[1] Terpaksa

365 45 2
                                    

-5 tahun kemudian-

"Eunji-ya... eomma ingin bicara denganmu sebentar" panggil eomma pada eunji.

Eunji yang sedang melahap sarapan paginya menghentikan kegiatannya.

"Hm? Ada apa eomma?" Tanya eunji

"Begini, kemarin eomma mendapat panggilan dari kakekmu di jepang. Dia bilang, eomma harus pergi ke sana besok" jelas eomma.

Eunji tau, dia akan di tinggalkan eommanya lagi. Maka dari itu, dalam sekejap wajahnya berubah sendu.

"Arraso eomma... na gwencana"

"Ah, anni.. kau tidak baik, eomma tau itu. Mianhe Eunji" ujar eomma sambil meraih tangan Eunji.

"eomma janji! Saat eomma sudah dapat pekerjaan, eomma tidak akan pernah meninggalkanmu lagi" bujuk eomma.

dengan paksa, Eunji menyunggingkan senyum kakunya.

Sesaat keheningan membelenggu ruang makan sederhana itu. Hingga Eunji memecah keheningan itu dengan sebuah pertanyaan.

"Kapan eomma akan berangkat?"

"Eomma pikir, 3 hari lagi" jawab eomma.

"Bagaimana dengan il woo oppa? Apa dia akan pulang saat eomma pergi?"

"Semoga saja.. oppamu bilang dia harus membereskan semester tiganya dulu sebelum pulang ke korea" jawab eomma menjelaskan.

"Tapikan.. oppa baru saja memulai semester 3, tepat 2 bulan lalu" sanggah Eunji

"Itu artinya, oppa tidak akan pulang selama eomma di jepang?" Sambung Eunji dengan suara yang sangat kecil, berharap eommanya tidak mendengar kalimat tanya itu.

Tapi nihil. Eommanya tetap bisa mendengar kalimat itu. "Nee.. mianhe Eunji-ya". Jawab eomma Eunji dengan sangat berberat hati.

Eunji kembali tersenyum agar eommanya tidak merasa bersalah. "Gwencana eomma... Arraso"

Walau Eunji sudah berkata begitu, eommanya tetap saja menampakan wajah menyesalnya.

"Aku akan menjaga diri eomma.. jadi jangan khawatir padaku, arra?" Ujar Eunji menyakinkan eomma.

Eommanya ikut tersenyum "arraso.. tapi eomma tidak mau anak eomma tinggal sendirian selama eomma pergi!" Jelas eomma.

"hmm??" Eunji memiringkan kepalanya bingung.

"Kau akan nyaman disana" ujar eomma.

Eunji mengerutkan dahinya. "'disana' maksud eomma itu dimana?" Tanya Eunji meyakinkan.

"Apa kau ingat teman eomma saat di pemakaman appamu?" Tanya eomma balik.

Eunji mengerucutkan bibirnya sambil menatap eommanya sebal. Dalam benaknya terlintas -apa eomma lupa kalau aku pelupa?-.

A Sweet HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang