Part 18r

2.1K 109 4
                                    

" sudah selesai vid?" Kataku yang melihat david masih meminum kopinya.
" kenapa sih din, kamu kok buru-buru" kata david.
" aku ada pemotrettan vid. Kalau aku telat dan telambat, nanti dipotong bonusnya" kataku menatap sebal pada david.
" apakah selalu uang yang kamu perdulikan din? Aku bisa biayain hidup kamu tanpa kamu kerja din" kata david .
" uang itu segalanya vid. Tanpa uang orang tidak bisa berbuat apa pun" kataku menyel ucapan david.
" aku tidak ingin kamu biayain, vid" lanjutku lagi.
" kenapa tidak mau din? Bukankah kita adalah sepasang kekasih?" Kata david.
"Kekasih? Aku hanya kekasihmu ternyata vid" kataku dalam hati.
" aku tidak ingin jadi benalu vid " sambil menaikkan alisku dan menatapnya.
David menghela napas dan berdiri. Aku mengikutinya berjalan keluar pintu dan menguncinya.
...........
Didalam mobil david mengendarai mobilnya sampai pada tempat pemotrettan. Aku mencium pipi david dan turun dari mobil berjalan menuju asisten ku. Aku melakukan pemotrettan seharian sampai selesai.
Saat pulang aku sudah bersiap mau pulang menggunakan taksi. Tetapi handphone ku berbunyi dan aku tersenyum karena nama david yang tercantum disana.
" kamu dimana din?" Kata david.
" ini, masih dilokasi pemotretan. Kenapa vid?" Kataku.
" aku jemput yah din. Kamu tunggu disana yah" kata david.
Aku menunggu david menjemputku dan bertemu dengan christoper santoso salah satu teman kost dulu yang kebetulan sekali adalah lawan main ku di iklan ini.
" din, nungguin siapa?" Kata christoper.
" nungguin pak david chris" kataku tersenyum.
" kalau begitu, sambil menunggu tidak apa kan kalau kita ngobrol" kata christoper yang dijawab anggukan saja olehku.
" kamu tinggal dimana sekarang din?" Tanya christoper.
" di apartemen chris" kataku bohong. Tidak mungkin aku mengatakan kalau aku di apartemen david bukan.
" untung aja saat itu kita pada gak ada didalam kost itu yah din" kata christoper.
.................
David pov
Aku sudah menelepon mama dan memberitahunya kalau aku akan membawa pacarku dan calon istri aku. Aku ingin memperkenalkan padanya. Mama mengatakan padaku untuk membawa dian hari sabtu ke kediaman kami.
Saat hendak menghampiri dian. Hatiku mulai memanas melihatnya bercanda dengan pria lainnya. Aku tidak pernah melihatnya tersenyum seperti itu padaku. Apa yang salah? Padahal aku begitu mencintainya. Aku langsung menghampiri dian.
...........
Aku membalikkan badanku saat sebuah tangan besar mencengkram tanganku.
" david?" Kataku.
" ayo kita pulang din" kata david.
" ya udah din, pulang aja. Aku tinggal yah" kata christoper. Aku melambaikan tangan dan berbalik ditarik oleh david.
" din, bisa gak sih kamu jangan kegenitan begitu sama laki-laki lain" kata david.
" aku gak kegenitan vid. Dia itu lawan main aku di iklan ini. Juga kamu mengenalnya bukan?" Kataku.
" aku kenal dia sih" kata david membuka pintu penumpang menyuruhku masuk dan kemudian menutupnya dan menyusul ke kursi mengemudi disebelahku,
Sepanjang perjalanan kami hanya diam. Tiba di apartemen pun aku langsung kedapur dan memasak karena lapar ingim makan nasi goreng dengan sosis. Sedangkan david menuju kamarnya dan membersihkan diri. Aku menyiapkan makanan dua piring dan menuangkan jus apel yang aku buat beberapa hari lalu kedalam sebuah gelas. David keluar dari kamar dan duduk di meja makan.
" ayo kita makan vid. Maaf kalau cuma bisa memasak ini. Kalau kamu gak mau makan. Sini deh piringnya biar aku makan semua" kataku. David mengernyit dan langsung tertawa. Entah kenapa semua amarah david hilang seketika.
" kenapa kamu tertawa?" Kataku melotot.
" apa kamu tidak takut gemuk din?" Tanya david. Aku langsung berhenti makan dan melihat tubuhku.
" apakah aku kelihatan gemuk vid?" Tanyaku. Memang akhir- akhir ini aku makan tanpa menjaga berat tubuhku. Tapi aku merasa lapar. Beberapa baju memang sedikit sempit. Mungkin aku harus diet.
" berhenti untuk memikirkan mau diet din" kata david.
" apakah kamu memiliki indra keenam sampai tau aku berpikir untuk diet vid?" Kataku.
" tentu saja tidak din, semua pikiran kamu itu tertulis diwajah kamu sayang" kata david tertawa. Aku langsung menelungkupkan kedua tanganku di pipi.
"Bukan di pipimu sayang...tapi di semua wajah kamu" kata david terkekeh.
" benarkah?" Kataku sambil mencari cermin.
David tersenyum mengangguk dan selanjutnya dia tertawa akan kepolosanku.
Aku terlalu mengerti dirimu sampai aku bisa menebak hatimu din. Kata david dalam hati.
Aku salah tingkah sendiri. Aku buru-buru menuntaskan makananku dan mencuci piringku dan david.
................
Didalam kamar
Aku membuka tirai jendela dan menatap keluar. Hujan rintik dan kelap kelip lampu di setiap rumah yang ada di ibukota. David duduk diatas ranjang dengan memangku laptop nya. Dia sedang mengerjakan pekerjaan kantornya.
"Vid, apa kamu yakin? Aku sabtu ini kerumah kamu? Aku bukan orang yang mempunyai kekayaan lo vid. Aku takut mama mu tidak bisa menerima aku" kataku.
Setelah david mengatakan sabtu ini kami akan ke kediaman keluarganya untuk bertemu dengan ibunya.
David menghentikan ketikannya di atas keyboard dan menaruh laptopnya disamping meja. David menghampiriku dan memelukku dari belakang.
" apakah cinta harus melihat sebuah kedudukan din? Kalau kamu menilaiku seperti itu, maka kamu tidak mengenalku din. Aku tidak pernah merasakan perasaan seperti ini pada wanita mana pun. Aku hanya merasakan itu denganmu din. Apakah kamu tega ninggalin aku?" Kata david menelusupkan dagunya di leherku.
" kalau seandainya mama mu tidak setuju bagaimana vid? Aku takut, aku tidak pantas untukmu" kataku.
" seandainya dia tidak setuju maka aku akan mennggalkan mamaku din" kata david.
" kamu tidak boleh seperti itu vid, jangan jadi anak durhaka karena aku. Aku tidak ingin hal seperti itu vid" kataku.
" aku akan memaksa mama ku menerima kamu din" kata david dengan tegas.
" kalau seandainya dia tidak menginginkanku disampingmu. Maka aku akan pergi vid. Saat itu relakan aku vid" kataku berbalik dan memeluk tubuh tegap david dengan menelusupkan kepalaku kedadanya dan menghirup aromanya dalam-dalam. Aroma tubuh yang entah kapan lagi akan aku rasakan. Entah lah malam ini aku merasa ada firasat yang tidak baik akan terjadi padaku. David membawaku kearah ranjang dan membuka telapak tanganku.
" aku mohon din, terimalah kartu debit dan kredit ini" kata david.
Aku menarik tanganku dan menyerahkan kembali kedua kartu itu. Kartu yang sedari tadi terus david sodorkan padaku.
" gak vid, kamu boleh berbuat seperti ini pada wanita yang kamu miliki dulu. Tapi tidak padaku vid. Aku tidak mengiginkan kekayaan. Aku hanya mengiginkan cinta, kasih sayang dan penerimaan saja. Apa gunanya memiliki kekayaan tapi tidak mendapatkan tiga hal itu vid? Sama saja semua itu hampa vid" kataku kataku berkeras.
" kamu sudah mendapatkan itu semua din dari aku. Kartu ini jaminan aku din. Jaminan aku sebagai lelaki untuk menghidupimu. Biasakan sedari sekarang din, supaya saat menikah nanti kamu tidak terkejut" kata david.
" aku tau dirimu kaya raya vid. Satu hal yang perlu kamu ketahui vid. Hubungan kita masih hanya dalam batas sebagai kekasih. Saat aku menjadi istrimu nanti. Kamu tidak perlu takut aku tidak menggunakan uang mu vid. Akan aku minta terus menerus malahan" kataku tersenyum.
" ok, baiklah din. Tapi jangan tolak uang yang aku transfer ke rekening kamu yah sayang" kata david.
" aku juga menolak itu. Kalau bukan hasil jerih payah aku sendiri aku akan menolak" kataku.
David berpikir sejenak. Kemudian dia mengangguk mengalah. Sebenarnya bukan mengalah tapi dia akan menggunakan kata bonus saat mentransfer uang ke rekening dian. Lihat david, cerdik bukan. David menahan senyumannya dalam sembunyi.
.............................
Hari berlalu dengan cepat dengan kesibukan ku yang menyelesaikan beberapa kontrak.
Aku tidak sempat mengecek rekening bank ku. Setau aku semua uang itu aku dapatkan dari jerih payahku.
Karena terlalu lama tidak mengecek nominal itu adalah dosa bagiku. Maka, jumat ini aku ke bank dan meminta di print semua transaksi bank ku. Aku terkejut karena nominal uang yang ada didalam rekeningku. Aku tersenyum sangat bahagia karena uang itu cukup untukku membuka usaha baru dan justru uang itu lebih.
Dengan semangat dan tidak mau mempermalukan david aku masuk ke sebuah butik dan memilih satu gaun. Aku sudah berkeliling melihat semua baju. Dan pilihanku jatuh pada terusan gaun berwarna oren selutut tanpa lengan.
Baju itu paling murah diantara semua baju yang ada dibutik itu dengan model simple. Aku tidak suka pakaian yang terlalu rumit. Aku mencoba di kamar pas dan langsung menuju kasir membayar baju itu. Sebenarnya boros sih, tetapi demi calon mertua tidak apa-apa sekali-sekali.
Aku tidak menyadari saat keluar dari mall ada sebuah mobil yang terus mengikutiku. Di dalam mobil itu duduk seorang pria paruh baya dan seorang asisten laki-lakinya.
" apakah, bapak yakin tidak mau menghampirinya sekarang?" Tanya laki-laki muda itu.
" ya, saya yakin. Belum waktunya" kata pria paruh baya itu terus menatap kearah dian dengan sendu.
.....................
Hari sabtu
" kamu yakin vid? Penampilanku ini tidak akan mempermalukan dirimu?" Kataku menatap david.
" gak akan din, mau pake apa aja. Kamu tetap cantik sayang" kata david menyentuh kepalaku dengan tangan kiri dan tangan kanannya memegang kemudi.
David mengemudi masuk ke perumahan elite di salah satu daerah jakarta dan berhenti disebuah rumah besar. David membunyikan klakson mobilnya dan satpam dirumah itu langsung memencet tombol pembuka pagar. Kami memasuki rumah besar dengan gaya eropa. Aku yang takjub, melihat kekiri dan kekanan mengagumi keindahan rumah besar ini.
" udah cukup belom liatnya?" Kata david terkekeh melihatku yang seperti orang desa masuk kota.
" sudah vid" kataku dengan pipi merah merona.
" kalau begitu ayo kita turun bertemu dengan mama" kata david.
Kami turun dari mobil dan mobil itu langsung diparkirkan oleh supir keluarga david. Sampai didepan pintu yang langsung dibukakan oleh seorang wanita tua yang menjadi pengurus rumah tangga keluarga david.
" tuan muda, selamat datang" kata wanita tua itu.
" hai bi, tau mama dimana?" Tanya david.
" nyonya ada di ruang tamu tuan" kata wanita tua.
" terima kasih bi" kata david yang langsung menarikku ke ruang tamu.
Semakin mendekati ruang tamu entah mengapa. Aku merasa jantungku berdentam dan tanganku berkeringat. Jujur aku sangat takut dan nervous.
" aku ada disebelahmu. Kamu tidak perlu takut din" kata david. Aku mendongakkan kepalaku dan tersenyum pada david.
Saat memasuki ruang tamu, aku melihat seorang wanita paruh baya yang kecantikannya masih terlihat. Aku menatap dari atas sampai bawah dan aku tau semua yang dipakainya adalah benda ber merek mahal.
" mama" kata david.
" mama menunggu kamu dari tadi lo vid" kata mama david, yang tidak mengubrisku. Aku memaksakan diri.
" selamat siang tante" kataku dengan berusaha menarik perhatiannya.
" oh ya, kamu?" Kata mama david pura-pura barusan melihatku. Dia melihat aku dari atas sampai bawah.
" ini dian ma. Calion istri david" kata david.
" oh, vid kamu duduk dulu disini" kata mama david yang menyuruh pelayan membuatkan minum dan mengeluarkan beberapa kue. Seolah dia tidak mendengarkan pernyataan david tadi.
Tidak berapa lama pintu ruang tamu terbuka dan mama david berdiri sambil tersenyum senang.
" selin, kemari nak" kata mama david.
" hai tante, david, ohh ada tamu lain?" Kata selin.
Mama david menghampiri selin dan menarik selin duduk disebelah david.
" ini adalah tunangan david" kata mama david memperkenalkan selin. Sontak jantungku sakit dan berdetak tidak karuan. Aku diam dan menatap david.
" ma, bukan kah aku sudah bilang kalau..." Kata david dipotong.
" kita akan menikah dalam waktu dekat vid. Kenapa kamu menutupi nya dari dian. Kamu kan bilang akan menyudahi hubunganmu dengannya bukan" kata selin.
" lagi pula vid. Dian itu tidak jelas siapa ayahnya. Nanti yang ada ayahmu akan marah karena kamu berdampingan dengan wanita seperti ini" kata mama.
"Tapi...tapi mama...sudah ..janji" kata david marah bercampur bingung harus berbicara apa.
" lihat vid, baju wanita ini. Dari atas sampai bawah. Dia sama sekali tidak pantas untuk bersanding denganmu. Dia ini anak yang tidak disayang oleh orang tuanya. Makanya dia, kelayapan jadi artis tanpa larangan dari orang tua nya. Beda denganmu yang lahir dari sebuah keluarga yang utuh" kata mama david.
Aku berbeda dengan david yang memiliki keluarga utuh! Kata ini menohak tajam dalam sanubariku.
" maaf" kata ku bergetar dan berdiri langsung berlari meninggalkan ruangan itu. David hendak berdiri tapi ditahan oleh selin dan ibunya.
Aku berlari keluar dari rumah megah ini. Seperti sudah dipersiapkan, pintu depan serta pagar sudah terbuka lebar untukku.
Aku menahan tangisku. Terulang lagi, apa aku tidak pantas? Aku tidak pantas memiliki kebahagiaanku?
Aku terus berjalan, tanpa ada arah tujuan. Aku duduk dan teringat yoko. Aku mendial nomer handphone nya.
" halo" kata yoko.
" kamu dimana yok" suara yang keluar dari tenggorokanku kutahan, supaya tidak bergetar.
" kamu kenapa din? Kamu dimana?"kata yoko.
Aku menyebutkan aku dimana dan yoko langsung sampai didepanku dalam tiga puluh menit. Aku menatap yoko dengan berlinang air mata.
" apa yang terjadi?" Tanya yoko berjongkok menghadapkan wajahku padanya.
" aku...akuu... Ditolak oleh orang tua nya yok. Aku harus bagaimana yok" kataku bergetar dan air mata masih terus menetes.
"Ayo ikut aku" kata yoko
Aku mengikuti yoko masuk kemobilnya menuju dan apartemennya.
.....................
David pov
" aku tidak akan menikahi selin. Camkan kata-kataku ma!" Kata david marah dan menepis tangan mama dan selin.
" mama tidak setuju kamu menikah dengan wanita miskin seperti itu. Selain ayahnya tidak jelas siapa. Dia juga berasal dari orang tua yang tidak sempurna. Akan jadi seperti apa kalau kamu menikahi wanita seperti itu dan seperti apa nanti didikan anakmu. Belum menikahi nya saja kamu sudah melawan mama. Apa lagi kalau menikah" kata mama marah.
" ini adalah hidupku. Mama tidak berhak mencampuri kehidupanku. Bahagia atau tidak itu bukan urusan mama" kata david.
Selin hanya menatap diam dan takut karena dia tidak pernah melihat david marah.
" mama akan meminta menghapus namamu dari ahli waris keluarga ini. Kalau kamu masih ngotot untuk menikahinya. Walau kamu anak mama satu-satunya" kata mama david.
" hapus saja namaku dari ahli waris keluarga ini. Aku pikir papa tidak akan seperti mama yang terlalu mencampuri urusanku dan papa pasti memilih untuk kebahagiaanku" kata david langsung berlalu meninggalkan mamanya dan seline.
David tidak pernah peduli dengan materi yang ayahnya berikan karena secara diam-diam dia memiliki beberapa tabungan dan usaha nya sendiri tanpa embel-embel nama kebesaran keluarga nya.

Author pov
Baru sanggup ngetik satu bab maaf . Soalnya pengen nulis cerita baru^^ mudah2an cepat dapat ide.

You are not alone(terbit dan tersedia di googleplaystore)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang