Trauma

27.8K 149 0
                                    

Gia
"Baiklah nat, malam ini kita akan bertemu di flinh! Tidakkkk..aku janji tidak akan kabur hahaha okeee nat, sampai jumpa lg, bye!" Fiiiuhhh, lega rasanya setelah selsai di telfon teman super cerewet ku natalia adam. Malam minggu ini, nat mengajakku (sebenarnya lebih ke-memaksaku) untuk pergi ke flinh club, club yg paling mewah yg ada di seattle, yaah tempat berhura hura kalangan kaya raya dan terkenal! Wow, membayangankan keramaian di dalam club itu saja sudah membuatku sesak, padahal acara nya baru nanti malam, dan nat sudah menelfon ku dr jam 8 pagi serta mengganggu tidur ku yg berharga! "Shit!, erangku. Aku tidak akan bisa tidur lagi setelah seseorang mengganggu tidur ku, bathinku. Aku pun bangkit dr kasur ku yg nyaman dan bergerak ke kamar mandi ku yg tidak besar dan ada sebuah bathub single dan shower kecil di atasnya dan jg cermin dan wastafel kecil. Aaahh aku selalu nyaman saat masuk ke kamar mandi ku, walau ukuran kamar mandi ini sangat kecil. Akupun menggosok gigi ku dan mencuci muka ku lalu memakai kaos dan celana pendek ku , ssttt.. Saat tidur aku memang tidak pernah memakai baju ataupun piyama, paling hanya celana dalam ku saja hahah kebiasaan yg tidak bisa aku hilangkan. yaa aku hanya tinggal seorang diri di apartement kecil ini dan sangat sederhana.

Rambut panjang berwarna tembaga, pipi tirusku, kulit pucat, dan poni samping. yaah aku merasa sama seperti wanita  yg biasa saja, tidak ada yg spesial dr diriku(manurutku saja tentu nya-dan selalu di bantah oleh nat-tanpa percaya diri)  hanya bagian bokong dan dadaku saja yg agak lebih besar dr pinggang ku(walau tidak sebesar klan khadarshian) sehingga kadang membuat ku merasa aneh degn tubuh mungil ku yg tinggi ku hanya 160cm dan beratku yg cuma 48kg, amat sangat standar dr penilaiain ku. Aku mencubit pipiku di cermin agar kulit pucat seperti orang sakit ini lebih berwarna,"huufff...kenapa wajah ku selalu terlihat menyedihkan"ucapku pelan dan aku pun menuju ke dapur untuk membuat sereal pagi ku.

Sudah hampir 7 tahun aku hidup sendiri, Aku melarikan diri dr kedua orang tua ku, yg menjual ku ke rumah bordir. Mereka orang tua yg amat sangat buruk, walau dalam hati ku, aku masih menyayangi mereka, tp aku sudah tidak tahan dengan keadaan rumah ku dan penyiksaan yg mereka lakukan. Ayahku seorang penjudi dan pecandu, begitu pula ibu menjadi pecandu karna mengikuti prilaku ayahku. Sebenarnya ibuku adalah orang yg baik, tp saat aku mulai remaja ia memulai kebasaan buruk nya itu, dia memang tidak pernah menyakiti ku, tp dia diam saja saat ayahku yg pemabuk memukul dan menganiaya ku saat mood nya sedang buruk. Dulu aku dan keluarga ku tinggal di pinggiran vancouver lalu aku melarikan diri ke seattle.

Kebanyakan kegiatan sehari hariku aku habis kan untuk hoby ku, Aku amat sangat mencintai novel romantis ku dan fotografi dimana nat yg menghadiahi ku sebuah kamera miroles yg aku tak mampu membeli nya sebagai hadiah ulang tahun ke 21 ku, karana nat selalu mengatakan betapa berbakat nya aku dalam bidang fotografi. Aku begitu menyukai ketenangan,karna itu aku nencintai hobi ku yg menurut wanita zaman sekarang adalah hal yg membosankan. aku tidak memperdulikan saat teman2 di kampus ku yg notabene nya adalah segerombolan gadis cantik , kaya raya, dgn dandanan mereka yg aku pastikan bisa membuat ku gatal jika menggunakan nya, serta tubuh melekuk mereka dgn pakaian ketat yg mereka pamerkan, plus belahan dada tentu nya! Yaaah..mereka mengejek ku hanya karna aku miskin dan pintar serta tidak  suka menghabiskan waktu seperti mereka yg hoby menggosip dan berdandan, aku pun cuek saat mereka mengejeku ketika aku lewat di depan gerombolan nya. lalu nat pun datang sebagai mahasiswi baru yg awal nya ku pikir sama seperti mereka yg hanya mecintai penampilan dan bodoh tentunya, tetapi aku salah! Nat pintar, amat cantik, bahkan multitasking, dia begitu lucu dgn mulutnya yg selalu cerewet dan tidak bisa diam. Kami langgsung akrab dan cocok untuk urusan apapun! Bahkan kami mengenal belum 1 bulan tp begitu banyak hal yg kami habis kan berdua. Aku adalag tipe wanita pendengar dan dia selalu bercerita tentang apapun itu dan aku sangat menyukai nya! Hahah begitulah pertemanan ku dan nat di mulai dr bangku kuliah hingga skrg umur kami 25 dan masing2 bekerja, tp kami pastikan dalam seminggu untuk harus selalu bertemu untuk berbagi cerita dan masalah. Aku sekarang bekerja sebagai pegawai biasa di sebuah perusahaan kecil,  di bidang arsitektur & property, pekerjaan ku cukup berat di karenakan perusahaan ini hanya sedikit pegawai, untuk menekan biaya alasan mereka. Jd dgn pegawai yg terbatas dan pkerjaan yg banyk serta gaji yg tidak sesuai, aku dan teman sekantor ku selalu bekerja sama untuk sedikit meringan kan pekerjaan kami ini. Karna kalian tau, walaupun kita pintar tetapi kita miskin pekerjaan yg layak pun akan sulit di dapatkan.

Ting tong! Bel apartemenku berbunyi saat jam baru menunjukan pukul 5 sore, tanpa di suruh nat pun menerobos rumahku, dengan membawa tas seperti akan pindah rumah, dimana sudah bisa di pastikan isi nya adalah baju party dan make up tentu nya! Aku pun kaget melihat dia begitu susah payah membawa peralatan perang nya itu.
" ooohh nat, kenapa kau seperti akan pindah negara saja dgn membawa barang yg tak berguna ini", komentar ku.
"Fackyu gia! Apakah kau menghina senjata yg bisa membuat pria ganteng manapun bertekuk lutut di hadapun mu? Hah? Menyembah mu bagai kan tuhan? Ayoolaah, pria2 munafik itu hanya memikirkan penampilan saja, itu semakin membuatku ingin menggunakan senjata ini lalu akan ku tembak kepala mereka daaannn saat mereka sadari mereka sudah tewas mengenaskan dan menjijikan tentu nya hahaha dan kita hanya tertawa  menggelagar" ,ucap nat di susul tertawa ala nenek sihir nya itu.
"Hahaha iyaa aku tau niat mu untuk mengerjai pria2 yg hanya menggunakan dick nya untuk berfikir, hanya saja aku selalu kewalahan dengan peralatan tempur mu ini, benar benar membuatku merinding nat" kata ku sambil terkekeh.

Yaaap! Disinilah aku, di depan cermin setelah tadi aku dan nat mandi bersama, dengan segala kegilaan kami di kamar mandi, saling menggosok punggung, mencukur bulu bulu yg seharusnya tidak di biarkan tumbuh.
" ouch", pekik ku. Saat nat mengkerting rambut dgn alat nya itu mengenai kulit kepala ku.
"Uppss, sorry cantik!" Ucap nat dgn mulut terkekeh. Nat mendadani ku , yg sebenarnya selalu ku hapus saat dia menyapukan salah satu brush ke wajah ku, lalu mengkriting rambut ku lalu mengacak nya lagi, sehingga terlihat seperti gelombang alami dgn model sedikit berantakan dan seksi tentu nya, dan dia selalu marah ketika make up yg dia torehkan ke wajah ku berhasil aku hapus menggunakan tisu.
" hahaha okee okee natalia, sudah cukup bermain dgn wajahku, aku puas dgn make up minimalis ini", kataku.
"Shit gia!, kenapa kau begitu keras kepala saat berdandan! Aku hanya minta malam ini saja agar kau terlihat berbeda" seru nat.
" iyaaa aku tauu, tp bukan kah ini sudah terlihat berbeda, dgn rambut gelombang ini saja sudah membuat ku merasa jd pusat perhatian nat" ucapku.
"Thats the point darling! , itulah yg aku mau agar salah satu pria di flinh dapat merobek selaput daramu!" Kata nat di susul tawa nya yg begitu menyebal kan.
"Fackyu nat! Hahah aku bukan tidak ingin mereka merobak selaput dara ku yg sudah tua ini, hanya saja dr semua pria pria yg pernah dekat dgn ku, membuat ku mual menjijikan nat, kau tau itu", keluhku pasrah.
" ooohhh cmon nat, karna itu malam ini, aku ingi membantumu menaikan hasrat terpendam mu itu! Aku jamin malam ini kau akan mendapatkan nya!" Pekik nat di iringi tawa pecah nya.
"Hahahha hell yeah nat! Aku berharap seperti itu" kataku sambil tertawa bersama nat.

Sedikit aku menjelaskan kenapa di usia ku yg ke 25 tahun aku masih virgin?! Yaa mengingat masa laluku dengan kedua tabiat buruk kedua orang tua ku, apalagi saat ayah kandungku menjual ku ke rumah pelacur sialan itu! Membuat ku merinding mengingat nya. Kejadian itu terjd saat aku berumur 16 tahun, saat aku hampir di bawa oleh pria hidung belang yg sudah membeli ku, aku berhasil kabur. Aku sempat melukai pria itu, karna aku memukul kepala nya degn vas bunga, sangat keras! Yg membuat kepala pria itu mengeluarkan darah yg sangat banyak. Akupun lari dan sempat menjadi gelandangan, sampai akhirnya aku di temukan dalam keadaang lemah oleh bibi sam, pemilik panti asuhan. Dialah yg membantu ku untuk masuk ke universitas menggunakan jalur beasiswa, untung saja aku pintar , bathin ku. Dan dia yg membantu dan menyiapkan semua berkas2 yg di perlukan, karna aku tidak membawa apa2 saat aku kabur dr vancouver. Dan nat mengerti sekali kenapa aku seperti merasa takut dan jijik jika di sentuh oleh pria, tp dia selalu meyakin kan aku bahwa suatu hari nanti aku pasti akan sembuh dari trauma ku dan menemukan org yg tepat. Yaa aku belajar meyakinkan diri ku setiap hari.

Touch me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang