"Perlu kau tahu, hanya aku yang berhak menentukan dengan siapa kau akan menikah nanti!"
"Mwo?!! Kenapa aku harus menikahi seorang gadis yang bahkan aku tak mengenalnya??!!"
"Kau akan mengenalnya nanti. Dia gadis yang sangat cantik dan cerdas, putri sahabat ayah dan ibumu. Pewaris tunggal Taesan Group."
"Siapa peduli! Apa semua itu penting? Apa ini tentang bisnis lagi? Aku bukan barang dagangan Abeoji dan Eomeoni!"
"Song Joong Ki!"
"Aku tidak akan mau dan tidak akan pernah terikat dengan perjodohan konyol ini, Abeoji!"
"Jangan pernah membantahku, Song Joong Ki! Kau tidak dalam posisi dapat menolak perjodohan ini. Semua sudah diatur."
"Semua selalu sesuai apa yang Abeoji inginkan! Sejak dulu!"
"Apa pernah ?! sekali saja, Abeoji menanyakan tentang perasaanku?! Aku muak!"
Brakkk....
"Joong Ki-ya!"
따뜻한 겨울
Octagon Night Club, 11 Maret 2010
"Joong Ki-ya sudah cukup. Kau sudah kelewat banyak minum!"Lee Kwang Soo merebut gelas berisi minuman beralkohol dari tangan sahabatnya, tepat sesaat sebelum pria bermarga Song itu berhasil mencecapnya.
Tindakannya barusan sukses membuat Joong Ki menatapnya tidak senang.
"Kwang Soo-yaaaaa, biarkan aku minum," rengek Joong Ki seperti anak kecil, masih berusaha mengambil gelasnya yang direbut Kwang Soo tadi.
"Ya, ima! Aku belum ingin melihatmu mati!"
Song Joong Ki benar-benar kacau sekarang. Tentu saja masih luar biasa tampan, tapi.... ya kalian tahu bagaimana kelakuan orang yang sedang kehilangan kesadarannya karena alkohol. Agak sinting.
Ya, Song Joong Ki berubah agak sinting. Berubah menjadi bukan dirinya yang biasa.
"Joong Ki-ya, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa kau mabuk-mabukan seperti ini? Seingatku kau tak pernah suka dengan minuman keras," suara Kwang Soo terdengar prihatin.
Kwang Soo yakin bahwa pasti saat ini Joong Ki sedang ditimpa sesuatu yang berat. Mengingat fakta bahwa Joong Ki tak suka dengan alkohol, membuatnya hampir tidak pernah menyentuh minuman jahat itu. Mabuk adalah hal mustahil bagi seorang Song Joong Ki.
Tapi sekarang? Song Joong Ki setengah teler, tapi masih cukup sadar untuk mencurahkan isi hatinya pada Tuan Jerapah yang duduk di sebelahnya sejak beberapa saat yang lalu.
Kwang Soo mendengus kesal menahan emosinya, tapi tetap setia menemani sahabatnya.
"Kwang Soo-ya, aku bukan anak kecil," racau Joong Ki setengah teler.
Pria jangkung itu tak menjawab, sengaja membiarkan Joong Ki.
"Aku bukan anak kecil lagi, Kwang Soo-yaaa!" agaknya Joong Ki sedikit kesal karena Kwang Soo tak menggubrisnya.
"Tsk, kau sudah mengatakannya tadi! Hanya kau balik susunan katanya. Dan menambahkan kata 'lagi' sebelum menyebut namaku," protes Kwang Soo sambil mengerlingkan matanya.
"Memang siapa yang menyebutmu anak kecil? Kau ini bodoh atau apa? Kenapa hal remeh seperti itu kau pikirkan!" sedikit kesal, kenapa dia malah menanggapi racauan orang yang sedang terpengaruh alkohol? Jadi, siapa yang bodoh di sini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Warm Winter
FanfictionSometimes you just need to be with the person who makes you smile even if it means waiting