Aku Merindukanmu

8.7K 694 87
                                    

Disclaimer: Naruto © Masashi Kishimoto

Pairing: NaruSasu sligh ItaKura

Rated: T

Warning: Boyslove, yaoi, au, ooc, oc, typo(s), abal, dll.

***

I Love You

Chapter 12

Aku Merindukanmu

***

Pagi itu suasana mendung, seolah mewakili perasaan sebagian orang yang sedang dalam keadaan kurang baikーsaat ini.

Terlihat sekumpulan manusia berpakaian serba hitam tengah mengelilingi empat buah makam. Makam tanah yang masih basah.

Di antara kerumuman tersebut, ada seorang pemuda dan seorang gadis yang tengah menangis saling memeluk satu sama lain. Para pelayat yang berada di sana jelas merasa iba kepada kedua anak muda tersebut.

Bagaimana tidak? Keluarga Uchiha dalam waktu semalam saja, sudah kehilangan empat orang anggota keluarganya. Tewas dalam keadaan yang menyedihkan.

Apalagi batu nisan yang bertuliskan R. I. P. Uchiha Sasuke─yang paling mengerikan dari keempat makam tersebut.

Tidak jauh dari kerumunan itu, terlihat seorang pemuda memakai baju seragam sekolah yang berlumuran darah, dengan rambut pirang berantakkan, baju acak-acakkan, garis hitam pekat di bawah matanya, tatapan kosong dari biru langit yang indah, tetapi terasa beku di beberapa jam terakhir ini. Benar-benar penampilan yang jauh dari kata orang waras.

Tidak tahan berdiri, akhirnya tubuh pemuda itu merosot ke tanah. Kedua tangannya mengepal di sisi tubuh. Pandangan mata itu terlihat begitu kosong, nanar, tak bercahaya dan tanpa jiwa. Seolah jiwa sang pemuda ikut terkubur bersama keempat orang yang telah tiada hari ini.

Perlahan suara tetesan air dari langit yang sejak tadi mendung kian mewarnai pemakaman yang tengah berlangsung. Bersamaan dengan tetesan air itu, tetesan air lain mengalir dari kedua mata safir yang tengah terpejam erat.

Berbeda dengan orang-orang yang berkumpul mengelilingi makam yang satu persatu mencari tempat berlindung, sang pemilik safir tersebut membiarkan tubuhnya terguyur air hujan yang kini turun begitu deras. Tidak peduli dengan pakaian yang ia kenakan sudah basah kuyub.

Wajah pemuda itu menengadah ke atas langit, membiarkan tetesan air hujan menerpa wajahnya. Mata yang tadi terpejam perlahan terbuka, memperhatikan sang langit yang tengah menangis seolah merasakan apa yang tengah ia rasakan.

"Kenapa ... kenapa kau mengambilnya dariku? Kenapa Tuhan...." Ia bergumam lirih nan pelan hingga yang mampu mendengar gumaman itu hanya dirinya sendiri.

"Arghhh!!!"

Pemuda itu akhirnya berteriak memilukan, diiringin suara petir yang memekakan telinga.

Berpasang-pasang mata yang berada tidak jauh dari sang pemuda merasa iba melihat kondisi pemuda itu yang begitu memperihatinkan.

***

"Bagaimana keadaan Naruto, Bibi?" tanya Deidara dengan wajah cemas.

I Love You (DONE)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang