Gia dan nat pun sudah tiba di flinh club jam 10 malam, mereka pun menyusuri ramai nya sosialita di dalam club itu untuk mencari teman teman mereka yg sudah duluan datang. Flinh club begitu ramai karna malam ini adalah ulang tahun dr club tersebut, jd sang empunya membuat event yg begitu meriah mengalahkan acara tahun baru. Gia dan nat cukup menjadi pusat perhatian malam itu, karna gia tampil memakai gaun yg memperlihat kan lekuk tubuhnya yg berwarna putih , pendek, berlengan panjang dan bagian depan yg tertup tapi memperlihatkan bagian terbuka pada punggung mulus dan putihnya. Sedangkan nat memakai kemben putih ketatnya yg ukuran nya lebih pendek dr gaun gia, nat mencepol rambut nya dan membuat nya menjadi seperti buntalan, dan menyisakan rambut halus di pagian poni dan mengelilingi wajah nya, dan sepasang anting berlian mempercantik penampilan nya malam itu. Kami pun masih mencoba menyelip dan meliuk liuk sambil tertawa menyisir flinh club, menuju meja yg sudah terlihat teman2 gym gia dan nat. Ada alex , ray dan dave yg melambaikan tangan pada mereka. "Waaahh 2 orang wanita sexy ku akhirnya datang", sapa alex sambil memeluk gia dan nat bergantian di susul oleh ray dan dave. Walau gia dan nat tidak selalu bertemu dengan ke 3 teman pria nya seperti mereka berdua bertemu, tp saat nongkrong dan bercerita serta membutuhkan saran dr pihak pria, maka alex , ray dan dave selalu siaga 24 jam untuk mereka.
Hanya pada ke 3 pria tersebutlah gia tidak terlalu canggung saat bersentuhan, walau gia masih cukup terlihat menjag jarak. Dan para pria pun mengerti alasan nya, walau mereka belum tau certa sebenarnya, gia hanya mengatakan bahwa dia pemalu dan kaku saat bersentuhan. Awal perkenalan dave memang mencoba mendekati gia, tp tentu saja dia sadar kalau gia bukan wanita agresif dan sembarangan yg gampang menerima pria tampan dan kaya. Akhirnya dave pun menyerah dan cukup puas bisa menjadi sahabat gia, walau dia masih memendam sedikit perasaan itu, karna dia tidak bisa menolak pesona gia.
"Wow.. Kau telihat berbeda malam ini gia, terlihat sangat cantik. Maksud ku hari biasa pun kau terlihat cantik, hanya saja malam ini kau begitu berbeda dan mempesona, tidak terlihat seperti wanita kebanyakan disini", puji dave degn tulus dan sedikit tergagap.
" oohh ayolah dave, aku sama saja, malah aku terlihat aneh dgn make up ala klinci percobaan nat", ucapku sambil tertawa.
"Hahah tidak gia, kau benar2 luar biasa", ucap dave lg dgn senyum tulusnya. Merasa atsmosfir mulai canggung dave pun buru buru minta maaf. " ooh maaf kan aku gia, aku tidak bermaksud menggodamu, hanya saja ini memang pujian dr hati ku, tanpa ada niat apapun", ungkap dave dgn raut wajah penyesalan nya.
"Tidakk dave...jgn begitu, aku tau maksud mu, jgn minta maaf, hanya saja kau mengerti kan kenapa aku merasa aneh saat para pria memuji ku, terima kasih untuk pujian mu dave, aku senang", ungkap gia degn senyum tulus nya juga. Dan ketegangan diantara mereka pun mulai mencair. Mereka sibuk mencari kemana nat , alex dan ray pergi, td mereka blg, mereka hanya akan berdansa dan mengambil menuman, tp lama sekali pikir gia. Gia pun memutuskan untuk mencari mereka menuju bar.Saat gia berjalan, tak ayal para pria mencoba menggoda nya, tp hanya di tanggapi dingin oleh gia dan dia terus melangkah dengan wajah yg sedikit ia tunduk kan untuk menghindari muka2 pria penggoda di club itu. Saat berjalan pelan pelan menyusuri bar dan tak menemukan nat, gia pun berhenti di depan bartender untuk meminta cocktail, sambil menunggu bartender menyiapkan minuman nya, gia pun duduk di kursi bar itu. Minuman nya pun selesai di buat, dan saat akan berbalik, braakkk! " shit!" Umpat pria itu. "Ooohh maaf kan akuu, aku benar2 tidak sengaja" , ucap gia sambil melihat ke arah baju pria itu yg sebenarnya tidak terlalu banyak terkena tumpahan, hanya saja meninggal kan noda di kemeja dongker pria tersebut. " sial! Apakah kau jalan menggunakan otak mu yg bodoh itu?!" Maki pria tersebut sekali lg , saat mereka sama sama mendongak saling melihat. "Kau!" Desis mereka serentak. "Apakah kau selalu mejadi buta ketika melihat pria tampan seprti ku ha?" Ucap will dgn nada meremehkan nya. " apakah kau selalu berbicara dengan mulut menjijikan mu itu dengan baik ha?! Kau memang tampan, tp kau dan mulut brengsek mu itu lebih baik makan sampah dr pada berbicara!" Maki gia tak kalah emosi nya. "Aku sudah minta maaf, dan kau menghina otak ku! Sebaik nya kau tukar otak mu dengan otak dick mu yg sebenarnya!" Ucap gia dgn penuh emosi, dan berlalu meninggal kan will dan teman2 nya yg terkejut dengan mulut menganga dan tertawa, mendengar umpatan yg di keluarkan gia tanpa putus dan penuh penekanan.
"Uuuuggghhhh..." Sorak teman will bersama sama. " kauu di suruh berfikir dengan dick muu will?!" Hahahaha kata sam salah satu sahabat will sambil tertawa terbahak bahak.
"shit will! Dia begitu menggairahkan saat emosi td, woooww", puji tian sahabat will satu lg menanggapi nya. "Hahahah skak matt kau di buat gadis seksi itu will!" Ucap clif sahabat will menimpali sambil tertawa.
" sial kalian semua!" Maki will kepada sahabat2 nya dan berlalu dengan penuh emosi dan penasaran yg tak bisa ia hentikan setelah kejadian td siang yg membuat nya semakin terus berfikir tentang gia, dan malam ini kejadian yg sama terulang lg. Ayooolahhh will, jangan memikirkan wanita seksi sialan dgn mulut tajam nya itu! Ucap will di kepala nya penuh geraman dan permohonan.
Sejak kejadian siang tadi dia bertemu gia, will merasa penasaran setengah mati! Entah kenapa! Padahal ketika mereka bertemu selalu saja kejadian yg tak mengenakan terjadi. Dan lagiii kalau pun will tertarik, will paling anti dengan wanita sosok sok jual mahal seperti tipe gadis itu , pikirnya terus menerus. Tapi dia merasa itu gadis itu tidak terlihat seperti jual mahal, dia terlihat seperti ketakutan dan dingin. Apalagi saat dia memandang ke arah gia berjalan meninggalkan nya menuju arah teman teman gia berkumpul, gia terlihat amat sangat ketakutan dan begitu antisipasi terhadap bersentuhan dengan pria pria yg berada di sepanjang jalan pada area club. 'Gerakan tubuh gadis itu benar benat terlihat aneh dan ketuka , seperti para pria tersebut adalah virus mematikan bila bersentuhan dengan kulit mulus nya itu' fikir will dengan tetap tak bisa mengacuh kan nya. Reaksi gadis itu benar benar terlihat jelas, gumam will sambil berlalu berjalan menuju meja yg memang di tempati oleh will dan sahabat sahabat nya setiap berkunjuang ke finch club"Apakah kau mengenal gadis itu?" , tanya tian sambil menenggak minuman yg baru saja di antar waitress ke meja mereka.
"Tidak, aku tidak mengenal nya." Ucap will singkat.
"Sepertinya, aku pernah melihat nya, di salah satu perusahaan kecil yg bekerja sama dengan perusahaan kita will", kata tian sambil mengingat saat di mana dia pernah melihat gia." Aahhh... Aku ingat pernah bertemu nya dimana!" sambung tian lg. " di kantor GSH arsitektur & property, aku yakin itu perusahaan nya karna waktu itu meeting mendadak di alihkan ke perusahaan kecil itu" Seru tian dengan semangat.
"Bagaimana kau tau? Apakah kau pernah bertemu dengan nya?", tanya will penasaran.
"Tidak hanya bertemu, Tp dia juga menumpah kan kopi ke baju ku saat aku akan mempresentasikan proyek pada GM corporation, membuat semua proyek 3d mini yg kita kerjakan waktu itu ikut basah dan berantakan, dan kita kalah waktu itu. Sama seperti mu, gadis itu minta maaf dengan bersungguh sungguh, setelah itu dia pergi begitu saja tanpa membantu dan bertanya apa guna benda yg berserakan dan kotor itu bertebaran", kata tian sambil terus mengingat kejadian itu." waahh.. Gadis itu benar benar bencana. Aku tahu dia bodoh! Tapi menghancurkan pekerjaan yg sudah aku impikan, itu benar benar tidak bisa aku maafkan!", geram will dengan geram.
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch me!
RomanceLudwigia spencer (gia) "Aku mencoba bertahan sendiri dan menjaga diriku, aku tak butuh apa apa lagi selain diriku" William stewart (will) "Jangan meminta lebih apa yang tak bisa aku berikan! Cinta? Huh..omong kosong! Kebencian, trauma mendalam yg su...