[12] Why?

741 91 10
                                    

[Eunseo POV]
Hari ini aku tidak ada kegiatan. Urusan beasiswa ku sudah selesai. Nilai ujian akhirku pun sudah keluar. Tinggal menunggu berkas-berkas kelulusanku saja.

Mungkin hari ini aku akan menghabiskan banyak waktu ku untuk mengurusi apatermenku. Membersihkan kamarku dan kamar yang lain. Menyapu, mengepel, menata ulang perabotan apartemen. Selama dua minggu aku ujian, apartemen ku tidak terawat. Dan yang paling mengenaskannya lagi, dapur ku sungguh berantakan. Mungkin karena selama aku ujian, oppa lah yang menjadi maid di rumah ini. Dan kalian tau sendiri Hyunwoo oppa seperti apa. Hyunwoo oppa sangat jorok. Aku pikir di apartemennya mungkin ada pembantu. Kondisi di sini daripada di sana sungguh berbeda.

Setelah melakukan semua nya, aku membersihkan diriku. Aku keluar kamar dengan handuk yang masih melilit rambutku. Aku menuju dapur untuk minum. Haus melandaku setelah merapikan apartemen ku ini.

Setelah mencuci gelas bekas minumku, kudengar ponsel ku berbunyi. Lantas aku berlari kecil ke kamar, melihat siapa yang ingin berbicara padaku.

'Hyunwoo oppa is calling'

Hyynwoo oppa menelpon ku? Apa ada masalah di jam kerjanya seperti ini? "Wae oppa?"

"Oh.. Eunseo.. apa kau dirumah?"

"Eum.. habis membersihkan apartemen."

"Mau kah kau membawa berkas oppa yang tertinggal di meja ruang tengah? Oppa lupa membawanya. Oppa akan menunggu mu di depan."

"Ahh.. berkas itu. Akan kuantar nanti."

"Oh.. baiklah. Jangan lupa naik taksi. Gomawo dongsaeng."

"Arraseo.. arraseo.."

Oppa menyebalkan. Bagaimana bisa dia meninggalkan berkas nya itu. Setelah menutup telepon, aku berjalan menuju lemari pakaian. Mencari baju yang cocok dipakai ke perusahaan terkenal itu.

Dan aku sudah menemukannya. Sebuah dres selutut berwarna biru muda dengan kombinasi bunga-bunha krem di pinggiran dress. Ku padukan dengan belt berwarna putih dan sepatu flat putihku.

Kumake up setipis mungkin wajahku. Memakaikan lipglos tipis juga di bibirku. Setelah rambutku kering, ku kepang rambut sepunggungku ke samping dan mengikatnya dengan tali rambut berwarna biru.

Setelah siap semua, kuambil berkas itu dan keluar dari apartemenku. Tak butuh waktu lama menuju perusahaan itu jika menaiki taksi. Setelah sampai, kutelfon Hyunwoo oppa.

"Oh Eunseo.. kau sudah datang?"

"Aku di depan.. oppa dimana?"

"Baiklah.. aku akan turun. Bilang ke resepsionist jika kau akan menemui ku."

"Arraseo." Ku simpan lagi ponsel ku di tas. Ku langkah kan kaki ku menuju lobby dari perusahaan ini. Kepala ku menoleh ke kanan ke kiri mencari meja resepsionis. Namun ada seorang yeoja cantik yang mulai berjalan kearah ku. Mungkin dia tahu jika aku kebingungan.

"Ada yang bisa saya bantu?" Yeoja itu tersenyum ramah padaku.

"Aku akan bertemu Son Hyunwoo. Dia menyuruhku untuk menunggu nya disini."

"Ahh.. kau dongsaengnya Hyunwoo ya? Kalian sangat mirip. Baiklah kau bisa duduk disana." Yeoja tadi menunjukkan deretan kursi tunggu di ruangan ini. Aku mengangguk tersenyum membalasnya. Ku langkahkan kaki kesana dan mendudukkan pantat ku.

Tak lama, orang yang ku tunggu datang. Hyunwoo oppa keluar dari lift bersamaan dengan seorang namja lain. Namun wajah namja itu tidak terlihat, dia langsung berjalan menjauh, membelakangi ku dan menuju ke tangga lantai dua. Mungkin dia temannya oppa.

How About Coffee? [Hyungwon & Eunseo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang