[4] Tangisan

237 41 3
                                    

Pov Eunji

-Seoul 09:40, SF high school-

Aku, berusaha hidup tanpa menyusahkan orang lain. Apa itu salah? Tak peduli seberapa perih penderitaanku, aku akan berusaha tidak tampak payah. Ini semua agar orang yang dekat denganku tidak merasakan sakit yang kurasakan. Dan tidak membuatnya cemas. Tapi kenapa.. dia begitu membenciku?

Hari ini sangat cerah. Aah iya, sebentar lagi kan musim panas. Pasti pantai akan sangat ramai nanti. Aku ingin pergi ke pantai bersama ayah..

"Psst..Eunji-ya.." panggil seseorang yang duduk di bangku belakang. Aku menyenderkan badanku agar bisa mendengar apa yang ingin dibicarakan orang ini. Dia Park Boyeong.

"Apa?" Tanyaku.

"Sore nanti, kau maukan ikut kencan buta?" Aku membulatkan mataku.

"Y-yak" aku berusaha memarahinya tanpa membisingkan kelas jam pelajaran bahasa inggris ini. Aku bahkan tak paham kenapa Boyeong bisa membicarakan ini saat kelas berlangsung.

"Jebal.. kami kekurangan satu yeoja lagi untuk kencan buta.." pinta Boyeong.

"Ani.. kenapa harus aku?" Tanyaku. Tak habis pikir dengan Boyeong ini.

"Eey~, tentu saja kau. Yak.. aku ingin kau segera mencari pasangan. Maksudku, namja, kencan, cinta.. lalu pacaran" jelasnya. Oh, Ralat. Itu bukan penjelasan.. aku bahkan tak mengeti.

"Boyeong-ssi... Aku belum pernah berkencan"

Boyeong menepuk pundakku. "Tenang saja. Kau cukup ikuti berjalannya kencan nanti, dengan wajah imutmu itu.." ujarnya. Rasanya aku seperti kalah oleh orang yang lebih imut dariku.

"Baiklaah, aku akan ikut untukmu boyeong-a. Tapi, jangan pernah meninggalkanku saat kencan buta. Arra?" ujarku menutup percakapan di tengah jam pelajaran ini. "Arraso Eunji" jawabnya.

-

-Seoul 15:20, Karouke-

"Baiklaah! Lagu selanjutnya, kita pilih
. Dreamhigh!!" Teriak namja bernama Yoongi.

Semuanya tampak bersenang senang sekarang. Jadi ini yang namanya kencan buta?. Aku tidak mengerti.

Disinilah aku, tempat karouke. Dimana aku, Boyeong, Naeun, Seulgi-eonni, dan Jieun-eonni berkencan buta bersama siswa Roman School. Ini menyenangkan.. kalau saja, orang itu tidak ada.

"Ayo Jimin! Keluarkan suaramuu!" Teriak Yoongi lagi.

Yaa, kalau saja tidak ada namja bernama Jimin disini. Mungkin aku akan ikut bersenang senang.

"Sirro! Aku tidak suka bernyanyi" sangkalnya.

Bodohnya aku, tak berfikir Jimin akan ikut. seharusnya saat Boyeong bilang kencan buta dengan siswa Roman School, otakku langsung bekerja. Tapi, aku malah mengacuhkannya.

"Aaa, Eunji. Kudengar suaramu bagus" ujar salah satu namja bernama Namjoon.

"A-anii..bukan aku. Jieun-eonni, yang memiliki suara indah" jawabku.

"Oh? Eunji memang memiliki suara bagus kok. Dia bahkan mengalahkanku" sangkal Jieun-eonni.

Semua orang berbincang bincang disini.

Tak sengaja ku dengar percakapan Seulgi-eonni dan jimin saat semua sedang ricuh. "Uumm.. Jimin-a, mau mengantarku memesan makanan?"

"Oke" jawab jimin singkat lalu mereka meninggalkan ruangan karouke. Jimin terlihat baik jika dengan teman temannya, hanya padaku dia- .. yaa, dia membenciku. Itu wajar.

A Sweet HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang