[19] He Likes Him

564 74 2
                                    


"Eunseo lihat itu! Cafe nya sangat cantik dari luar!" Alice mulai berteriak saat kami berjalan menuju Cafe Trisera. Aku mengikuti arah pandang Alice. Sebuah bangunan lumayan mungil untuk sebuah cafe, dengam warna dasar berwarna krem pucat dan tambahan warna vintage lain.

Aku dan Alice memasuki cafe tersebut. Bel diatas pintu berbunyi saat kami membukanya. "Selamat datang.."

Pelayan disana menyambut kami dengan ramah. Mereka semua laki-laki Asia. Dan aku tebak jika mereka semua adalah orang Korea. Terlihat dari salah satu mereka berbicara memakai bahasa Korea saat aku dan Alice menghampiri etalase kue. Ada sekitar lima namja yang ada di ruangan ini.

"Eunseo.. mereka sangat tampan! Apa oppa-oppa EXO dan Suju seperti mereka?? Aku sangat ingin membuat salah satu dari mereka menjadi pacar ku." Aku hanya tersenyum melihat tingkah Alice. Langkah kami pun berhenti di depan meja pemesanan.

"Boleh kami menulis pesanan kalian?" Pelayan itu sangat fasih berbicara Bahasa Perancis meski dia orang Asian. Namja yang mempunyai tinggi lebih dari 180 cm itu memiliki senyum yang manis untuk seorang laki laki. Rambut beponi samping itu sangat cocok untuk parasnya yang sangat tirus.

"Hmm.. aku pesan Cappucino Hot Coffe tanpa bubuk granule dan sepotong cake Bluberry. Kau apa Eunseo?"

"Aku Vanila Hot Coffe dan cupcake chococino." Pelayan tadi terkejut setelah aku mengatakan pesanan ku. Tapi dia sangat cepat merubah nya dan tersenyum pada kami.

"Baiklah. Kami akan mengantarnya ke meja kalian." Setelah membayarnya, aku dan Alice mencari meja yang ada di sudut ruangan. Berbincang-bincang tentang kuliah kami yang sangat membosankan.

"Eunseo.. kau tahu, aku mungkin akan menyukai namja itu." Alice menunjuk namja yang berdiri tidak jauh didekat kami. Dia sedang melayani pesanan seorang pelanggan dengan profesional. Namja tinggi tetapi badannya sedikit kurus dan juga wajahnya yang sangat tampan.

"Isshh.. Kau tidak pantas dengannya. Lihat oppa yang ada di balik mesin coffe itu. Yang berambut hitam kebiruan itu. Wajahnya sangat dewasa, dia cocok untuk anak kecil seperti mu." Alice mempoutkan bibir nya, sedangkan aku terkikik kecil dan mencubit pelan pipinya.

Tak lama seorang pelayan lain datang membawa pesanan kami. Dia menata dengan baik cangkir dan piring mungil itu di meja. "Selamat menikmati." Aku dan Alice tersenyum, mulai menyantap pesanan kami.

Dari semua pesanan kami, ada satu benda aneh yang terpampang di meja kami. Sebuah note dengan kalimat Prancis tertulis disana.

Comment vous appelez-vous?
(Siapa nama kalian?)

Alice dengan semangat membalas note itu. Aku hanya menggeleng kecil melihatnya. Kualihkan perhatian ku pada pesananku. Menyesap pelan coffe favorit ku selama ini.

Coffe yang sama tetapi berbeda rasa.

Segera kuahlikan pikiran ku dari nya. Memakan makanan ku dan menanggapi apa yang Alice katakan. Aku tidak ingin larut dalam pikiranku.

Alice meninggalkan note itu di meja yang kami duduki tadi. Dan aku sekarang sudah ada di kasur empukku. Memainkan ponsel ku dan bernyaman ria di balik selimut.

Klink!

MingyuKim : Bonjour (Hai)

Aku mengerutkan dahi ku. Siapa dia? Bagaimana bisa dia mengetahui nomorku? MingyuKim? Siapa dia?

EunseoSon : Bonjour. Siapa ya?

MingyuKim : Aku Mingyu Kim. Pelayan dari cafe Trisera. Nomormu tertulis di note yang kau tinggalkan disana.

Note? Jangan bilang jika Alice juga menuliskan nomor ku!

Langsung ku cari nomor Alice dan menelponnya. Dia harus menjelaskan semua ini. "Hai Eunseo. Ada apa?"

How About Coffee? [Hyungwon & Eunseo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang