Part 12r

2.5K 118 3
                                    

Aku mengangkat handphone disela-sela waktu istirahatku untuk menelepon kakek dan nenek. Aku memencet nomer yang sudah aku hafal luar kepala. Tidak sampai deringan ke empat sudah diangkat.
" halo" suara kakek.
" kakekk...!" Kataku dengan semangat.
" ya ampun din... Jangan teriak. Kakek sampai kaget din. Kemana aja cucu kakek? Hampir sebulan tidak telepon" kata kakek.
" maaf kek. Masih banyak sekali pekerjaan yang harus dian selesaikan. Maaf yah baru sempat telepon" kataku sambil memakan chicken burger sebagai makan siangku yang telat.
" apakah sehat disana nak?" Kata kakek. Aku langsung sedih. Aku kangen pada kakek yang sudah seperti ayah bagiku. Aku tidak punya ayah jadi sebagai ganti kakek lah yang menjalankan perannya. Dalam seumur hidup ku. Aku selalu mendapat banyak wejangan dan ilmu dari nya.
" kakek, dian sehat. Kakek sama nenek disana bagaimana?" Kataku
" nenek seperti biasa tetap cerewet. Kalau kakek sehat setiap mendengar suara kamu din" kata kakek sedikit parau. Aku tau dia juga merindukanku. Tapi demi mereka aku ingin menggapai cita-citaku dan membangun rumah kami yang ada di kampung itu.
" kakek sama nenek harus jaga kesehatan yah. Dian kangen sama kakek. Kalau nanti ada waktu lagi, dian telepon kakek yah" kataku.
" iya, nenek masih di dapur belum bisa angkat telepon. Dian makan yang teratur yah. Jangan sampai sakit. Inget yah, harus hormat sama mama. Mama dian itu banyak luka dihatinya. Kalau mama kasar sama dian. Dian harus sabar yah nak. Kakek sayang dian" kata kakek.
Aku berbasa basi sebentar tanpa menyinggung pertengkaranku dan mamaku. Supaya kakek dan nenek tidak khawatir. Aku mencintai mereka melebihi mamaku. Aku menutup handphone dengan berat hati, karena pak andre sudah berteriak memanggilku. Aku memulai pekerjaanku lagi.
....................
Hari launching dari album pertamaku tidak disangka berhasil dengan cemerlang. Albumku masuk dalam sepuluh besar dalam tangga musik terbaik dan terfavorit. Aku hanya tersenyum lega. Jadwal selanjutnya adalah tampil di beberapa stasiun televisi, radio, sampai dengan mengadakan meet and greet dengan para pendengar musik.
Aku benar-benar kewalahan. Aku melupakan mamaku. Aku melupakan untuk memberitahunya bahwa aku berhasil menjalani semua impianku. Tapi aku tidak perduli dengan apa pun tanggapannya.
Pak david terus mengekoriku beberapa hari ini saat ada acara tampil di perbincangan televisi. Hari ini juga dia mengekoriku.
" pak, ngapain mengekoriku pak?" Tanyaku
" kan monica sama andre ada urusan lain. Jelas aku menggantikannya" kata david.
Halah modus ini si pak david. Tapi apa dia gak ada kerjaan lain selain mengekoriku.
" pak, apa kantor tidak membutuhkan bapak?" Tanyaku
" butuh, tapi mereka bisa menjalankannya dengan lancar. Buat apa aku harus turun tangan" kata david sambil mengangkat bahunya santai.
" terus? Kita habis ini kemana pak?" Tanyaku.
" ke restoran makan malam" katanya.
Aku langsung berhenti dan berbalik menghadapnya.
" restoran pak? Aku gak pernah makan di restoran lo pak. Mending makan diwarung tepi jalan. Udah banyak, murah, terus enak lagi" kataku.
" tapi tidak bersih" kata david.
" bersih kok pak. Aku kalo ke restoran gak bakalan tau pak. Harus pakai sendok, garpu atau pisaunya kapan" kataku.
" ke restoran pokoknya, kita makan di sana dan stop, berdebat denganku" kata david.
Aku diam, mau bagaimana coba. Aku sudah tidak bisa pergi kemana pun sendirian lagi. Karena wajahku sudah terpampang di televisi dan sablonan jalan. Aku mengalah mengikuti kemauan david.
....................
Sampai di salah satu restoran elite. Aku membuka menu dan mengernyit karena semua makanan bertuliskan bahasa asing. Aku menutup menu itu dan melihat david sudah memesan beberapa makanan.
" kamu gak pesan din?" Tanya david.
" gak ngerti saya pak. Tulisannya pakai bahasa asing. Bapak aja deh yang pesankan saya" kataku.
David mengngguk dan memesankan sebuah menu yang aku tidak tau apa itu.
Makanan hidangan yang datang pertama adalah soup cream mushroom aku mengambil sendok kecil dan hendak menyuapkan kedalam mulutku tetapi david menegurku.
" pakai sendok yang khusus untuk soup din" kata david.
Dengan berat hati aku menaruh sendok kecil dan mengganti dengan sendok khusus soup yang lingkarannya agak besar. Didalam hati aku menggerutu karena tidak akan cepat selesai kalau makan harus dengan mengganti alat makan sesuai dengan makanan yang akan kita makan ini.
Hidangan demi hidangan datang dan david terus menegurku untuk masalah alat makan.
" pak, makanya saya tidak suka makan di restoran" kataku bersungut.
" kamu harus membiasakan dirimu din. Karena selanjutnya akan sering diundang" kata david.
" kalau saya diundang, apakah bapak juga akan bersama saya?" Tanyaku
" tergantung jadwal saya. Kalau bisa, saya ingin ikut terus" kata david.

Aku ingin ikut terus supaya semua mata para pria disekitarmu tidak berani menatapmu. Hanya aku yang berhak menatapmu kata david dalam hati mulai bersikap posesif pada dian.

Setelah makan malam direstoran david mengantarkanku pulang sampai asrama. Aku keluar dari mobil dan david pun ikut keluar. David menahan tubuhku. Aku menatap david. Dengan sedetik bibir david sudah mendarat di bibirku. Kecupan perlahan menjadi melumat dan lidahnya masuk membelai lidahku.
Aku shock dan tidak bisa menolak ciuman david sama sekali. Aku sampai heran dengan diriku sendiri kenapa aku tidak bisa menolaknya.
Didalam asrama yoko menatap keluar jendela dengan geram dalam hatinya.
.............
Yoko pov
Sudah lama aku tidak menemui sahabatku tersayang. Aku akan ke asramanya dan membuat surprise dengan memberikannya pizza kesukaannya. Aku menunggu dan mendengar deru suara mobil setelah satu jam menunggu. Aku membuka jendela kamarnya dan melihat dian di tahan dan berciuman dengan bos nya.
Aku sudah cukup bersabar. Aku tidak akan bersabar lagi pada perasaanku ini. Peduli amat dengan apa yang terjadi nanti setelah aku menyatakan perasaanku.
..............
Aku masuk ke asrama dengan muka masih merah merona. Mengingat ciuman david. David melepas ciuman dan membisikkan selamat malam sambil mengecup keningku sekilas sebelum meninggalkanku.
Aku menepuk pipiku. Apakah aku bermimpi? Aku tidak bisa menolak ciuman ceo mesum itu. Ternyata semua wanita akan bertekuk lutut padanya. Dengan ciuman seperti itu.
Aku masuk ke dalam kamarku dan terkejut melihat sahabatku duduk disana.
" lo..yok? Kamu sejak kapan disini" kataku
" dari tadi, sejam yang lalu" kata yoko dengan tatappan sendu.
Didalam kepalaku penuh tanda tanya kenapa yoko menatapku sendu.
" knapa yok? Habis diputussin cynthia?" Tanyaku.
Yoko menggelengkan kepala dan berjalan mendekatiku. Dia memeluk pinggangku dan aku kaget karena tanganku langsung menyentuh dada berotot sahabatku. Yoko meneggelamkan kepalanya di leherku. Mencium bau tubuhku yang masih belum mandi.
" yok, ngapain? Aku belom mandi lo. Bauku gak enak nih" kataku
" gak, baumu enak kok" kata yoko parau.
Aku merasa jantungku berdetak dan merasa sedikit takut. Ada apa dengan sahabatku ini.
" kamu mabuk yok?" Tanyaku.
Yoko memggelengkan kepala. Seperti dia sedang ingin mengatakan sesuatu dan saat ini mengumpulkan semua kekuatan dan keberaniannya.
" aku sayang kamu. Aku cinta kamu. Aku tak bisa hidup tanpa kamu din. Kamu itu nafasku. Tanpa nafas aku tak bisa hidup. Jangan tinggalkan aku din" kata yoko.
What!! Aku gak salah dengar? Dia menyatakan cinta atau sayang? Aku masih diam mematung tak bisa bergerak.
" kamu bercanda kan yok. Kita sahabatkan. Kamu mencintai dan menyayangiku seperti sahabat dan adik angkatmu kan" kataku memastikan walau masih shock diam mematung.
" aku mencintaimu sebagai wanita dewasa. Aku mencintaimu dan ingin menjadikan kamu istri dan satu-satunya wanita dalam hidupku" kata yoko mencium setiap helai rambutku. Aku merinding karena belaiannya.
" are you joke, yok!" Kataku
" it's not a joke. I love you" kata yoko.
" gila kamu yok. Cynthia mau kamu kemanakan" kataku teringat kekasih yoko yang beberapa tahun terakhir ini. Kurasa cynthia. Pun udah berkali-kali menginap dirumah yoko. Mengingat itu hatiku sakit. Aku memberi jarak pada diriku dan yoko.
" anggap kamu gak pernah mengatakan itu yok" kataku berjalan mendahului yoko.
" aku serius din" kata yoko hendak meraih tanganku dan aku mengelak sambil duduk disofa sampai aku melihat pizza diatas meja.
" thank you yok. Pizza nya aku suka. Aku masih lapar" aku mengalihkan pembicaraan dan memakan pizza.
" baiklah, jangan anggap aku tidak pernah mengatakannya. Aku serius dan pikirkan itu. Aku akan putus dari cynthia" kata yoko.
....................
Malam itu yoko dan aku tidak banyak bicara karena dia menyatakan perasaannya dan tidak aku jawab. Aku bingung harus menjawab apa. Dulu aku pernah mencintainya. Tapi apakah aku mencintainya sekarang? Seandainya yoko dulu mengatakannya padaku. Pasti aku akan langsung mengangguk dan membalas cintanya. Yoko pamit setelah pizza habis. Dia bilang, dia menunggu jawabanku. Aku mengangguk tanpa memberikan kepastian.

You are not alone(terbit dan tersedia di googleplaystore)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang