Chapter 16

2.8K 72 8
                                    

keesokan harinya aku merasa badanku benar-benar membaik. sepertinya aku akan sekolah hari ini. yaaah, meskipun dahi dan daguku masih diperban kecil  

aku beranjak dari tempat tidur lalu pergi ke kamar mandi sambil membawa iPod-ku ke dalam. play some happy songs and sing out loud. I feel so much better.

Setelah selesai mandi sekitar setengah jam, aku pun mencari pakaian apa yang harus aku pakai. Sepertinya t-shirt lengan panjang berwarna nude tak masalah. Kau tau, aku sangat suka sekali memakai t-shirt karena badanku yang kecil meskipun aku bukan tergolong cewek pendek. Tubuhku tinggi untuk seukuran cewek-cewek remaja di Indonesia. Aku memakai red jeans sebagai bawahanku dan sepatu toms berwarna senada. Aku akan menggerai rambutku kali ini karena aku tak ingin memperlihatkan perban-perbanku yang menempel di wajahku. Rambutku begitu harum seperti vanilla. Aku tata rambutku yang berwarna ungu kehitam-hitaman agar terlihat mengembang. Aku oleskan lipstick tipis lalu aku pakai eyelines dan mascara tipis. I don't want looked like a bimbo

Setelah aku yakin everything's done, aku turun ke bawah. Sesampainya dilantai bawah aku tak terlihat keberadaan Uncle dan Aunty. 

"El, dimana Uncle dan Aunty9"

"Oh ya aku lupa memberitahu mu kalau mom and dad pergi ke NY to attend some seminars for around a week"

"A week?!" Ucapku kaget

"Yahh begitulah mereka. Sebagai dokter yang cukup terkenal di sini, itulah konsekuensinya" aku melihat ekspresi El yang kali menjadi sedih

"I'm so sorry" ucapku yang tak enak hati

"No need to sorry El" katanya sekarang sambil tersenyum getir "makanlah, aku sudah buat toast untukmu" ujarnya yang sekarang jadi lebih ceria

"Smells good" pujiku seraya duduk disebelahnya El

Kami pun makan dalam diam. Bukan diam yang tak enak, tapi dia dalam kenyamanan karena menikmati makanan yang tersaji.

"Kau sekolah hari ini?"

"Begitulah El. Aku rindu sekolah"

"Kalau begitu ayo berangkat"

"Mmm..." Aku bingung harus berkata ke Eleanor "Max akan menjemputku nanti" lanjutku akhirnya. Aku melihat kening Eleanor yang berkerut

"Sejak kapan kau dekat dengan Max?"

"I've no idea El" I'm shrugged. "Mungkin sejak kejadian itu, Max berubah"

"Syukurlah kalau dia sudah berubah" she's relief "oya, aku nanti akan keluar sama....Jason" ucapnya malu

"Jason Kingsley? Temanku dari kela sosiologi itu?"

"Ya begitulah" ucapnya sambil tersenyum malu

"Oww El. You like him?" Aku mulai menggoda Eleanor

"Shut up Jaz. Kita hanya berteman" 

"Tak akan lama lagi bukan hanya sekedar teman" ucapku sambil mengedipkan sebelah mataku

"Excuse me?"

"You heard me" aku beranjak dari tempat dudukku lalu ke dapur untuk mencuci piring yang kupakai tadi. Setelah selesai apa yang aku lakukan, aku ambil tas ku lalu pergi keluar rumah. "El, aku berangkat. Aku menunggu Max di luar saja. Oh ya, masalah kunci rumah, nanti kasihkan ke aku sewaktu dikantin ya"

"Oke Jaz. Be careful"

"You too" 

Aku pun berjalan keluar rumah. Menunggu Max untukku menjemputku sambil memainkan kakikku ke depan dan ke belakang. 

Bad Boy vs Good GirlWhere stories live. Discover now