[17] Its My Reason

577 75 6
                                    

[Hyungwon POV]

Flashback

"Apa hyung sudah mengatakan pada appa tentang perjodohan itu?"

Disinilah aku, di kursi kebesaran yang sangat aku benci. Seolah duduk dengan wibawa yang tinggi dan pemikiran yang sangat berbeda dengan kenyataannya. Aku hanya menjalankan permainan ku. Menjalankan pion ku di papan permainan yang appa ku buat. Semua strategi ku sudah ku atur secara matang dan hanya Hyunwoo hyung yang tau tentang ini.

"Sudah ku katakan pada Tuan Chae. Dan juga hasil yang kau ingin kan." Aku tersenyum menyeringai. Sangat bodoh si tua itu... batin ku. Tinggal satu orang lagi yang akan masuk perangkap ku.

"Apa Tuan Xuan menyetujui nya juga?" Aku memandang Hyunwoo hyung dengan mata berharap. Jika orang ini juga menyetujui nya, maka semua rencana ku akan berjalan lancar.

"Yang pasti..." Hyunwoo hyung menjeda kalimatnya. Yang ku takutkan saat ini hanya lah jawaban yang berbeda dari yang ku harapkan. "... Tuan Xuan akan selalu percaya kepadaku. Dia juga menyetujui nya Hyungwon. Mereka sudah masuk kedalam perangkap mu."

Bagaimana bodoh nya mereka bisa masuk perangkap ku hanya untuk mendapatkan investasi yang besar.

Akhirnya aku bisa bernapas lega. Sedikit rencana ku mulai berjalan sesuai keinginanku. Dan semoga ini akan lancar sampai akhir.

"Gomawo hyungg.. kau sudah mau membantuku." Aku berdiri dan berjalan ke Hyunwoo hyung yang duduk di kursi depan meja ku. Mendekati nya dan memeluknya. Mungkin tanpa dia, aku tidak akan bisa menjalankan rencana ini. "Aku berjanji tidak akan menyakiti Eunseo lebih dari yang kita sepakati."

"Aku tahu kau orang seperti apa. Aku percaya padamu." Hyunwoo hyung menepuk punggung ku pelan. Kurasakan perasaan yang sama saat memeluk Hyunwoo hyung dan Eunseo. Perasaan sangat nyaman untuk tempat kita bersandar.

Tak lama ku lepaskan pelukanku dan mendudukan diri ku di sofa. Hyunwoo hyung juga mengikuti ku dan duduk di sisi lain. "Kapan kau ingin artikel itu keluar?" Kalimat tanya Hyunwoo hyung sukses membungkam bibir ku. Aku tahu jika perjodohan ku ini akan menjadi sorotan publik, mengingat posisi perusahan ini dan perusahaan Tuan Xi.

"Aku tidak tahu hyung. Biarkan appa yang mengurusnya. Lagipula dalam sekejap artikel itu akan menjadi sebuah artikel terbodoh yang pernah di terbitkan."

"Lalu bagaimana dengan yeoja itu?"

"Aku akan membuat perjanjian dengan nya hari ini. Dia menyetujui untuk mengikuti intruksi ku."

"Syukurlah. Beruntung kedua pihak yang saling terkait, tidak menyetujui perjodohan ini."

"Aku tahu jauh sebelum permainan ini dimulai hyung."

.

.

Aku sudah mereservasi ruangan privat untukku dan yeoja itu. Hanya untuk berjaga-jaga jika ada orang suruhan appa mengintai ku. Aku datang lebih dulu darinya dan langsung menjalankan kaki ku di ruangan yang aku pesan. Tak lama suara derap high heels berhenti tepat di depan pintu vip ini. Mata ku langsung menangkap yeoja itu sedang berjalan kearah ku dengan senyumannya. Aku tersenyum membalasnya dan berusaha berdiri untuk menyambutnya. "Selamat datang Cheng Xiao."

"Gomawo Hyungwon oppa." Aku mempersilahkan dia duduk dan memesan makanannya.

Setelah pelayan pergi, aku mulai membuka perbincangan dengannya."Bagaimana? Namchin mu menyetujui hal ini?"

"Ya oppa.. dia akan mengikuti semua intruksi mu. Dan aku akan sangat berterima kasih jika semua ini berhasil."

"Aku juga akan berterima kasih karena kau mau mengikuti apa yang kuinginkan. Kita benar-benar di desak. Aku tak tahu apa yang terjadi jika kau mau menurut pada paman mu."

How About Coffee? [Hyungwon & Eunseo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang