"Jangmi-yaa!!!"
Aku terus berjalan menuju kamar tanpa memperdulikan Mingyu yang berusaha mengejarku. Beberapa kali dia mencoba menahan tanganku namun aku segera melepaskannya. Air mataku terus mengalir dan hatiku terasa hancur berkeping-keping. Aku merasa aku tidak sanggup lagi untuk hidup. Aku merasa hidupku benar-benar sudah berakhir.
"Jangmi-ya!!" teriak Mingyu, belum sempat aku masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu ia telah lebih dulu menarik tanganku dan kali ini menggenggam tanganku dengan kuat. "Dengarkan aku!"
"KARAGOO!! Aku tidak mau mendengarkan apa-apa lagi darimu! Kau jahat!!" teriakku, aku terus meronta agar Mingyu melepaskan tanganku.
"Kau yang bernama Kim Mingyu?"
Aku dan Mingyu terdiam.
"Apa kau lelaki yang telah menghamili Hanbyul?"
Aku menoleh ke Mingyu begitu aku mendengar kata hamil. Mingyu melototkan matanya seakan-akan sangat shock dengan pernyataan dari pemuda bernama Chanyeol ini. Sedangkan aku, hatiku seperti baru saja dihujam dengan sesuatu yang paling berat di dunia. Bagaimana bisa Chanyeol mengatakan Mingyu menghamili Yoo Hanbyul?
"Tidak salah lagi. Kau adalah pria yang semalam membawa Hanbyul pergi dariku. Kau juga adalah pria yang ada di dalam ponsel Hanbyul!" Chanyeol mengeluarkan sebuah ponsel dengan case berwarna kuning. Di dalam ponsel tersebut ada foto Mingyu yang sedang tidur di sebuah kamar hotel. Tidur dengan tubuh yang tidak mengenakan baju, dan tertutupi selimut. Apa maksud dari foto tersebut?
"Jangmi-ya... " gumamnya. Ia sadar kalau wajahku saat ini sedang memucat karena mendengar dan melihat bukti-bukti yang jelas. "Dengarkan aku..."
"Apa itu benar?" tanyaku. Air mata mulai mengalir ke pipiku. "APAA ITU BENARR?" teriakku.
"Jangmi-ya..."
Aku benar-benar tidak menyangka Mingyu akan mengkhianatiku seperti ini. Dia mengkhianati pernikahan kami, mengkhianati cinta kami. Aku sungguh tak ingin melihat wajahnya lagi dan berusaha untuk pergi darinya. Tapi, aku kehilangan kekuatan untuk melepas genggaman tangan Mingyu dariku. "Karagooo!" teriakanku mulai lemah. Kuputuskan untuk menyerah. Tubuhku melemas dan aku terduduk di lantai.
"Jangmi-ya... aku mohon padamu dengarkan aku! Malam itu... aku... aku tidak sadarkan diri. Aku..."
"Jadi kau benar-benar melakukannya dengan perempuan itu?" teriakku. Aku mengumpulkan tenagaku, lalu melayangkan beberapa pukulan ke dada bidang Mingyu. "Kau jahat!!" teriakku lagi sambil terus memukul dan meninju dada Mingyu. Pemuda itu hanya diam membiarkanku memukuli dirinya. Matanya basah, ia pun menangis.
"Mianhae, Jangmi-ya... ini sungguh tidak seperti apa yang kau bayangkan."
"Aku tidak ingin melihatmu lagi..."
Aku pun berdiri dan masuk ke dalam kamar. Kubanting pintu sekeras mungkin dan menguncinya dari dalam. Aku tidak akan membiarkan Mingyu memperlihatkan wajahnya lagi di hadapanku. Aku sungguh kecewa. Hatiku benar-benar hancur.
.
.
.
.
AUTHOR POV
"Aphoo!!" teriak Hanbyul saat Jeonghan mengoleskan obat ke bibirnya yang berdarah.
"Chanyeol benar-benar namja gila! Bagaimana bisa dia memukulmu seperti ini... Yaa!! Biarkan aku obati bibirmu!"
"Pelan-pelan..." bentak Hanbyul, lalu kembali membiarkan Jeonghan mengobatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt
Fanfiction[COMPLETED] Title : Hurt Cast : Im Jangmi (OC), Kim Mingyu, Yoo Hana (OC) Rumah tangga Jangmi dan Mingyu mulai menjauh dari kata bahagia saat Jangmi dinyatakan mandul. Dia tidak bisa memberikan sesuatu yang sangat diinginkan Mingyu. Jangmi semakin...