[3] He is back..

1.2K 148 4
                                    

Hyungwon masih membersihkan meja-meja. Sedangkan cafe sudah tutup beberapa menit yang lalu. Hari ini tidak cukup melelahkan. Cafe tidak ramai dan tidak juga sepi. Mungkin setelah ini, dia dapat berjalan-jalan sebentar di taman dekat Sungai Han. Tapi setelah Hyungwon melihat keluar, hujan mulai turun. Semakin lama hujan semakin lebat. Dia mungkin harus membatalkan rencana nya hari ini.

Membutuhkan waktu cukup lama untuk membereskan semua nya. Setelah mengunci pintu cafe, Hyungwon membuka payung dan berjalan di bawahnya. Hujan memang belum berhenti, setidaknya tidak begitu lebat seperti tadi.

Di langkahkan kakinya pada aspal yang tergenang air. Jam masih menunjukkan pukul 4 sore. Tapi cahaya matahari tidak terlihat, membuat suasana sore ini sedikit lebih gelap. Sesekali dia menyesap coffe yang di bawanya tadi. Menghilangkan hawa dingin yang melewati badannya.

Hyungwon harus mampir ke taman dekat Sungai Han, membeli tteobokki pesanan noona nya. Seandainya jika itu bukan noonanya, dia tidak ingin harus berhujan-hujan untuk membeli itu. Hendak ingin masuk ke kedai tteobokki, Hyungwon melihat kearah taman. Disana ada seorang yeoja duduk sendirian dan air hujan membasahinya.

Dia tidak kan memperdulikan itu jika pakaian dan tas yeoja tersebut ia tahu siapa pemiliknya. Langsung dia pergi menghampiri yeoja tersebut. Kakinya berhenti tepat di depan yeoja itu duduk. Hyungwon mengubah posisinya untuk bersimpuh di depan yeoja itu. Tak lupa juga ia memayunginya. Wajah yeoja itu sangat mengenaskan. Wajahnya sangat pucat dan bibirnya mulai membiru. Tatapannya kosong dan tangannya memeluk lututnya. Tak lupa juga sungai kecil yang airnya sudah bercampur dengan air hujan yang turun di pipinya.

"Eunseo~ya.. apa yang kau lakukan? Apa kau ingin membunuh dirimu?" Hyungwon menggenggam tangan Eunseo yang sangat dingin. Eunseo tidak menatapnya dan tidak merespon perkataan Hyungwon. Dan akhirnya Hyungwon pun harus melakukan sesuatu lagi.

Cup coffe yang ada ditangannya di berikan di tangan kanan Eunseo . Dan payungnya di berikan di tangan kiri Eunseo . Dengan cepat Hyungwon melepas jaketnya dan memakaikan ke tubuh Eunseo . Dia membantu Eunseo dengan mengangkat kedua bahu Eunseo untuk berdiri. Di tuntunnya Eunseo berjalan untuk berteduh di depan sebuah toko yang tutup. Hyungwon mendudukkan Eunseo disana. Melepaskan payung di tangan Eunseo, dan Hyungwon meeratkan kedua tangannya Eunseo ke cup coffe agar lebih hangat. Dan juga, Hyungwon menggesekan kedua telapak tangannya, menempelkannya di pipi Eunseo . Eunseo masih terdiam, dan air matanya tidak berhenti. Hyungwon masih menggesekkan kedua telapak tangannya berkali-kali agar wajah Eunseo merasakan hangat.

"Kau sangat bodoh. Apa kau tidak tahu bagaimana khawatirnya aku? Kau hampir saja membunuh dirimu sendiri!" Eunseo hanya terdiam dan menatap orang yang ada didepannya. "Apa yang membuatmu seperti ini? Sudah kukatakan jangan bertindak bodoh. Kau akan melukai dirimu." Saat itu juga, Hyungwon memeluk erat tubuh Eunseo yang mengigil kedinginan. Menyalurkan kehangatan yang akan membuatnya sedikit lebih tenang.

"Mianhaee.." hanya kata itu yang terlontar dari mulut Eunseo . Sangat lirih untuk didengar orang, tapi Hyunwon bisa mendengarnya.

"Kau tau, aku sangat khawatir jika terjadi sesuatu padamu." Hyungwon masih mengeratkan pelukkannya. Mengelus pelan rambut Eunseo yang basah.

"Mianhae oppa.." sekali lagi Eunseo hanya bisa mengatakan kata-kata itu dalam ucapan lirihnya.

"Baiklah.. ku antar kau pulang." Hyungwon melepaskan pelukkannya dan merangkul bahu Eunseo agar lebih hangat. Hujan masih turun, setidaknya ada payung yang akan melindungi mereka berdua. Mereka berjalan berdua dengan keheningan diantara mereka.

"Setelah ini, ganti pakaian mu dan mandi lah dengan air hangat. Jangan lupa minum obat lalu istirahat ." Hyungwon mengelus pelan puncak kepala Eunseo . Eunseo hanya terdiam dan menunduk.

How About Coffee? [Hyungwon & Eunseo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang