan air mata.
Apa salah ku? Apa salahku Tuhan? Kenapa aku yang disalahkan? Aku hanya berbicara fakta. Aku hanya memberikan bukti. Kataku dalam hati sambil terisak sakit hati dan menangis.
Flashback off

Air mata menuruni pipiku. Aku menghapus dengan pungung tanganku sambil menguatkan hatiku. Jadi bukan salahku kalau aku membenci adik tiriku. Apa yang sudah dia lakukan sampai aku menutup hatiku. Aku ingat tahun itu adalah tahun dimana kakek dan nenek mau hidup berdua saja. Mereka berniat membuat ku dan mama akur. Tapi hasil yang mereka dapatkan tidak sesuai dengan keinginan mereka.

" sadar din, kamu hanya sendirian di dunia ini. Hanya Tuhan yang menjadi tempatmu bersandar" kataku pada diriku sendiri sambil berbisik.

Aku langsung menghilangkan jejak air mataku dan aku memilih pakaian yang tepat untuk aku pakai.
Aku berjalan kebawah menuju ke arah penantian angkot.
....................
David datang kekantor lebih pagi dari biasanya. Dia penasaran dengan apa yang akan dia temukan nanti saat final. Dia berharap dian yang memenangkannya. Tapi apakah mungkin?
David berjalan masuk kantor dan menuju lantai sepuluh tempat ruangannya. Dia ingin menyelesaikan pekerjaannya terlebih dahulu barulah dia akan fokus pada project yang dia mau.
"Kenapa dia menyembunyikan nama orang tua nya yah??" Kata david berbicara sendiri tetapi dia menggelengkan kepalanya. Semua mata menatapnya namun dia tidak peduli bila dianggap gila.
....................
Aku sampai di kantor ku dan aku naik ke lantai tiga untuk masuk keruang dubbing. Aku ingin melihat pekerjaanku hari ini. Karena aku hanya akan izin setengah hari saja. Sayang dong gaji kalau dipotong karena tidak masuk kerja pikirku. 'Money is my life' semboyan ku.
Aku pernah merasakan yang namanya tidak ada uang dan harus bergantung pada mama. Sungguh tidak enak karena mama bukan lah orang tua yang baik hati. Kalau kamu mau uang ya, kamu harus bekerja dan menuruti semua kemauannya. Walau uang itu tidak setimpal dengan pekerjaan yang dia berikan.
Aku mengetuk pintu ruang dubbing dan disana aku melihat intan dan atasanku sedang membahas pekerjaan. Aku menyapa mereka berdua dan ikut dalam diskusi bersama mereka dan saling berdebat.
" din, udah siap belom yang mau masuk final cieee" kata intan sambil mencolekku.
" semoga menang din. Aku mendukung mu" kata pak suryo.
Aku hanya mengangguk tersenyum.
" pergilah din, lagi 30 menit sudah mau mulai audisinya" kata intan.
" kamu, gak ikut jadi juri?" Tanyaku.
"Untuk final ini hanya ada tiga juri. Pak andre, bu monica dan pak david saja" kata intan. Aku mengangguk dan pamit dengan mereka berdua.
Aku berjalan menuju lift. Naik ke lantai 6 tempat dimana semua studio rekaman musik berderet disana.
.................
David duduk dimeja juri dan menatap candy dan dian. Mengetuk bolpoinnya disebelah kedua juri lainnya.
" ekhem, baiklah. Mari kita mulai" kata andre
" saya ingin kalian menyanyikan lagu yang memang kalian kuasai dan bernyanyi dengan seluruh kemampuan kalian" kata monica
" siapa yang akan mulai duluan?" Kata david singkat dan langsung menyudahi basa basi yang tadi dilontarkan oleh monica dan andre.
" oke, baiklah. Diantara kalian berdua siapa yang mau mulai duluan" kata andre.
Aku dan candy saling melirik.
" saya duluan saja" kata candy tenang.
" bagaimana dian?" Tanya andre.
" biarkan kak candy duluan. Dia lebih senior dariku dan aku menghormatinya" kataku.
Candy mulai memberikan flash disk nya dan lagu mulai diputar. Candy menyanyikan lagu yang sedang top saat ini dan memang. Suaranya indah tak terpungkiri. Memang patut mendapatkan academy award.
David menutup mata meresapi lagu yang dinyanyikan candy. Suara bagus tetapi ada sesuatu yang kurang. David tau apa yang kurang dari nyanyian ini. Sayang sekali kata david dalam hati dan kecewa.
Nyanyian selesai dan david hanya diam. Sedangkan kedua juri disebelahnya bertepuk tangan dengan senang.
Sekarang giliranku. Aku memberikan flashdisk kepada petugas yang memutar lagu. Aku menutup mata dan memegang mic sambil mengingat setiap kata lagu ini.

Aku tak biasa by alda

Mungkin diriku harus begini selamanya....darimu
Atau ku harus mengakhiri cinta ini
Kepada mu

Kini cintaku telah kau bagi
Tak sanggup kuhadapi semua ini

Reff:
Aku tak biasa
Bila tak memeluk dirimu
Aku tak biasa
Bila ku tak mendengar suaramu
Aku tak biasa
Bila tiada kau disisiku
Aku tak biasa
Bila ku tidur tanpa belaianmu
Aku tak biasa.......

Kucoba untuk terus berpaling dari hatimu
Namun tak bisa
Kubayang itu terus mengganggu dalam tidurku
Ku menangis

Kini cintaku telah kau bagi
Tak sanggup kuhadapi semua ini

Back to reff

Aku menyanyikan lagu ini meneteskan air mataku. Aku mengingat saat dimana mama meninggalkanku. Aku masih sangat kecil saat itu. Dia pergi dan dua tahun kemudian kembali dengan perut buncit dan berkata akan menikah lagi. Aku saat itu hanya berharap saat dia menikah lagi dan memiliki anak lagi. Dia masih mau memberikan sedikit saja kasih sayangnya.
Aku tidak meminta banyak. Hanya sedikit, apakah aku terlalu serakah? Sampai saat ini aku masih belum mendapatkan jawaban. Atas pertanyaan apakah aku serakah mengaharapkan cinta dari seorang ibu.
Aku mengusap air mataku dan menunduk menyudahi nyanyianku. Aku menatap candy meneteskan air mata, bu monica mengusapkan tisue di matanya, pak david ceo mesum menatapku dengan matanya berkaca-kaca dan pak andre dengan mata merah seperti mau menangis.
" maaf pak, saya terlalu terbawa suasana" kataku. Entah kenapa aku hari ini terlalu sensitive. Bukan niatku untuk menjadi cengeng seperti ini. Mungkin efek dari telepon sandra yang buat aku menjadi galau seperti ini.
Candy bertepuk tangan dengan keras dan diikuti oleh juri di depanku. Aku mengernyit tidak paham, dengan arti tepuk tanagan mereka.
" maaf?" Kataku heran. Kenapa mereka bertepuk tangan. Padahal aku nangis.
Yah aku memang manusia terlelet didunia ini. Aku selalu gagal paham sampai membuat yoko dan sahabatku yang lain suka memukul kepalaku,
" kami memilih kamu sebagai pemenang" kata david.
"Ya, saya pilih kamu. Bagaimana pendapat candy?" Tanya andre.
" saya kalah pak. Saya tidak pernah bisa menjiwai lagu seperti yang dilakukan dian" kata candy.
"Aku belum pernah melihat seorang penyanyi menyanyi dengan jiwa dan raganya seperti ini" kata monica tersenyum lembut setelah pertemuan pertama kami yang membuatku berkesan buruk padanya langsung aku hapus.
" sampai jumpa lagi. Saat kita bertemu nanti aku ingin bersaing keras dengan mu. Aku menunggumu sampai dipuncak dian" kata candy tersenyum dan menjabat tanganku.
Aku masih diam mematung ditinggal oleh candy.
" baiklah dian, aku ingin bertanya padamu" kata david
" ya, pak?" Kataku sedikit gugup
" kenapa kamu memilih lagu lama?" Tanya david.
" karena tidak semua tembang yang sekarang sedang top itu bagus dan mendidik. Aku lebih suka lagu lama. Setiap penyanyi nya memberikan jiwa mereka saat mereka bernyanyi. Sedangkan lagu saat ini kebanyakkan tidak ada jiwa nya. Hanya mengandalkan suara merdu dan pemasaran saja" kataku tepat sasaran dan membuat david tersenyum senang.
David senang dia sudah menemukan mutiara dan berliannya. Hanya perlu mengasahnya maka dia akan berkilau indah dan mahal.
" baiklah, saya minta kamu berhenti dari ruang dubbing mu minggu depan dan kita akan memulai project nya" kata david.
" minggu depan pak? Apa tidak terlalu cepat? Saya butuh uang pak buat bayar kebutuhan hidup saya" kataku
" kamu harus berhenti menyanyi di cafe dan DJ juga" kata david.
Darimana dia tau? Jangan-jangan dia stalker.kataku dalam hati
" saya bukan stalker. Jangan lupa aku dan luke berteman" kata david seolah dia tau pertanyaanku.
" maaf pak, saya tidak berkata begitu" kataku
" tapi pertanyaan itu tertulis diwajahmu" kata david yang membuatku memegang wajahku.
" tapi saya tidak bisa kalau tidak ada uang pak" kataku.
" kamu akan menandatangani kontrak dan lima puluh persen uang muka akan diberikan. Untuk tempat tinggal kamu akan tinggal di asrama milik stasiun ini" kata david.
" tapi pak" kataku
" kamu harus berkonsentrasi pada project saya ini. Karena saya yang akan melatih kamu dengan tanganku sendiri" kata david tersenyum kejam dan aku menatapnya horor.
Yah dunia seorang dian fixed akan jungkir balik.

You are not alone(terbit dan tersedia di googleplaystore)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang