[21] I Know That You Still Loves Me

875 88 1
                                    

Hyungwon POV

Disinilah aku berada. Selama dua hari, aku berani berdiri sekitaar lima meter darinya. Butuh satu bulan untuk menenangkan diriku. Bukan untuk menyesali perbuatan ku, namun untuk mempersiapkan hati ku bertemu orang yang ku rindukan dan ku cintai selama ini. Dia ada disana. Duduk sendiri dan sibuk dengan pensil serta skecthbooknya.

Aku merindukannya. Senyuman serta suara manja nya yang selalu di tujukan untuk ku. Dia yang selalu mengisi kekosongan hati ku. Dia yang selalu membuat ku tertawa di sela kesedihan ku. Dia yang selalu memberi ku cinta di saat orang lain menyakitiku.

Namun aku lah yang menyakiti nya. Aku membuatnya menangis hingga dia pergi jauh dari hadapan ku. Aku membuatnya kecewa hingga dia tidak ingin memandangku lagi. Apa aku terlalu menyakitinya?

Aku ingin langsung menemui nya saat ini juga. Mengatakan bahwa aku menyesali perbuatan ku. Mengatakan jika aku merindukannya. Mengatakan jika aku benar-benar mencintainya. Mengatakan jika selama ini yang dipikirannya tentang aku adalah salah.

Aku tidak pernah berfikir untuk menyakitinya. Andai saja ia tahu bagaimana aku mengagalkan segala rencana busuk si tua bangka itu. Dia pasti bisa tersenyum dengan tulus. Dia tidak akan meninggalkan ku begitu saja. Dia akan selalu berada disisi ku.

Tetapi aku salah, dengan menyembunyikan segalanya, aku lebih menyakitinya. Aku sungguh tidak pantas bersama nya lagi. Namun, biarkan aku mencintainya sampai ajal menjemputku.

Melihatnya sekarang bersama orang lain sangat menyakitkan. Tapi aku sadar. Ini adalah hukum karma untukku. Ini lah rasa sakit yang dia rasakan dulu. Aku memang pantas mendapatkannya.

"Aku pikir kau masih mempercayaiku. Namun aku sadar apa yang telah ku perbuat. Baiklah. Maafkan aku. Selamat tinggal."

Aku menyadari apa yang ku perbuat. Aku menyesalinya sekarang. Tak kusangka perbuatan ku malah menyakitinya. Membuatnya berjalan menjauh untukku.

Baiklah.. aku akan berjalan menjauh juga untukmu.

Aku berjalan menjauh. Aku tidak tau kemana kaki membawa ku pergi. Yang ada di otakku hanya berjalan menjauh. Tidak peduli dia mengejarku. Aku harus pergi dari kehidupannya. Aku ingin dia bahagia. Tapi tidak bersama ku. Dia pantas bahagia dengan orang lain yang lebih baik dari ku.

Seharusnya aku menemaninya saat ini. Mendekapnya saat dia menangis. Memeluk dan menenangkannya. Membuatnya nyaman dengan pelukanku.

Tapi aku tahu sekarang. Ada seseorang lain yang bersedia menemaninya. Menggantikan posisi ku yang sebenarnya. Membuat dia lebih nyaman di bandingkan aku.  Ya.. aku merelakannya.

Tanpa sadar.. satu tetes air mata ku jatuh melihat itu semua.

.

.

"Apa kau akan terus bersembunyi?" Aku mengenali suara ini. Dia teman lama ku.

Aku hanya tersenyum sebentar. "Aku tahu dia akan menemukan yang lebih baik dari ku."

"Ya.. setelah semua air mata yang di keluarkannya untukmu."

"Dia akan melupakan ku."

Suara ponsel ku terus berbunyi. Aku tahu itu pesan suara dari nya. Tapi aku membiarkannya. Aku hanya takut jika aku semakin mencintainya jika mendengarkan suaranya.

"Apa kau terus membuatnya begini?" Aku terdiam. Sungguh aku tidak ingin membicarakan ini lagi. Aku hanya ingin mencintainya seperti ini. Cukup seperti ini, tidak lebih. Aku tidak ingin egois kali ini. "Apa kau masih mencintainya?"

"Ya. Dan akan selalu mencintainya."

"Lalu kenapa kau seperti ini?"

"Karena aku mencintainya."

How About Coffee? [Hyungwon & Eunseo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang