Tertuju Padanya

8.9K 344 2
                                    

Rifky kembali melirik arlojinya, ia terus bergumam dengan keadaannya sendiri yang masih belum beranjak dari Apartemen. Kejadian yang menimpanya hari ini berhasil menghambat semua rencananya, tanpa fikir panjang pemuda itu segera keluar dari kamar Ara dan merapikan jasnya yang berantakan, tentu ia ingin terlihat tampan di mata Keyla gadis pujaannya, saat hendak keluar dari pintu Apartemen. Rifky berpapasan dengan seorang wanita yang tengah memperhatikan penampilannya, wanita itu mengernyitkan kening dan melipat kedua tangannya di dada.
Rifky menghela nafas menatap ekspresi wanita itu yang seperti tak menyukai penampilannya, tanpa izin wanita itu segera masuk ke dalam Apartemen seraya mengamati sekitarnya.

"Mau kemana kamu?"

"Pergi"

"Pergi? Pergi kemana?"

"Ke ulang tahun Keyla Mi" jawab Rifky.

"Mami gak mengizinkan kamu pergi Ky" ujar wanita itu seraya duduk di sofa.

"Loh, kenapa sih Mi? Rifky akan tetap pergi walaupun Mami gak mengizinkan. Keyla sudah menunggu Rifky"

"Mami heran sama kamu, di luar sana masih banyak gadis-gadis cantik, berkelas dan juga elegan yang lebih pantas buat kamu"

"Rifky gak mau berdebat Mi, walaupun Mami gak mengizinkan, Rifky akan tetap pergi" ujar Rifky tetap dengan pendiriannya.

"Oke, kamu boleh pergi tapi Mami dan Papi sudah memutuskan kalau kamu akan bertunangan dengan gadis pilihan kami" timpal wanita itu.

"Mi, Rifky tau mana yang terbaik buat Rifky. Ini jaman modern Mi bukan jaman Siti Nurbaya yang mau saja di jodohkan, lagian Rifky sama sekali gak kenal dengan gadis pilihan Mami itu. Rifky gak akan pernah menerima perjodohan bodoh itu"

"Terserah kamu, tapi keputusan kami sudah bulat. Minggu depan acara pertunangan kamu akan di percepat" ujarnya.

Rifky tersentak mendengar itu, ia menatap Maminya dengan kecewa, entah apa yang membuat orang yang disayanginya ini tak pernah menyetujui hubungannya dengan Keyla. Kepala Rifky terasa berat saat penjelasannya tak kunjung di respon, terus berdebat dengan Maminya yang keras kepala pun seperti hal yang sia-sia baginya.

"Rifky akan tetap pergi walaupun Mami gak mengizinkan, soal pertunangan itu Rifky gak akan pernah mau menerima Mi"

"Mami gak peduli yang jelas minggu depan kamu akan bertunangan dengan gadis pilihan kami. Apa kamu tau? ASejak kamu berhubungan dengan Keyla, kamu benar-benar berubah Ky. Kamu gak punya banyak waktu lagi untuk keluarga, Mami heran apa yang sudah diberikan gadis itu sama kamu?"

"Mi! Rifky capek berdebat terus sama Mami. Keyla gak seburuk yang Mami pikirkan, dia gadis yang baik dan selalu mengerti Rifky,"

"Gadis baik? Kalau dia memang gadis yang baik. Kamu gak akan membentak Mami kayak gini Ky, pikiran kamu benar-benar sudah di cuci oleh gadis itu. Mami gak menyangka kamu bisa berbicara sekasar ini dengan Mami kamu sendiri,"

Rifky mengusap wajahnya kasar, ia berusaha mengendalikan emosinya yang mulai tersulut. Tubuh pemuda itu pun meluruh di sofa, Rifky tak tahu bagaimana lagi cara membuat Maminya ini mengerti tentang perasaannya.

"Rifky gak tau gimana menjelaskan semuanya sama Mami, tapi Keyla gadis yang terbaik buat Rifky Mi. Dia gak seburuk yang Mami duga, Rifky capek gak ada gunanya kita berdebat terus kayak gini" lirih Rifky.

"Yang menurut kamu baik, belum tentu terbaik buat keluarga kamu. Sekuat apapun kamu berusaha memperjuangkan dia, Papi dan Mami sudah memutuskan kalau kamu bertunangan dengan gadis pilihan kami" ucap wanita itu tegas seraya keluar dari Apartemen Rifky.

Rahang Rifky mengeras mengingat keputusan Maminya yang masih keras kepala, Rifky pun melemparkan benda-benda di depannya hingga berhamburan ke lantai. Ia terus berteriak memikirkan tentang masalah pertunangan bodoh itu, kedatangan Maminya secara tiba-tiba pun membuat moodnya rusak. Keyla pasti kecewa padanya saat ini karena tak melihat kehadirannya.

Cintai Aku Apa AdanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang