Part 20r

2.2K 137 9
                                    

Sebulan kemudian.......
Aku hidup tenang di kampung halaman yang terkenal dengan apel segarnya. Aku mulai membuka usaha di kota ini. Halaman depan rumah kakek dan nenek aku sulap menjadi sebuah toko. Aku membuka sebuah depot makanan ( rumah makan kecil ). Aku dan nenek saling bahu membahu memasak. Sedangkan kakek mendapatkan bagian pergi kepasar berbelanja. Walau kakek sudah berumur, jangan anggap remeh dirinya. Dia masih kuat mengendarai kuda dengan gagah nya. Saat aku bertanya pada kakek, mengapa kakek bisa mengendarai kuda. Dia hanya tertawa dan berkata kalau dia mau menjadi pangeran berkuda putih untukku dan nenek.
Kakek memang menyukai segala hal tentang alam. Herannya semua hewan pasti akan menurut dihadapannya. Seolah-olah kakek berbakat menjadi seorang pawang. Setiap memikirkan itu, aku selalu tersenyum.
Hari ini depot sangat rame dan aku sedang memasak pesanan orang yang makan di depot ini. Kakek dan nenek hari ini mau pergi kepasar untuk mencari bumbu yang sejak kemaren dicari dan tidak ketemu. Dalam artian bumbu itu dalam keadaan stok kosong. Jadi nenek berinisiatif untuk ikut, karena kakek tidak tau apa pengganti bumbu itu.
" dian, kakek dan nenek pergi dulu ya" kata kakek yang hari itu entah kenapa memakai pakaian yang bagus dan menyemprotkan parfum.
" astaga kakek, kenapa sampai pakai parfum dengan bau menyengat seperti ini? Kayak mau pergi pesta saja" kataku tertawa sambil sibuk memasak dengan memakai dua orang karyawan untuk membantuku. Satu untuk memasak dan satunya untuk mengantarkan makanan.
" nenek bareng kakek pergi dulu yah din. Ingat lo, kamu masak itu jangan sampe lupa bumbunya din. Soalnya kamu akhir-akhir ini suka lupa sama bumbu" kata nenek yang memakai pakaian terbaiknya hari ini.
" nenek mau ke pesta yah? Kok pake bajunya bagus banget seperti kakek" kataku menggoda nenek.
" udah yah kakek sama nenek pergi dulu, kalau terus bicara nanti gak jadi jalan din" kata kakek.
Aku mengelap tanganku yang basah ke celemek ku dan berjalan keluar mengantar kedua kakek dan nenekku dengan melambaikan tangan pada mereka.sampai mobil mereka hilang dari pandanganku.
Aku tidak tau kalau itu adalah terakhir kali aku melihat mereka. Karena malam itu hujan deras mengguyur kota malang. Malam itu juga kakek dan nenek mengalami kecelakaan dalam perjalanan kembali dari pasar karena jalanan licin. Mobil mereka kejatuhan balok kayu besar dari truk pengangkat kayu balok dan mereka meninggal ditempat.
Saat aku menerima berita itu aku langsung gemetar dan pingsan. Kedua karyawanku langsung melarikanku ke rumah sakit setempat. Serasa penderitaan itu tidak cukup hanya segini. Aku harus kehilangan orang yang begitu aku cintai. Aku mendapat sebuah berita lagi, bahwa aku sudah hamil dua bulan. Aku mengutuki diriku yang bodoh karena tidak tau sedang hamil. Tentu saja keadaan tidak menyenangkan pun terus berlanjut menimpa diriku.
Hari dimana pemakaman kakek dan nenek. Hari itu, mama yang notabene nya adalah anak tunggal datang tanpa suami ada kedua anak mama. Mereka mengatakan mereka repot pekerjaan dan ujian akhir. Aku berdua dengan mama mengurus semua itu. Aku sudah tidak bisa menangis lagi karena aku masih tidak percaya akan kematian kedua orang yang aku cintai itu.
" apakah benar kamu hamil?"tanya mama setelah mengurus semuanya. Kami ada diruang tamu rumah kakek dan nenek.
" iya, aku hamil" kata ku.
" gugurkan saja. Buat apa kamu mempertahankannya" kata mama.
Aku langsung menatapnya, apa aku tidak salah dengar. Nyawa yang ada dirahimku ini masih suci.
" tidak" kataku singkat dan memalingkan wajahku.
" katakan pada mama, siapa ayahnya" kata mama.
" tidak" kataku dingin.
" jangan kamu ulangi lagi jalan mama din" kata mama.
" aku tidak mengulanginya" kataku.
" kalau begitu gugurkan saja. Orang kaya tidak akan peduli dengan apa yang terjadi pada kita" kata mama.
" ini jalan hidupku. Mama tidak berhak mengurus nya. Sama seperti biasa, mama tidak perlu peduli padaku" kataku.
" bagaimana mama bisa tidak peduli. Kalau sampai orang kampung ini tau dan ayah tirimu tau. Bagaimana mama punya muka untuk berhadapan dengan orang" kata mama.
Lihat! Yang mama pedulikan adalah dirinya dan keluarga barunya lagi. Tentu saja bukan aku. Sekali lagi sungguh aku kecewa pada nya.
" jadi, mama malu punya anak sepertiku? Dan mama malu karena aku hamil?" kataku.
" mama hanya ingin yang terbaik untukmu" kata mama.
" seandainya mama mau yang terbaik buat aku. Mama tidak akan menyuruhku menggugurkan janin ini. Ini cucu mama. Ini bagian dari hidup aku ma.aku sudah tidak memiliki apa pun selain janin ini" kataku marah.
" terserah padamu, selalu begini. Kamu tidak pernah mau paham dan mengerti tentang mama" kata mama.
Bukan aku tidak mau memahami mama. Tetapi mama yang tidak pernah mau memahami aku. Selama ini aku sudah mengalah banyak padanya. Tetapi kali ini aku tidak mau mengalah. Demi janin dari pria yang aku cintai.
Setiap malam aku merindukannya. Aku memaksakan diri mengingat bagaimana harum tubuhnya.
" kalau mama memang takut malu. Aku akan pergi dari kota ini. Mama tidak usah khawatir" kataku.
" kamu akan kemana?" Tanya mama.
" nanti saat waktunya tiba. Aku akan beritahu mama" kataku santai dengan memiliki tujuan sama sekali tidak mau memberitahukannya.
Mama tidak berlama-lama di malang. Aku langsung mengantarnya setelah seminggu dia mengurus semua pemakaman sampai membeli oleh-oleh saat pulang. Rumah kakek dan nenek diwariskan atas namaku. Mama mendapatkan sebagian uang kakek dan nenek sedangkan jumlah yang lebih banyak diwariskan padaku.
Aku menimbang untuk menjual rumah kakek dan nenek. Karena tidak memungkinkan untukku hidup di tempat ini karena nanti saat perutku membuncit akan mengundang gosip yang tidak baik. Aku memutuskan menjual rumah kakek dan nenek. Aku berpindah ke surabaya. Aku tidak mengatakan apa pun pada mama tentang kemana aku akan pindah. Mama hanya tau aku akan menjual rumah kakek dan nenek. Aku sudah mencari tempat di surabaya. Aku mau memulai hidup baru bersama anak yang aku kandung ini.
..........................
David pov
Mama david menyesal dan malu. Ternyata anak selin yang digembar gemborkan oleh selin adalah darah daging david. Ternyata bukan lah darah daging david. Itu adalah anak hasil selingkuh selin dengan seorang produser. David menyeret produser yang telah gulung tikar itu dihadapan mamanya dan mengatakan hal yang sesungguhnya.
David memberi tahu pada mamanya penyebab dia dulu putus dari selin adalah karena dia melihat selin selingkuh. Mama david marah bukan kepalang kepada selin yang memang berniat membuat david menikahinya karena perusahaannya sedang kesulitan dan papanya juga sedang terkena masalah pajak yang digelapkan.
Papa selin berharap selin menikahi david dan hidup anaknya terjamin. Namun belum saja acara pertunangan terjadi semua kebusukan keluarga selin sudah terkuak. David langsung memutuskan hubungan kerja samanya dengan perusahaan keluarga selin.
Mama david menyesal. Namun, namanya sebuah penyesalan akan selalu datang terlambat bukan? Walau mama david masih tetap pada pendiriannya bahwa dian tidak pantas bersanding dengan putra semata wayangnya. Tetapi karena kesalahannya, mau tidak mau mama david menyetujui david untuk bersama dian dengan catatan kalau david tidak menemukan dian. Maka, mama david akan menjodohkan david dengan wanita pilihan mamanya.
David tidak mengatakan bahwa dia setuju. Dia hanya berusaha selama dua bulan ini. Dia masih belum menemukan dian. Dia lupa menanyakan pada mama dian. Saat david sampai di kediaman keluarga anderson. Dia mengetuk pintu dan dibukakan oleh pelayan. Dia masuk dan duduk didepan seorang wanita paruh baya mungil. David ingat tubuh dian pun mungil. Dia tau itu turunan dari mama nya.
" tante, saya david setiawan" kata david memperkenalkan diri.
" ada apa gerangan, anda kesini?" Tanya natalya iskandar yang merupakan mama dari dian.
" saya ingin bertemu dengan dian tante" kata david.
" dian tidak disini. Apa hubungan anda dengan anak saya?" Kata natalya.
" saya pacarnya dan sekaligus bos nya" kata david.
Natalya langsung berdiri dan menyiramkan air kemuka david.
" jadi kamu! Orang yang menodai putriku!" Kata natalya marah.
David diam dan menunduk. Dari mana natalya tau bahwa dian telah ternoda.
" apa tujuan mu kesini? Menyuruhnya menggugurkan janinnya? Dia tidak akan menggugurkan janin itu. Aku sudah menyuruhnya, tapi dia malah menghilang tanpa jejak. Itu semua karena anda. Maaf, rumah ini tidak menerima anda" kata natalya yang berjalan dan membuka pintu. Dia mengusir david. David berdiri dan mendekati natalya.
" maafkan saya tante, saya akan menemukannya. Saya akan bertanggung jawab atas dian dan anak kami. Satu hal saya mohon tante, saya meminta restu tante" kata david berlutut.
" restu ku hanya akan aku berikan saat kamu menemukannya dan membawa nya ke hadapanku" kata natalya yang tidak enak hati dilihat para karyawan karena david berlutut. David menggumamkan terima kasih dan berdiri meninggalkan natalya.
....................
" apakah kamu sudah menemukannya?" Tanya seorang pria paruh baya.
" sudah pak, kami sudah menemukannya" kata seorang bawahan kepercayaannya.
" tahan disana dan terus pantau dia. Aku tidak akan membiarkan apa pun yang buruk terjadi padanya dan calon cucu saya" kata pria paruh baya itu.
" siap bos, kami akan pantau dalam jarak aman" kata orang kepercayaan pria paruh baya itu.

Author pov
Mungkin dalam beberapa bab lagi cerita ini akan tamat. Tapi maaf banget. Mungkin hanya akan dipost sebagian. Sisanya akan dimasukkan dalam revisi naskah naik cetak. Thank you. ^^

You are not alone(terbit dan tersedia di googleplaystore)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang