5

1.9K 174 71
                                    

"Joong Ki Oppa!"

Seketika Chae Won menoleh saat mendengar Yoo Bi berteriak menyebut nama seseorang. Bukan namanya yang pasti, nama orang lain. Dan apa yang dilihatnya hampir membuat mulutnya menganga kalau saja ia tidak sedang menggigit kuas saat ini.

Ya, pria itu! Pria bermata hazel yang selalu berhasil membuat Moon Chae Won tersenyum saat mengingatnya. Pria yang namanya sangat ingin diketahuinya.

Dia ada di sini!

"Ohh, Yoo Bi-ya," ucap Joong Ki sambil menghampiri Yoo Bi.

"Oppa sedang apa di sini? Kapan Oppa datang?"

"Hm, belum lama. Mungkin sekitar lima belas menit yang lalu," ucap Joong Ki sambil melihat jam tangannya, "aku sedang menunggu Kwang Soo."

"Ahh, arasseo. Kwang Soo Oppa sedang keluar."

"Aku tahu, dia bilang akan kembali sebentar lagi, makanya aku menunggunya di sini. Maaf tadi aku lancang menerobos masuk, pintunya tidak terkunci. Aku sudah mengetuk beberapa kali, namun tidak ada jawaban."

"Ahh itu.."

"Kau tahu agassi?" sengaja Joong Ki memotong kalimat Yoo Bi. Kemudian ia sedikit membungkuk, menyejajarkan wajahnya dengan wajah Yoo Bi.

Gadis itu tergugu dan hanya bisa mengedipkan mata bulatnya beberapa kali saat manik mata Joong Ki menatapnya dalam.

Moon Chae Won diam-diam menahan tawanya yang ingin pecah sejak tadi, melihat bagaimana ekspresi Yoo Bi sekarang.

Apa yang dilihat Moon Chae Won sekarang adalah sebuah pertunjukan mahal. Seorang Lee Yoo Bi membiarkan seseorang memotong kalimatnya? Dan lagi, dia bukannya protes namun malah diam merelakan? Maldoandwae, bahkan gadis itu selalu membantah ayah dan ibunya sendiri. Lee Yoo Bi bukan tipikal orang yang suka mengalah, ingat kan?

"Sedikit berbahaya meninggalkan pintu dalam kondisi tidak terkunci," ucapnya tenang tanpa mengintimidasi, "bagaimana jika ada orang jahat yang masuk?" Joong Ki menjauhkan wajahnya dari Yoo Bi, kembali berdiri tegak.

"Mianhaeyo, tadi aku keluar sebentar mencari makanan. Kupikir hanya akan sebentar jadi aku tidak mengunci pintunya, Oppa," jawab Yoo Bi hati-hati sambil menundukkan kepalanya, sedikit takut jika boleh jujur.

Joong Ki tersenyum jail, senyum jail yang tak bisa dilihat Yoo Bi sekarang. Namun bisa dilihat oleh siapapun yang melihatnya, termasuk oleh Moon Chae Won.

"Beruntung bukan orang jahat yang masuk," ucap Joong Ki sambil menahan senyum, "melainkan seorang pria tampan yang kini berdiri di depanmu," Joong Ki terbahak sembari mengacak rambut Yoo Bi dengan gemas.

"Heol, Daebak!" Yoo Bi mendongak dan berteriak saat itu juga, sadar jika ia telah dikerjai.

"Oppa pasti senang kan sudah berhasil mengerjaiku?! Aishh," desisnya saat melihat Joong Ki yang masih sibuk tertawa.

"Ne!" sahut Joong Ki mantap disela tawanya.

Yoo Bi mengerucutkan bibirnya, kesal.

Joong Ki mengerem tawanya, "Yaa, kenapa gadis ini pemarah sekali?!" godanya sambil mencubit pipi kiri Yoo Bi, masih gemas.

Rasa kesal Yoo Bi makin menjadi. Selalu saja semua orang memperlakukannya seperti anak kecil yang mudah dibodohi. Ia sengaja tidak menjawab dan hanya mengerling malas.

"Omo! Chae Won Eonni," ucapnya spontan saat matanya secara tak sengaja menangkap sosok Chae Won, "kenapa bisa lupa ada Chae Won Eonni di sini?!" gumamnya sendiri.

Warm WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang